Senin, 10 Juli 2017

LAPORAN CREAM MUFACORT

Laporan Praktikum
Teknik Sediaan Semi Solid dan Liquid
Mofacort krim



Disusun Oleh :
Ervina Evi Susanti  P2.31.39.0.14.033
Eva Safitri P2.31.39.0.14.035
                                       Fitrah Arliana P2.31.39.0.14.037
Tingkat : 1-A
Semester : 2
Pengawas : Purnama Fajri,S.FARM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
JURUSAN FARMASI



KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
               Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji adalah milik Allah Tuhan yang maha mengatur lagi maha bijaksana, yang maha penyayang dan maha pengasih lagi maha pemurah.Karena hanya dengan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Dalam laporan ini kami akan membahas mengenai “Cream MOFACORT ”. Laporan ini berisikan tentang cream MOFACORT membahas tentang formulasi sampai pembuatan cream MOFACORT. Sebagai manusia biasa, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Demi kesempurnaan dan peningkatan kualitas makalah ini, kami mohon kritik dan saran dari berbagai pihak dalam rangka penyempurnaan laporan ini.
Untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam proses penyelesaian penyusunan laporan ini yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan pada kami guna terselesainya laporan ini, dengan tidak mengurangi rasa hormat yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami berharap semoga laporan ini dapat berguna dan  memberikan manfaat bagi kita semua.





Jakarta , Maret 2015


Penyusun

I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… 2  
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..  3  
I.TUJUAN PERCOBAAN……………………………………………………………..  4

II. LATAR BELAKANG
  1. Teori dasar ……………………………………………………………………  4    
  2. Bahan-bahan penyusun krim …………………………………………………  5     
  3.            
III. PREFORMULASI dan PERMASALAHAN
  1. Preformulasi Zat Aktif ………………………………………………………… 6   
  2. Preformulasi zat aktif  …………………………………………………………  6
  3. Permasalahan farmasetik ………………………..…………………………….. 8    
IV. METODE
  1. Formula ……………………………………………………………………….   9   
  2. Perhitungan ……………………………………………………………………  9   
  3. Penimbangan …………………………………………………………………..  9   
  4. Alat & bahan  ……………………………………………………………….....  9   
  5. Prosedur pembuatan …………………………………………………………... 10 
V. PEMBAHASAN …………………………………………………………………… 10
VI. KESIMPULAN ……………………………………………………………………. 11           
VII. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….  12
VIII. ETIKET & KEMASAN …………………………………………………………. 13
IX.  BROSUR ………………………………………………………………………….. 14










LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEMI SOLID DAN LIQUID CREAM MOFACORT

Tanggal Praktikum : 24 Febuari 2015
I.                   TUJUAN
Mempelajari cara pembuatan dan mengevaluasi sediaan krim mofacort.

II.                LATAR BELAKANG

A.    Teori Dasar
Menurut Farmakope Indonesia edisi III,krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandungair tidak lebih dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Menurut Formularian Nasional,  krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Krim adalah sediaan semi solid kental, umumnya berupa emulsi m/a (krim berair) atau emulsi a/m (krim berminyak).
(The Pharmaceutical Codex 1994, hal 134)
Secara tradisional, istilah krim digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsentrasi relatif cair di formulasi sebagai emulsi air dalam minyak (a/m) atau minyak dalam air (m/a).

     
BAHAN-BAHAN PENYUSUN KRIM
      Formula dasar krim, antara lain :
      1.      Fase minyak, yaitu bahan obat dalam minyak, bersifat asam
            Contoh : asam asetat, paraffin liq, octaceum,cera, vaselin, dan lain-lain.
      2.      Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa.
            Contoh : Natr, Tetraborat (borax, Na. Biborat), TEA, NAOH, KOH, gliserin, dll



            Bahan – bahan penyusun krim, antara lain :
      -          Zat berkhasiat
      -          Minyak
      -          Air
      -          Pengemulsi
·                 Bahan pengemulsi yang digunakan dalam sediaan krim disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang akan dibuat/dikehendaki. Sebagai bahan pengemulsi dapat digunakan emulgide, lemak bulu domba, setaseum, setil alcohol, stearil alcohol, trietanolalamin stearat, polisorbat, PEG.

      Bahan – bahan tambahan dalam sediaan krim, antara lain :
a)  Zat pengawet à Untuk meningkatkan stabilitas sediaan
Bahan pengawer sering digunakan umumnya metal paraben 0,12 – 0,18 % propel paraben 0,02 – 0,05 %.
      b)  Pendapur à untuk mempertahankan PH sediaan
      c)  Pelembab
  d)  Antioksidan à untuk mencegah ketengikan akibat oksidasi oleh cahaya pada minyak tak   jenuh.
             B. Prinsip
                   Prinsip pembuatan krim adalah berdasarkan proses penyabunan (safonifikasi) dari suatu asam lemak tinggi dengan suatu basa dan dikerjakan dalam suasana panas yaitu temperature 700-800C. (Dirjen POM,1995)
                  Krim merupakan obat yang digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke bagian kulit badan. Obat luar adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui mulut,kerongkongan,dan ke arah lambung, contohnya : obat luka, obat tetes mata, abat wasir, dan sebagainya.

