Minggu, 18 September 2016

LAPORAN ALKALIMETRI



ALKALIMETRI
PENETAPAN KADAR ASAM ASETAT (CH3COOH)

Jenis Sampel  : Asam Cuka PT.SIDOLA
Praktikan       : "NAMA"
No. Absen      : 00
Semester         : II

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Mengetahui Normalitas sesungguhnya dari senyawa NaOH dengan baku primer Asam Oksalat (COOH)2
2.      Menetapkan kadar zat dalam sampel larutan Asam Asetat atau Asam Cuka

B.     TEORI DASAR
Standarisasi dapat dilakukan dengan titrasi. Titrasi merupakan proses penentuan konsentrasi suatu larutan dengan mereaksikan larutan yang sudah ditentukan konsentrasinya (larutan standar). Titrasi asam basa adalah suatu titrasi dengan menggunakan reaksi asam basa (reaksi penetralan). Pada saat terjadi perubahan warna-warna indikator, titrasi dihentikan. Indikator berubah warna pada saat titik ekuivalen.
Pada titrasi asam basa, dikenal istilah titik ekuivalen dan titik akhir titrasi. Titik ekuivalen adalah titik pada proses titrasi ketika asam dan basa tepat habis bereaksi. Untuk mengetahui titik ekuivalen digunakan digunakan indikator. Saat perubahan warna terjadi, saat itu disebut titik akhir titrasi (Sukmariah, 1990).
Proses penentuan konsentrasi suatu larutan dipastikan dengan tepat dikenal sebagai standarisasi.
Alkalimetri merupakan cara penetralan jumlah basa terlarut atau konsentrasi larutan basa melalui titrimetri. Metode alkalimetri merupakan reaksi penetralan asam dengan basa. Titrasi asam-basa menetapkan beraneka ragam zat yang bersifat asam dengan basa, baik organik maupun anorganik. Banyak contoh dalam analitiknya dapa diubah secara kimia menjadi asam atau basa dan kemudian ditetapkan dengan titrasi (Underwood, 2002).
Salah satu metode titrasi adala alkalimetri, yaitu penetralan asam dengan basa. Kadar suatu larutan basa dapat ditentukan dengan mengambil volume tertentu larutan asam tersebut dan kemudian titrasi dengan larutan basa yang konsentrasinya diketahui. Jadi titrasi adalah penetapan kadar suatu larutan dengan mengambil volume tertentu dengan mengukur volume suatu pereaksi yang diketahui kadarnya dengan tepat bereaksi dengan sejumlah tertentu larutan tersebut (Harjadi, 1993).
Alkalimetri merupakan salah satu metode titrasi asam-basa yang sering digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu asam. Metode alkalimetri merupakan metode reaksi penetralana asam dengan basa. Natrium hidroksida merupakan basa yang paling lazim digunakan. Alkalimetri merupakan cara penetralan jumlah basa terlarut atau konsentrasi larutan basa melalui cara titrimetri. Untuk penentuan titik akhir titrasi alkalimetri adalah dengan terjadinya perubahan warna. Indikator yang digunakan dalam metode alkalimetri adalah indikator PP (Phenophtalein).
Suatu larutan bila ditambahkan asam akan turun pH-nya karena memperbesar konsentrasi H+. Sebaliknya, bila ditambah basa akan menaikkan pH karena meningkatkan konsentrasi OH-. Seterusnya, suatu larutan asam atau basa bila ditambah air akan mengubah pH, karena konsentrasi asam atau basanya akan mengecil

C.    PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip alkalimetri adalah prinsip titrasi asam basa yaitu terjadinya reaksi penetralan antara asam dengan basa atau sebaliknya. Menghitung kadar asam dan bilangan asam dari volume basa yang digunakan pada titrasi asam sampai terjadi perubahan warna larutan( titik akhir titrasi). Dimana ion H dari asam akan bereaksi dengan ion OH dari basa yang akan membentuk molekul air yang netral (PH=7).
Terjadi reaksi penetralan antara zat pentiter(titran) dan zat yang dititrasi(titrat)

