Jumat, 16 November 2018

Laporan Praktikum Mikrobiologi Pratikum 1


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Tidak ada satupun yang menggambarkan biologi sebaik mikroorganisme, mahluk hidup yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Keanekaragaman biokimia atau mekanisme genetik, baik dalam bentuk maupun fungsi yang diperlihatkan dalam analisa mikroorganisme, telah mengantar kita pada batas pemahaman biologi. Oleh karenanya, kebutuhan akan penemuan baru- suatu tes keabsahan hipotesis ilmiah – dapat dijumpai secara utuh pada mikrobiologi. Hipotesa yang berguna akan memberikan dasar bagi ilu alam lain, dan keragaman mikroba memberi peluang, dimana tantangan tersebut selalu ada.
Prediksi, suatu bentuk praktis dari ilmu pengetahuan, adalah suatu produk yang dihasilkan oleh perpaduan antara teori dan praktek. Biokimia, biologi molekuler dan genetika merupakan perangkat atau wahana yang dibutuhkan untuk analisis mikroba. Dalam berbagai pengembangan, mikrobiologi dapat memperluas wawasan ilmu-ilmu tersebut. Seorang ahli mikrobiologi, mungkin menjelaskan berbagai proses pertukaran, berbagai bentuk saling membutuhkan (mutualisme) disebut simbiosis yaitu hubungan yang terus menerus antara organisme yang berbeda. Pemberian kegunaan utama pada satu pihak saja disebut parasitisme, yaitu suatu hubungan dimana inang memberikan kegunaan utamanya kepada parasit. Isolasi karakterisasi sebuah parasit contohnya bakteri patogen atau virus, seringkali membutuhkan rencana laboratorium, sehingga mirip dengan apa yang diperoleh organisme tersebut saat berbeda dalam sel inang. Kebutuhan ini kadang-kadang menjadi tantangan bagi peneliti.
Pengertian simbiosis, mutualisme dan parasitisme berikatan erat dengan ilmu ekologi dan prinsip-prinsip biologi lingkungan, semuanya sudah masuk dalam mikrobiologi. Mikroorganisme merupakan hasil evolusi, suatu konsekuensi biologis dari proses seleksi alam yang terjadi pada bentangan garaduil yang sangat luas pada organisme dengan berbagai keragaman genetik. Sejarah alam yang kompleks ini harus selalu ada dalam pikiran kita sebelum menyimpulkan mikroorganisme, bagian yang paling hitrogen dari seluruh mahluk hidup.
Sebelum penemuan jasad-jasad renik, semua benda hidup yang dikenal dianggap sebagai tumbuhan atau binatang tidak terpikirkan adanya jenis-jenis peliharaan. Namun dalam abad ke- 19, menjadi jelas bahwa jasad renik memiliki semua kemungkina kombinasi sifat-sifat tumbuhan dan binatang. Sekarang telah diakui secara umum bahwa jasad renik berkembang dengan pertumbuhan relatif sedikit dari seluruh tumbuhan dan binatang.
Kecenderungan para ahli biologi untuk menggolongkan semua jasad dalam salah satu dari sua “dunia”, tumbuhan atau binatang, menimbulkan sejumlah keganjilan. Misalnya jamur, digolongkan sebagai tumbuhan sebab sebagian jamur-jamur tidak bergerak walaupun jamur hampir tidak memiliki sifat-sifat lain dari tumbuhan dan menunjukkan afinitas filogenik kuat dengan protozoa.
Agar dapat menghindarkan penempatan sewenang-wenang kelompok-kelompok peralihan dalam “dunia” yang satu atau lainnya, Heckel mengusulkan pada tahun 1899, agar jasad renik ditempatkan dalam dunia yang terpisah, protista. Menurut definisi Heckel, dalam protista tergolong alga, protozoa, jamur dan kuman. Namun pada pertengahan abad ini, renik mikroskop electron yang baru mengungkapkan bahwa kuman secara fundamental berbeda dari tiga kelompok yang lain dalam struktur sel yang lebih maju, sama dengan sel tumbuhan dan binatang yang dinamakan eukariotik,  kuman memiliki struktur sel yang primitif, prokariotik. Istilah protista yang digunakan sekarang untuk menunjukkan jasad eukariotik, sedangkan semua kelompok kuman dinamakan secara kolektif sebagai prokariota.
Biologi umum membedakan antara eukariota (organisme yang memiliki membran inti) terhadap prokariota (organisme diamna DNAnya tidak dapat dipisahkan secara fisik dari sitoplasma. Perbedaan lebih lanjut tentang eukariota dan prokariota misalnya akan dibedakan oleh ukurannya yang relatif besar dan adanya organella yang terikat pada membran sel misalnya mitokondria.
Eukariota dan prokariota merupakan organisme, karena memiliki seluruh enzim yang diperlukan untuk fungsi replikasi (perbanyakan) dan memiliki perangkat biologi yang penting untuk memproduksi energi metabolik. Oleh karenanya eukariota dan prokariota berbeda dengan virus yang bergantung apda inang untuk menjalankan fungsi seperti diatas.