III.             PERMASALAHAN FARMASETIK

A.    Preformulasi zat aktif
-          Mometasone Furoate Anhydrous adalah kortikosteroid yang digunakan secara topikal berdasarkan aktivitas glukokortikoid-nya.
Farmakologi :
Mometasone Furoate adalah kartikosteroid sintetik yang memiliki sifat-sifat antiinflamasi, antipruritik dan vasokonstriktif.
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap kortikosteroid,rosasea, TBC, dermatitis perioral, kondisi ulseratif, infeksi jamur atau bakteri.
Efek Samping : Rasa terbakar, kulit kasar, kering, iritasi, gatal, kemerahan, mengelupas, folikulitis.
Perhatian : Hindari kontak dengan mata. Jangan ditutup rapat dengan perban atau pembalut, terutama pada anak, hamil, dan laktasi.
Dosis : Gunakan tipis-tipis pada area kulit yang sakit 1 kali sehari.

B.     Preformulasi basis krim
-          Acidum stearicum ( FI ed.3 hal 57)
Asam stearat adalah campuran asam organik padat yang diperoleh dari lemak, sebagian besar terdiri dari asam oktadekanoat, C18H36O2 dan asam heksadekanoat, C16H32O2.
Pemerian : zat padat keras mengikat menunjukan susunan hablur ; putih atau kuning pucat ; mirip lemak lilin
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air ; larut dalam 20 bagian etanol (95%) P, dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P
Suhu lebur : tidak kurang dari 54 ͦ
Sisa pemijaran : tidak lebih dari 0,1% ; pengeringan dilakukan menggunakan 4 g
Penyimpanan dan penggunaan : zat tambahan

-          Trietanolamin ( FI ed. 3 hal 612)
Trietanolamina adalah campuran dari trietanolamina, dietanolamina dan monoetanolamina. Mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 107,4% dihitung terhadap zat anhidrat sebagai trietanolamina, N (C2H4OH)3.
Pemerian : cairan kental ; tidak berwarna hingga kuning pucat ; bau lemah mirip amoniak ; higroskopik
Kelarutan : mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P ; larut dalam kloroform P
Bobot jenis : 1,120 sampai 1,128
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Khasiat dan penggunaan : zat tambahan


-          Adeps lanae (FI ed. 3 hal 61)
Lemak bulu domba adalah zat serupa lemak yang dimurnikan, yang diperoleh dari bulu domba ovis aries linne (Fam Bovidae), mengandung air tidak lebih dari 0,25%
Pemerian : zat serupa lemak, liat, lekat ; kuning muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya ; bau lemah dan khas
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air ; agak sukar larut dalam etanol (95%) P ; mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P
Susut pengeringan : tidak lebih dari 0,5% ; pengeringan dilakukan pada suhu 105 ͦ selama 1 jam
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya di tempat sejuk
Khasiat dan penggunaan : zat tambahan

-          Paraffin liquidum (FI ed. 3 hal 475)
Paraffin cair adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak mineral ; sebagai zat pemantap dapat ditambahkan tokoferol atau butilhidroksitoluen dan tidak lebih dari 10 bpj
Pemerian : cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi ; tidak berwarna ;hampir tidak berbau ; hampir tidak mempunyai rasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P ; larut dalam kloroform P dan dalam eter P
Kekentalan : pada suhu 37,8 ͦ  tidak kurang dari 55cP
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Khasiat dan penggunaan : laksativum

-          Aqua Destilata (FI ed. 3 hal 96)
Aqua destilata adalah Air suling dibuat dengan menyuling air yang dapat diminum.
Pemerian : cairan jernih ; tidakberwarna ; tidak berbau ; tidak mempunyai rasa
Keasam-kebasaan pada 10ml tambahkan 2 tetes larutan merah metil P ; tidak terjadi warna merah, pada 10 ml tambahkan 5 tetes larutan biru bromtimol P; tidak terjadi warna biru.
Sisa penguapan : tidak lebih dari 0,001% b/v ; penguapan dilakukan diatas tangas air hingga kering.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik





-          Methylis Parabenum (FI ed. 3 hal 378)
Metil paraben mengandung tidak kurang dari 99,0% dan itdak lebih dari 101,0% C8H8O3.
Pemerian : serbuk hablur halus ; putih ; hamper tidak berbau ; tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
Kelarutan : larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian asseton P ; mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida ; larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Khasiat dan penggunaan : zat tambahan : zat pengawet



C.     Permasalahan farmasetika
Krim sedikit mnggumpal dikarenakan pada saat pembuatan mortir dan alu kurang panas. Agar krim tidak menggumpal pada saat pembuatan, pastikan mortar dan alu sudah benar-benar panas.