D.    ALAT DAN BAHAN
a)      Alat yang digunakan
Nama Alat
Jumlah
Buret makro 50ml
1 Buah
Labu ukur 250ml
1 Buah
Labu ukur 100ml
2 Buah
Erlenmeyer
6 Buah
Pipet volume
1 Buah
Pipet filler
1 Buah
Gelas ukur
2 Buah
Beaker glass
1 Buah
Pipet tetes
1 Buah
Corong
1 Buah

b)      Bahan yang digunakan
Nama Bahan
Jumlah
NaOH 0,1 N
250ml
Asam oksalat  0,1 N BE: 1/2; BM: 126
100ml
Asam asetat
100ml
Indicator phenolphthalein (PP)
3     tetes



E.     PROSEDUR
1.   Buat LBS 0,1N 250ml dari sediaan NaOH 2N
2.   Buat LBP asam oksalat (COOH)2 2H2O 0,1N 100ml
3.  Buat sampel asam asetat (CH3COOH)  100ml

Cara kerja pembuatan LBS NaOH; 0,1N 250ml
·         Tuangkan 12,5ml NaOH 2N kedalam gelas ukur
·         Kemudian masukan larutan NaOH 0,1N kedalam labu ukur 250ml, tambahkan aqua dest sedikit demi sedikit (sambil dikocok) ad batas tanda
·         Lalu kocok ad homogeny

Perhitungan LBS NaOH 0,1N 250ml dari sediaan 2N
M gek (COOH)2 = M gekNaOH
V1 x N1 = V2 x N2
250ml x 0,1 N = V2 x 2 N
25ml = 2N x V2
V2 = 25 ml / 2N
V2 = 12,5 ml 

Cara kerja pembuatan LBP (COOH)2 2H2O; 0,1N; 100ml
·         Pipet 25ml larutan (COOH)2 2H2O (dari sediaan botol sesuai etiket 25,3104 g/l)
·         Masukan kedalam labu ukur 100ml, kemudian tambahkan aquadest sedikit demi sedikit (sambil dikocok) ad batas tanda
·         Lalu kocok ad homogeny

Perhitungan LBP (COOH)2 .2H2O 0,1N 100ml
N = g/l : ( BE x BM x V )
N = 25,3104 / ( 126 x 1/2 x 1 )
N = 25,3104 / 63
N = 0, 4017 N
V1 x N1 = V2 x N2
100ml x 0,1 N = V2 x 0,4017 N
10ml = V2 x 0,4017 N
V2 = 10 ml / 0,4017 N
V2 = 25,8941 ml ~ 25,00 ml

Normalitas (COOH)2 .2H2O
= 25ml / 100ml x 0,4017 N = 0,1004 N


PEMBAKUAN
1.      Pipet 25ml dari larutan (COOH)2 2H2O 0,1N
2.      Masukan kedalam Erlenmeyer sebanyak 3
3.      Tambahkan indicator PP 3 tetes
4.      Titrasi dengan LBS NaOH yang sebenarnya ad warna merah muda
5.      Lakukan titrasi 3
6.      Hitung volume rata-rata
7.      Hitung normalitas NaOH sebenarnya

No
Volume Titrat
(COOH)2 0,1N
Volume Titran NaOH
Volume
Akhir
Paraf
Awal
Akhir
1
20,00ml
0,00ml
21,20 ml
21,20 ml