1.2     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara pembuatan media dan sterilisasi alat?
2.      Bagaimana angka lempeng total bakteri dari beberapa sampel makanan ringan, minuman ringan dan jamu serbuk?

1.3     Tujuan  Penulisan
1.      Untuk membantu mahasiswa lebih memahami tentang praktikum mikrobiologi yang melakukan percobaan untuk mengetahui adanya bakteri dalam suatu sampel.
2.      Membantu memberikan informasi tentang alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
3.      Membantu memberikan informasi tentang teori dalam praktikum ini.






















BAB II
ISI
PRAKTIKUM I
JUMAT, 22 MARET 2013
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
I.                  PEMBUATAN MEDIA
TEORI
Media substantia terdiri dari atas campuran nutrien ( zat makanan ) yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Dalam laboratorium media memiliki dua fungsi, untuk isolasi dan inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia mikroba.
Kebutuhan dasar suatu media pembenihan :
1. sumber energi
2. sumber karbon
3. sumber nitrogen
4. garam-garam
5. PH yang sesuai
6. faktor pertumbuhan
Sifat media pembenihan yang ideal :
1.      Memberikan pertumbuhan yang baik jika ditanami bakteri
2.      Pertumbuhan cepat
3.      Murah
4.      Mudah dibuat kembali
5.      Mampu memperlihatkan khas mikroba yang diinginkan
Syarat Media Siap Pakai :
      Harus mengandung zat gizi atau nutrisi
      Harus cukup oksigen (untuk bakteri aerob)
      Mempunyai reaksi (pH) yang cocok
      Steril dan terlindung dari pencemaran luar
Sifat, mengandung Fisik Media :
      Media Cair (Broth), tidak mengandung agar
      Media padat (Agar) agar- agar
      Media setengah Padat (semi solid)

*      Broth
media cair yang mengandung nutrisi untuk pertumbuhan bakteri. Diletakkan dalam tabung gelas  bertutup plastik ataupun logam.
*      Agar
media padat ataupun semi padat, cair pada suhu 100o C dan memadat pada suhu  40o C.
*      Agar plates—plat Agar
Petri dish yang terisi agar untuk pertumbuhan bakteri. Mempunyai permukaan yang luas dan digunakan untuk isolasi mikroorganisme. Sesudah bakteri diinokulasi , inkubasi dilakukan secara terbalik untuk mencegah kondensasi dari tutup petri dish ke agar.
*      Agar miring
Digunakan untuk peremajaan kultur
*      Agar tegak
Digunakan untuk mengetahui adanya pembentukan gas ataupun kebutuhan gas dari pertumbuhan mikroba.
Jenis-jenis media :
1.      Media Cair
Media cair yang digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebarkan ke media padat, tidak cocok untuk isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai untuk mempelajari koloni kuman.
Contoh : Nutrient broth – NB ; pepton dilution fluid – PDF ; Lactose Broth – LB ; Mac Conkey broth dll
Pepton merupakan protein yang diperoleh dari penguraian enzim hidrolitik seperti pepsin, tripsi, papain. Peptone mengandung nitrogen dan bersifat sebagai penyangga, beberapa kuman dapat tumbuh dalam larutan peptone 4%.
2.      Media Padat
Media padat dipergunakan untuk mempelajari koloni kuman, untuk isolasi dan untuk memperoleh biakan murni.
Contoh : Media Padat, Nutrient Agar – NA ; Potato Dextrose Agar – PDA ; Plate Count Agar – PCA dll.
3.      Media Khusus
Media khusus digunakan untuk pengayaan, media selektif dan media indikator.
-          Media diperkaya
Media diperkaya merupakan media dasar yang ditambahkan zat tertentu.
-          Media Selektif
Media selektif merupakan media cair yang ditambahkan zat tertentu untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu dan diberikan penghambat untuk mikroba yang tidak diinginkan.
-          Media Differensial
Media yang digunakan untuk beberapa jenis bakteri, contoh EMB-Agar.
4.      Media Transport
Media yang digunakan  untuk membawa sampel ataupun specimen , untuk mencegah kematian  bakteri  maka  sampel dapat ditanam dalam media transport sebelum dipindahkan pada medium pertumbuhan yang diperlukan. Contoh : medium Carry – Blair, Stuart.
TUJUAN
Untuk okulasi dan inokulasi mikroba serta uji fisiologi dan biokimia mikroba
Alat – alat yang dibutuhkan            :

