Peristiwa yang dialami May tak hanya berdampak pada hidupnya sendiri, melainkan juga Bapak, yang amat terpukul dan terus menyalahkan dirinya karena tidak bisa menjaga May.
Sejak itu, Bapak siap mengorbankan segalanya demi kenyamanan dan perlindungan bagi sang putri semata mayang. Namun di baliknya, Bapak sendiri bergulat dengan batinnya.
Ia pun memilih menyalurkan segala emosinya di ring tinju.
Selama delapan tahun, ayah dan anak ini berusaha bertahan serta keluar dari lingkup ruang trauma. Butuh waktu panjang untuk kemudian bisa bangkit dan setidaknya May berani melihat dunia luar kembali. Namun Ravi tak butuh waktu selama itu untuk membuat penonton terperenyak dan terenyuh, ikut merasakan sulitnya menjadi May maupun Bapak.