Rabu, 01 November 2017

Now Generation with Siwak ?

Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh !

     Hay hay ! Seperti yang sudah saya katakan di post sebelumnya (lihat "Intro New Author".) Saya akan menyampaikan something usefull here.

     Kali ini saya akan membahas mengenai sunnah yang hampir terlupakan oleh generasi zaman now. (Apa ? Kan banyak sunnah yang mulai terlupakan. Astaghfirullah.) Sunnah yang akan saya bahas kali ini adalah siwak !

     Mayoritas pembaca mungkin sudah tidak asing dengan nama benda satu ini (Atau mungkin sudah menggunakannya.)

    Pertanyaan yang saat ini bergulat di pikiran saya adalah, "Di era zaman now ini, masih adakah segelintir pemuda (Khususnya wilayah perkotaan) yang menekuni sunnah satu ini ?" Jujur saja, terakhir saya melihat orang bersiwak, itu ketika muncul di salahsatu sinetron saluran televisi beberapa tahun lalu. Kalau untuk di dunia nyata, saya sudah lama tidak menyaksikan orang bersiwak (Semoga hanya perasaan saya saja.)

Monggo diwoco~


1. Apa Itu Siwak ?

     Siwak adalah kayu yang digunakan untuk menghilangkan kotoran pada gigi serta sela-sela dengan cara menggosokkannya. Untuk kayu yang biasa digunakan yaitu kayu arak (Berasal dari negeri Hijaz)

2. Apa Hukumnya Bersiwak ?

     Hukum dari bersiwak sendiri adalah sunnah. Sebagaimana hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ

“Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhai oleh Allah.” (Shahih, HR. An Nasa’i, Ahmad, dll)

3. Kapan Waktu Dianjurkan Bersiwak ?

     Waktu untuk bersiwak itu sebenarnya kapan saja. Namun ada beberapa waktu yang dianjurkan, yaitu :

a. Ketika berwudhu

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ

“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak  setiap kali berwudhu.” (HR. Bukhari)

b. Ketika hendak shalat

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ

“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak  setiap hendak menunaikan shalat.” (HR. Bukhari)

c. Ketika membaca Al Qur’an

Dari ‘Ali radhiallahu ‘anhu berkata: Kami diperintahkan (oleh Rasulullah) untuk bersiwak dan beliau bersabda,

إن العبد إذا قام يصلي أتاه الملك فقام خلفه يستمع القرآن ويدنو فلا يزال يستمع ويدنو حتى يضع فاه على فيه فلا يقرأ آية إلا كانت في جوف الملك

”Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah malaikat padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya, mendengarkan bacaan Al-Qu’rannya, dan semakin mendekat padanya. Tidaklah dia berhenti dan mendekat sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba tadi. Tidaklah hamba tersebut membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut masuk ke perut malaikat itu.” (HR. Baihaqi, shahih lighairihi)

d. Ketika memasuki rumah

Dari Al Miqdam bin Syuraih dari ayahnya, dia berkata,

سَأَلْتُ عَائِشَةَ قُلْتُ بِأَىِّ شَىْءٍ كَانَ يَبْدَأُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ قَالَتْ بِالسِّوَاكِ.

Aku bertanya pada Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika mulai memasuki rumah beliau?” Aisyah menjawab, “Bersiwak.” (HR. Muslim)

e. Ketika bangun untuk shalat malam

Dari Hudzaifah radhiallahu ‘anhu berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa apabila hendak shalat malam (tahajjud), beliau membersihkan mulutnya dengan siwak.” (Muttafaqun ‘alaihi, HR. Bukhari dan Muslim)

     Nah, saya ingin menanggapi sedikit mengenai waktu ketentuan siwak ini. Memang yang telah dianjurkan ada 5 waktu, tapi siwak boleh-boleh saja dilakukan kapan saja bukan ?

     Kalau begitu, seharusnya generasi zaman now bisa menerapkan sunnah yang satu ini dong ? (Hayoo.)

4. What ? Kan repot kalo bawa siwak kemana-mana ? Masa ke kampus bawa siwak ? Mau kuliah atau kumpul bareng syaikh-syaikh ?

     Oke, oke. Masalah repot atau tidaknya, tergantung persepsi masing-masing. Situ bawa laptop segitu gedenya masih disanggupi. Kenapa merasa repot untuk mengantongi sebatang kayu kecil satu ini ?
     Yap ! Siwak itu gak segede sikat gigi beserta odolnya. Jadi sangat fleksibel kalian simpan di kantong tas maupun saku baju.
     Untuk penggunaannya, kalau merasa keberatan bersiwak setiap waktu, sesekali bisa pergi sebentar ke kamar kecil (Kalau malu bersiwak di kelas), ataupun bersiwak sebelum berwudhu ketika hendak sholat. Simple kan ?

5. Ada solusi untuk para mahasiswa sibuk yang berniat untuk bersiwak ?
    
     Hoho, jelas ada.

6. Apa solusinya ?

     Yang mempersulit sebenarnya siapa ? Tapi tenang ! Berikut solusi yang dapat saya berikan :

a. Simpan siwak di kantong tas atau saku pakaianmu. Ukurannya yang kecil tidak akan menyulitkanmu untuk beraktifitas.

b. Bila malu bersiwak di kelas, kalian bisa sesekali izin ke kamar kecil sebentar. Nah, di kamar kecil inilah kalian bisa bersiwak. Selain di kamar kecil, selain itu kalian juga bisa bersiwak ketika hendak berwudhu.

7. Terus, siwak bisa dibeli dimana ?
     Siwak biasanya banyak dijual oleh tukang herbal (penjual madu, propolis, dll.) Kalian bisa membeli sebatang kayu siwak tanpa
 harus mengeluarkan kocek yang dalam.

     Sudah dijelaskan mulai pengertian siwak, hukum siwak, dan solusi bagi yang ingin mulai bersiwak (Khususnya anak muda.) Bagaimana ? Sudah ada niat untuk mulai bersiwak ?
     Saya berharap semoga yang saya sampaikan barusan dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Bagi yang ingin bertanya atau memberi tanggapan, bisa meninggalkan komentar.

Mohon maaf atas segala kesalahan saya,
Arigatou !
Yuk mampir !
 http://realshadowink.blogspot.co.id

Wassalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Facebook

Follow Us

Diberdayakan oleh Blogger.