  1. Tabung Reaksi 40 buah
- 30 buah untuk MCB
- 10 buah untuk PDF
  1. Kapas steril 5 buah
  2. Pipet tetes 10 buah
  3. Rak Tabung Reaksi

    Tabung durham 30 buah
  4. Erlenmeyer 250 ml 2 buah
  5. Cawan Petri 24 buah
  6. Otoklaf
  7. Oven
  8. Vortex mixer
  9. Inkubator














Bahan – bahan yang dibutuhkan    :
Perkelompok:
  1. Plate Count Agar ( PCA ) 300 ml
  2. Pepton Dilution Fluid ( PDF ) 500 ml
  3. MCB (Mac Conkey Broth) 270 ml


STERILISASI
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan alat ataupun bahan dari segala bentuk kehidupan terutama mikroorganisme.
Pemilihan cara sterilisasi tergantung pada jenis bahan yang akan  disterilkan ataupun bentuk bahan /sediaan yang akan disterilkan
Macam – macam sterilisasi
1.      Sterilisasi pemijaran
Cara ini terutama digunakan untuk sterilisasi kawat oase yang terbuat dari platina ataupun mikrome, dilakukan dengan membakar oase sampai pijar 2-3 kali.
2.      Sterilisasi udara kering (oven)
dilakukan pada temperatur 150-170°C selama 1 jam.
3.      Sterilisasi uap bertekanan (oven)
dilakukan pada temperatur 121°C selama 15 menit.
4.      Sterilisasi dengan penyaringan
mekanisme penyaringan berdasarkan perbedaan ukuran partikel, penyaring dibuat memiliki pori yang sangat kecil sehingga cukup untuk menahan bakteri, saringan akan tercemar bakteri sedangkan cairan yang melewatinya bebas bakteri – steril.

Sterilisasi Alat
1.  Petri Dish
      Siapkan Petri dish yang dibutuhkan
      Membersihkan bagian dalam cawan dengan kapas
      Membersihkan bagian luar cawan dengan kapas + alcohol
      Membungkus cawan dengan kertas
      Masukkan ke dalam oven untuk di sterilkan pada suhu 170° C selama 1 jam 
2.      Erlenmeyer
*      Siapkan erlenmeyer bersih yang dibutuhkan
*      Tutup ujung tabung dengan kapas
*      Masukkan ke dalam oven untuk disterilkan pada suhu 170° C selama 1 jam
3.  Pipet Tetes
      Siapkan pipet tetes yang dibutuhkan
      Pisahkan pipet tetes dengan karetnya
      Membungkus pipet tetes dengan kertas (bungkus sesuai dengan bentuk pipet untuk mempermudah membedakan antara ujung dan pangkalnya).
      Masukkan ke dalam oven untuk disterilkan pada suhu 170° C selama 1 jam