IV.             FORMULA

R/  Mometasone furoate 0,1%                        Cleansing cream (FMS hal.111)
      Basis Cleansing cream ad 50 gram                       R/ Acid stearic                      145
                                                                                            TEA                                   15
                                                                                             Adeps lanae                     30
                                                                                             Paraffin liquidum           250
                                                                                             Aqua destilata                  550
                                                                                             Nipagin                             q.s

              
Perhitungan :
1 tube 5 gram = 5 gram x 10 = 50 gram
-          Mometason furoate = 0,1 /100 x 50 = 0,05 gram = 50 mg
Basis cleansing cream : 50 – (0,05 + 0,075 ) = 49,875
-          Acidum stearicum    = 145 x  49,875 = 7,304 ~ 7,305
     990
-          TEA                                     = 15 x 49,875 = 0,755 x 36 = 27,18 tetes ~ 27 tetes
                         990
-          Adeps lanae                         = 30 x 49,875 = 1,511 ~ 1,510
             990
-          Paraffin liquidum     = 250 x 49,875 = 12,954 ~ 12,955
    990
-          Aqua destilata                      = 550 x 49,875 = 27,7
   990
-          Nipagin                    = 0,15 X 50 = 0,075gram = 75 mg
    100


Penimbangan :
1.      Mometason furoat                50mg
2.      Acidum stearicum                7,305g
3.      Trietanolamin                       27tetes
4.      Adeps lanae                         1,510g
5.      Paraffin liquidum                 12,955g
6.      Aqua destilata                      27,7ml
7.      Metil paraben                       75mg

Alat dan bahan :
1.      Lumpang & alu                                            11. Batang pengaduk
2.      Cawan porselen                                            15.Tube 5 gram
3.      Gelas ukur                                                    16.Tissue dan serbet
4.      Beaker glass                                                 17. Zat aktif mometasone furoate
5.      Pipet tetes                                                    18. Basis cleansing cream
6.      Sudip                                               
7.      Timbangan & anak timbangan                    
8.      Kertas perkamen                                         
9.      Pinset          
10.  Waterbath                                                   
           


Pembuatan :
1.   Siapkan alat dan bahan, timbang bahan obat, alasi mortir dengan serbet
2.   Timbang semua bahan obat yang diperlukan
3.   Mometason furoat gerus ad halus, sisihkan (m1)
4.   Acidum stearicum, adeps lanae, paraffin liquidum dilebur diatas waterbath ad lebur
5.   Panaskan mortir, TEA tambahkan aqua panas untuk tea ( 0,75x20 = 15ml) tambahkan hasil leburan gerus ad basis cream tambahkan sisa aqua panas gerus ad homogen tambahkan (m1) dan metil paraben gerus ad homogen
6.   Masukan kedalam wadah dan beri etiket


V.                PEMBAHASAN
Krim Mofacort mengandung Mometasone Furoate sebesar 0,1%. Basis yang digunakan adalah basis cleansing cream. Yang terdiri dari acidum stearicum, trietanolamina, adeps lanae, paraffin liquidum dan aqua destilata. Dalam pembuatannya, aicdum stearicum, adeps lanae dan paraffin liquidum dilebur ditas waterbath ad lebur.Seteah itu diaduk dalam lumping panas lalu ditambahkan TEA dan aqua destilata panas sampai basis menjdi kental.
Evaluasi yang digunakan adalah uji homogenitas, uji PH, organoleptika, dan uji suhu.
Uji homogenitas adalah uji yang jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yag cocok harus menimblkan susunan yang homogeny.
Uji PH adalah uji yag dilakukan dengan cara melarutkan sedikit cream lalu kerts uji PH direndam sedikit dalam larutan krim.
Organoleptika adalah pengujian pada suhu kamar (25°c), dalam suhu dingin didalam freezer dan pada suhu panas (hingga suhu 37°c)

VI.             KESIMPULAN

Dalam membuat sediaan krim bahan basis cream harus ditimbang dengan baik dan benar harus sesuai dengan resep atau formula standar yang terdapat di buku resmi. Karena jika kekurangan atau kelebihan dalam mengambil sediaan obat, krim menjadi tidak stabil dan hasilnya pun kurang memuaskan.Dan dalam membuat sediaan krim mortir harus benar-benar dalam keadaan panas dan aqua destilata yang digunakan juga merupakan aqua panas supaya hasil krim tidak pecah atau hasilnya tidak meggumpal.Harus ditingkatkan kekuatan dan kecepatan pada saat pengadukan dalam mortar panas.



















DAFTAR PUSTAKA



Informasi Spesialite Obat Indonesia volume 49
Farmakope Indonesia edisi III
Farmakope Indonesia edisi IV
Formularium Nasional
The Pharmaceutical Codex 1994
Google :






Link Download File dibawah ini



TAGS : #LAPORAM, #CREAM, #MOFACORT, #PHARMACY, #TSSSL

Facebook

Follow Us

Diberdayakan oleh Blogger.