2
20,00ml
0,00ml
20,80 ml
20,80 ml
3
20,00ml
0,00ml
20,80 ml
20,80 ml

Rata-Rata = ( 20,80 + 20,80 ) / 2 = 20,80 ml




Reaksi Pembakuan
H2C2O4 + 2NaOH   Na2C2O4 +  2 H2O
1 mol H2C2O4  ~  2 mol  NaOH
1 mol H2C2O4  ~  2 mol  OH-
BE H2C2O4  =  ½
Normalitas NaOH sebenarnya
M gek (COOH)2 = M gek NaOH
Titrat = Titran
V1 x N1 = V2 x N2
20ml x 0,1004 N = 20,80 ml x N2
2,008ml  = 20,80ml x N2
N2 = 2,008 ml / 20,80ml
N2 = 0,0965 N


Pembuatan sampel larutan asam asetat
·         Pipet 5ml larutan CH3COOH ( dari sediaan kadar yang diperkirakan 25%)
·         Masukan kedalam labu ukur 100ml, kemudian tambahkan aquadestilata sedikit demi sedikit ad batas tanda
·         Lalu dikocok ad homogeny

Penetapan kadar CH3COOH sediaan 25%
N = % x 10 / BE x BM                                                                     
N = 25 x 10 / 1 x 60
N = 250 / 60
N = 4,1667 N
V1 x N1 = V2 x N2
100ml x 0,1 N = V2 x 0,4195 N
10ml = V2 x 0,4195 N
V2 = 10ml / 0,4195 N
V2 = 2,3999 ml ~ 5ml

PENETAPAN KADAR
1.      Pipet 5mldari larutan CH3COOH
2.      Masukan kedalam Erlenmeyer sebanyak 3
3.      Tambahkan indicator PP 3 tetes
4.      Titrasi dengan LBS NaOH yang sebenarnya ad warna merah muda
5.      Lakukan titrasi 3

No
Volume Titrat
CH3COOH
Volume Titran NaOH
Volume
Akhir
Paraf
Awal
Akhir
1
20,00ml
0,00ml
1,90 ml
1,90 ml

2
20,00ml
0,00ml
1,90 ml
1,90 ml
3
20,00ml
0,00ml
1,90 ml
1,90 ml

Rata-Rata = ( 1,90 + 1,90 + 1,90 ) / 3 = 1,90 ml
Reaksi Penetapan Kadar
NaOH + CH3COOH     CH3COONa + H2O
1 mol CH3COOH   ~  1 mol H+
BE CH3COOH  =  1 mol
Perhitungan Kadar Sampel Larutan CH3COOH
  M gek Titrat = M gek Titran
V x N = 1,90 ml x 0,0965 N = 0,18335 mol gek
M gram = m gek x BE x BM
  = 0,18335 mol gek x 1 x 60
  = 11,001 mg / 25 ml
  = 0,0110 g / 25 ml
Dalam 100ml = 100ml / 20ml x 0,0110 g = 0,0550 g
Kadar = massa / pipet sampel x 100%
           = 0,0550 g / 5 ml x 100% = 1,1 % 

F.     PEMBAHASAN
Pada prinsipnya, standarisasi Alkalimetri menggunakan reagen asam.  Konsentrasi yang digunakan dan volume yang digunakan untuk standarisasi yaitu dengan konsentrasi 0,1 dengan satuan normalitas dan volume 100ml. Alkalimetri  juga menggunakan buret sebagai media untuk meneteskan asam yang akan menitrasi asam asetat atau asam cuka. Pengambilan asam menggunakan pipet volume, sehingga perlu pengamatan yang teliti, karena merupakan kuantitatif. Setelah mengambil asam asetat atau asam cuka dan diletakkan di erlenmeyer, juga harus ditetesi dengan indikator PP 1% atau sebanyak 3 tetes dengan pipet tetes.


Kesimpulan :
1)      Normalitas NaOH adalah 0,0965 N
2)      Presentase kadar larutan CH3COOH adalah 1,1 % tidak sesuai dengan kadar yang tertera pada etiket yakni sebesar 25%

G.    DAFTAR PUSTAKA
Buku Petunjuk Praktikum Kimia Dasar Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II


Facebook

Follow Us

Diberdayakan oleh Blogger.