Cara Pembuatan Media
PDF :
  1. Masukkan PDF ke dalam erlenmeyer
  2. Larutkan dengan aquadest ad 500 ml aduk ad homogen
  3. Tuang PDF dalam erlenmeyer ke dalam 10 tabung reaksi yang telah disediakan ad 9 ml lalu tutup dengan kapas hingga rapat
  4. Ikat 10 tabung reaksi menggunakan karet gelang, lalu bungkus rapat dengan kertas
  5. Masukkan ke dalam otoklaf untuk di sterilkan pada suhu 121° C selama 15 menit 
MCB :
  1. Masukkan MCB ke dalam erlenmeyer
  2. Larutkan dengan aquadest ad 270 ml aduk ad homogen
  3. Tuang MCB ke dalam 30 tabung reaksi yang telah disediakan ad 9 ml
  4. Masukkan tabung durham, hilangkan oksigen pada tabung durham
  5. Tutup dengan kapas hingga rapat
  6. Ikat 30 tabung reaksi menggunakan karet gelang, lalu bungkus rapat dengan kertas
  7. Masukkan ke dalam otoklaf untuk disterilkan pada suhu 121° C selama 15 menit
PCA :
  1. Masukkan PCA ke dalam erlenmeyer
  2. Larutkan dengan menggunakan aquadest ad 300 ml aduk ad homogen kemudian tutup rapat dengan kapas
  3. Masukkan ke dalam otoklaf untuk disterilkan pada suhu 121° C selama 15 menit
MHA
  1. Masukkan MHA ke dalam elemeyer
  2. Larutkan dengan menggunakan aquadest ad 250 ml aduk ad homogen kemudian tutup rapat dengan kapas
  3. Masukkan ke dalam otoklaf untuk disterilkan pada suhu 121° C selama 15 menit

PRAKTIKUM II
                                     SABTU, 23 MARET 2013     
PEWARNAAN GRAM
Pewarna bereaksi secara kimiawi dengan protoplas bakteri , apabila sel belum mati, proses pewarnaan akan membunuhnya.
Bakteri gram positif adalah sekelompok bakteri yang mempunyai sifat dapat menahan zat warna kristal – violet yang telah dimantek dengan larutan lugol (iodin) hingga tidak bisa luntur (lepas) apabila dicuci etanol 95% dan tidak dapat menyerap zat warna yang diberikan.
Bakteri gram negatif adalah sekelompok bakteri yang mempunyai sifat dapat melepaskan zat warna kristal – violet yang telah dimantek dengan larutan lugol (iodin) hingga tidak bisa luntur (lepas) apabila dicuci etanol 95% hingga dapat menyerap zat warna yang diberikan.

TUJUAN
Untuk membedakan bakteri menjadi dua golongan yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative.

ALAT DAN BAHAN
      Biakan bakteri
      Aquadest
      Carbol kristal ungu
      Fuchsin / safranin
      Lugol
      Alcohol 95%
      Kaca objek
      Cover glass
      Mikroskop
      Immersion oil
      Tissue
Bakteri yang dipergunakan dalam praktikum pewarnaan gram
     Staphyllococus aureus
     Escherichia coli
     Bacillus subtillis
CARA KERJA
  1. Ambil satu sengkelit biakan kuman, letakkan pada kaca objek, suspensi dengan NaCl kemudian difiksasi
  2. tambahkan pewarna I kristal ungu biarkan selama 2 - 3 menit, cuci dengan air
  3. tambahkan cairan lugol biarkan 45-60 detik cuci dengan air
  4. bilas dengan alcohol 95% sampai warna ungu tidak mengalir, cuci dengan air
  5. Tambahkan pewarna II safranin / fuchsin, diamkan 1-2 menit. Cuci dengan air, keringkan
  6. tambahkan minyak imersi, tutup dengan cover glass, periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 40x dan 100x objektif







PRAKTIKUM III
SABTU, 23 MARET 2013
PEMBIAKAN BAKTERI
            Pertumbuhan sel bakteri pada media pembenihan padat akan tampak sebagai koloni, hal yang perlu diperhatikan dalam melihat koloni bakteri :
  1. Ada atau tidaknya pigmen
  2. Menonjol atau rata
  3. Keruh, bening, suram, mengkilat
  4. Permukaan rata (smooth) atau kasar (rough)
  5. Pinggiran rata atau tidak rata
  6. Menjalar atau tidak
  7. Berlendir atau tidak
TUJUAN
     Untuk mendapatkan biakan kuman yang baru
     Untuk mengetahui cara pembiakan kuman
ALAT DAN BAHAN
      Kawat Ose
      Spiritus
      Label
      Tabung reaksi berisi agar miring NA
      Biakan bakteri :
     Escherichia coli
     Bacillus subtilis
     Staphyloccocus Aureus
CARA KERJA :
*      Siapkan  beberapa tabung rx yg berisi agar miring NA
*      Siapkan biakan bakteri yg sudah tersedia pada agar miring
*      Siapkan kawat ose dan spiritus
*      Nyalakan spiritus, lalu pijarkan kawat ose
*      Buka tutup kapas pada tabung biakan kuman(jangan letakkan dimeja),panaskan lubang tabung
*      Ambil sengkelit kuman dengan kawat ose, panaskan kembali lubang tabung dan tutup kembali
*      Pindahkan kedalam media agar miring secara zig-zag
*      Pijarkan ujung tabung agar miring, kemudian tutup dengan kapas
*      Lalu pijarkan kawat ose
*      Beri nama dengan menggunakan label
*      Inkubasi dengan inkubaktor selama 24 jam pada suhu 35 - 37°C
*      Segera lihat hasilnya
HASIL/PENGAMATAN
BIAKAN
Bacillus Subtilis
Staphyloccocus Aureus
E.Coli
WARNA KOLONI
Putih
Pekat
brlendir
Putih
Kekuningan
Putih
Transparan
permukaan
Kering

                          




PRAKTIKUM IV
RABU, 27 MARET 2013
FLORA NORMAL, UDARA, KULIT DAN MULUT
I.  Flora Normal Udara
      Berbagai mikroorganisme dapat ditemukan dalam udara karena udara merupakan habitat flora normal
Tujuan Praktikum
      -    Mengetahui flora normal udara
      -    Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal udara
Alat dan Bahan :
        a.  Agar NA
        b.  Inkubator
        c.  Pewarnaan gram
        d.  Gelas objek
        e.   NaCl 0,9%
Cara Kerja
  1. Buka petri dish di udara luar selama 5 menit, lalu tutup kembali lempeng agar.
  2. Buka petri dish di udara dalam ruangan selama 5 menit, lalu tutup kembali lempeng agar.
  3. Inkubasi pada suhu 35°C selama 24 jam.
  4. Amati jumlah koloni yang ada
Hasil Pengamatan
II.                Flora Normal Kulit
            Bakteri yang umum ditemukan pada kulit adalah Staphylacoccus epidermidis, Streptococcus alfa dan non hemolitikus, difteroid, dan sarcina. Staphylococcus aureus ada dalam jumlah kecil terutama daerah hidung.
          Tujuan Praktikum :
  1. Mengetahui flora normal kulit
  2. Melakukan pemeriksaan sederhana untuk  mendeteksi keberadaan flora normal kulit
Cara Kerja
  1. Buka petri dish letakkan 3 jari (jari yang belum dicuci) pada lempeng agar lalu tutup kembali lempeng agar.
  2. Cuci tangan dengan sabun, keringkan dengan kasa steril, letakkan 3 jari (jari yang telah dicuci) pada lempeng agar lalu tutup kembali lempeng agar.
  3. Inkubasi terbalik selama 24 jam pada suhu 35°C.
  4. Amati jumlah koloni yang ada.




HASIL PERCOBAAN
Flora normal kulit
sebelum cuci tangan
Flora normal kulit setelah cuci tangan
Jumlah koloni  =  tak terhingga
Jumlah koloni  = tak terhingga

III.           Flora Normal Rongga Mulut
            Beberapa bakteri yang terdapat pada mulut adalah Staphylacoccus epidermidis, Streptococcus alfa dan non hemolitikus, Staphylococcus aureus, Streptococcus viridans, dll. Mikroorganisme yang banyak terdapat pada saluran napas terutama faring adalah Streptococcus alfa dan non hemolitikus, difteroid, Haemophilus, Mycoplasma, Pneumococcus dan Bacteroides.
Tujuan Praktikum  :
  1. Mengetahui flora normal rongga mulut
  2. Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal kulit
CARA KERJA I
1.         Lempeng agar dibuka
2.         Hembuskan udara nafas melalui mulut sebanyak 3x
3.         tutup kembali, inkubasi terbalik selama 24 jam pada suhu 35°C
4.         Amati jumlah koloni yang ada

CARA KERJA II
  1. Lempeng agar dibuka
  2. ambil spesimen kotoran gigi menggunakan tusuk gigi steril
  3. Goreskan pada media (tanpa merusak agar)
  4. tutup kembali, inkubasi terbalik selama 24 jam pada suhu 35°C
  5. Amati jumlah koloni yang ada
Hasil Pengamatan
Letak Flora normal
Jumlah koloni
Rongga mulut
0 koloni
Rambut kepala
16 koloni
Kuku
Tusuk gigi
92 koloni
72 koloni

PRAKTIKUM V
RABU, 27 MARET 2013
KEPEKAAN BAKTERI TERHADAP SUHU
Pertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi oleh lingkungan seperti suhu, kelembaban , dan pengaruh lain. Kepekaan kuman terhadap zat kimia tertentu dapat dipakai untuk menghindari kontaminasi pada alat ataupun bahan.
Tujuan Praktikum
            1. Memahami pengaruh pemanasan terhadap pertumbuhan kuman
            2. Memahami pengaruh proses sterilisasi dan desinfeksi terhadap pertumbuhan kuman
Alat dan Bahan :
            -Biakan kuman
            -Lempeng NA
            -Kapas usap steril
            -Uang logam
            -Oase                                                                                                 
Cara kerja
  1. Ambil satu sengkelit ( tanpa pemanasan ) goreskan pada media agar
  2. Ambil satu sengkelit panaskan hingga pijar goreskan pada media agar yang berbeda
  3. Inkubasi pada suhu 35°C selama 24 jam
  4. Bandingkan yang terjadi







Hasil pengamatan

Oase yang tidak dipanaskan
Oase yang dipanaskan

Pengamatan
 
 

Tidak Terdapat koloni
 
172 koloni
 

                                      
Melihat pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kuman
Cara kerja :
  1. Ambil satu buah uang logam tempelkan pada permukaan lempeng agar
  2. Ambil satu buah uang logam yang lain, bakar hingga memijar dan tempelkan pada permukaan lempeng agar lain
  3. Inkubasi selama 24 jam pada suhu 35°C
  4. Amati yang terjadi
Hasil pengamatan

Uang logam yang
tidak dipijar
Uang logam
yang dipijar


Pengamatan
 
 


o koloni

Tak terhingga
 
 
 
 
PRAKTIKUM VI
SELASA, 26 MARET 2013
KEPEKAAN KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIK
Penyakit infeksi bakteri dapat diobati baik yang bersifat bakterisida maupun bersifat bakteriostatika.
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui metode untuk memeriksa kepekaan kuman terhadap berbagai antibiotik
2.Mampu melakukan interpretasi terhadap hasil tes kepekaan antibiotika
ALAT DAN BAHAN
  1. Kapas usap steril
  2. Suspensi kuman
  3. MHA (Muller Hinton Agar)
  4. Cakram antibiotika
  5. Pinset
CARA KERJA
  1. Buat suspensi antibiotika dengan kadar tertentu
  2. Buat suspensi bakteri dengan kekeruhan McFarland 0.5
  3. Celupkan kapas steril ke dalam suspensi bakteri, usapkan kapas pada lempeng Muller Hinton Agar hingga merata. Biarkan suspensi mengering 4 – 5 menit
  4. Letakkan cakram steril pada lempeng agar, teteskan pada cakram steril larutan antibiotika sebanyak 10 & 20 mikroliter
  5. Inkubasi pada suhu 35°C selama 18 – 24 jam
  6. Perhatikan ada tidaknya & hitung zona hambat yang terbentuk disekitar cakram
DIAMETER ZONA HAMBATAN ( dlm cm )

ANTIBIOTIKA
Tetrasiklin
Amoxycillin
Kloramphenicol
BAKTERI
KONSENTRASI (20µl)
1
2
1
2
1
2
Escherichia coli
 
3,200
3,110
2,710
8,220
0,550
0,550
Bacillus subtilis
 
1,910
4,270
4,600
5,400
3,270
0,600

Praktikum VII
SENIN, 25 MARET 2013
ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI
Angka lempeng bakteri adalah jumlah koloni baktri aerob yang terdapat  dalam tiap gram ataupum ml sampel uji. Untuk mendapatkan ALTB representatif dilakukan terhadap beberapa pengenceran sample seperti 10¯¹, 10¯², 10¯³ dst.
TUJUAN
Untuk menghitung jumlah koloni bakteri aerob yang terdapat dalam tiap gram ataupun dalam ml sample uji.
ALAT DAN BAHAN
1.      Petri dish
2.      Tabung reaksi
3.      Pipet ukur
4.      Erlenmeyer
5.      Pepton Dilution Fluid (PDF)
6.      Plate Count agar
7.      Sample makanan, minuman, dan  jamu



CARA KERJA
1.      JAMU
Buat pengenceran sampel jamu mulai konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5
Masukkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-3,10-4, 10-5 (duplo)
Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35oC
Hitung Angka Lempeng Total Bakteri (syarat ALTB jamu serbuk < 106 kol/g)
2.      MAKANAN RINGAN
Buat pengenceran sampel makanan ringan mulai konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3
Masukkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 (duplo)
Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35oC
Hitung ALTB (syarat ALTB makanan ringan < 104 kol/g)
3.      MINUMAN RINGAN
Buat pengenceran sampel minuman ringan mulai konsentrasi 10o, 10-1, 10-2, 10-3
Masukkan 1 ml sampel dari pengenceran 10o, 10-1, 10-2 (duplo)
Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35oC
Hitung ALTB (syarat ALTB minuman ringan < 2.102 kol/ml)
                                         PRAKTIKUM IV
25 MARET 2013
MPN COLIFORM
(MOST PROBABLE NUMBER COLIFORM)
TUJUAN PRAKTIKUM
      Untuk menghitung jumlah bakteri bentuk koli yang terdapat dalam tiap gram/ml sampel makanan, minuman, ataupun jamu.

BAHAN DAN ALAT
  1. Mac conkey broth(MCB)
  2. Tabung reaksi + tabung durham
  3. Sampel uji
  4. Pipet ukur
  5. PDF (Pepton Dilution Fluid)
  6. Erlenmeyer
CARA KERJA
  1. Buat pengenceran sampel dengan konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3
  2. Masukkan 1 ml sampel tiap pengenceran ke dalam larutan MCB (triplo)
  3. Inkubasi pada suhu 37oC selama 24-48 jam
  4. Catat jumlah tabung yang menunjukkan pembentukan gas
  5. Hitung MPN Coliform sampel dengan merujuk tabel MPN Coliform









HASIL PERCOBAAN
ALTB DAN MPN COLIFORM MAKANAN RINGAN
KETERANGAN SAMPEL 1
  1. Sample                        :   Malkist Roma
  2. Diproduksi      :   PT. Mayora Indah Tbk, Tangerang 15136, Indonesia
  3. No. Batch        :   1506BK2702605815
  4. No. Registrasi :   MD 227110305036
  5. Expair Date     :   FEBRUARI 2014

HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample                            : 10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
            10 -1                 :  tak terhingga            0
            10 -2                 :  tak terhingga            0
            10 -3                  :  5                               4
ALTB                          : (5+ 4) : 2 : 10-3 =  4,5 x 103 = 0,45 x 104
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
            Malkist Roma dengan  No. Registrasi : MD 227110305036 memenuhi syarat  ALTB.
TABUNG GAS POSITIF
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
0
0
0
<3

Kesimpulan :
Malkist Roma dengan No. Registrasi : MD 227110305036 memenuhi syarat MPN Coliform.

KETERANGAN SAMPEL 2   
Makanan :
  1. Sample                        :  Biskuat
  2. Diproduksi      :  PT Danone Tanggerang
  3. No. Batch        :  0555555T622130040
  4. No. Registrasi :  BPOM RI MD 227110367843

HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample                            : 10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
            10 -1                 :
4        4
            10 -2                 :
0        0
            10 -3                  :
2         1
ALTB              :
(4+4): 2:10 -3  = 0,2.10 4
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g

Kesimpulan :
       Biskuat dengan No. Registrasi BPOM RI MD 227110367843 memenuhi syarat ALTB.

TABUNG GAS POSITIF
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
0
0
1
3
Kesimpulan :
Biskuat dengan No. Reg :BPOM RI MD 227110367843 memenuhi syarat MPN Coliform.
                   
KETERANGAN SAMPEL 3
1.      Sample                        : Chuba
2.      Diproduksi      : PT. SENTRAL MULTIRASA UTAMA
3.      No. Batch        :  31
4.      No. Registrasi :  BPOM RI MD 255510020085

HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample                            : 10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
                    10 -1                     : 2        1
                    10 -2                     : 0        0
                    10 -3                       : 0        0
ALTB                          : (2 + 1) : 2 :10 -3  = 1,5 x 10 3  = 0,15 x 10 4
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
        Chuba dengan No. Registrasi : BPOM RI MD 255510020085 memenuhi syarat ALTB.

TABUNG GAS POSITIF
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
0
0
1
3

Kesimpulan :
Chuba  dengan No. Registrasi : BPOM RI MD 255510020085  memenuhi syarat MPN Coliform.
                   
KETERANGAN SAMPEL 4
  1. Sampel                        : Go ! Potato (Biskuit)
  2. Diproduksi      : PT. Siantar Top Tbk
  3. No. Batch        : 130114
  4. No. Registrasi : MD 235613014024

HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample                            : 10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
            10 -1                 : 1        6
            10 -2                 : 0        1
            10 -3                  : 1        ~
ALTB              : (1+6):2:10 -3  = 3,5 X 10 3   = 0,35 x 10 4
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g

Kesimpulan :
Go ! Potato (Biskuit)   dengan No. Reg : MD 235613014024  Memenuhi syarat ALTB.

TABUNG GAS POSITIF
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
1
0
0
4

Kesimpulan :
Go Potato  dengan No. Registrasi : BPOM RI MD 255510020085  memenuhi syarat MPN Coliform.

ALTB DAN MPN COLIFORM MINUMAN RINGAN
KETERANGAN SAMPEL 1
  1. Sample                        :    Granita
  2. Diproduksi      :    PT. Setia Pesona Cipta Bekasi 17550, Indonesia.
  3. No. Batch        :    18137A
  4. No. Registrasi :    MD 250910003888
  5. ED                   :    31 Mei 2013

HASIL PENGAMATAN            
Konsentrasi Sample                            : 10 0 10 -1 10 -2
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
            10 0                  : 244    280
            10 -1                 : 1        201
            10 -2                 : 0        2
ALTB                          : (244 + 280) : 2 : 10 -3 = 262 x 103 = 26,2 x 10²
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 x 102 Kol/ml

Kesimpulan :
  Sampel Granita dengan No. Registrasi : MD 250910003888  tidak memenuhi syarat  ALTB.
        
PENGAMATAN MPN Coliform      
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
0
0
0
<3

Kesimpulan :
Sampel minuman granitaNo. Registrasi           MD 250910003888  memenuhi        syarat MPN Coliform.

KETERANGAN SAMPEL 2
1.      Sample                  :   Es Teller
2.      Diproduksi            :   PT. Triteguh Manunggal Sejati
3.      No. Batch              :   8 992775 406052
4.      No. Registrasi       :   BPOM RI MD 253210029364

HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample                            : 10 0 10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
            10 0      : 0        0
            10 -1     :
0        1
            10 -2     :
2        3
ALTB  :
(2 +3) : 2 : 10 -3  = 2,5x 10 3 = 0,25 x 10 ²
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 10 2 Kol/g

Kesimpulan :
Es Teller
dengan No Registrasi  BPOM RI MD 253210029364 memenuhi syarat  ALTB.

PENGAMATAN MPN COLIFORM
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
0
0
0
<3
                          
Kesimpulan :
Teh teller dengan No. Registrasi : BPOM RI MD 253210029364 memenuhi syarat MPN Coliform.

KETERANGAN SAMPEL 3
  1. Sample                        :  Teh Gelas
  2. Diproduksi      :  PT.  CS2 POLA SEHAT
  3. No. Batch        :  TF 1519
  4. No. Registrasi :  MD 250128015065

HASIL PENGAMATAN      
Konsentrasi Sample                            : 10 0 10 -1 10 -2
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
            10 0                  : 0        0
            10 -1                 : 0        0
            10 -2                 : 0        0
ALTB                          : ALTB : (0 + 0) = 0
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 10 2 Kol/ml

Kesimpulan :
            Teh Gelas dengan No. Registrasi : MD 250128015065
 memenuhi syarat ALTB.

PENGAMATAN MPN COLIFORM
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
0
0
0
<3

Kesimpulan :
Teh Gelas dengan No. Registrasi : MD 250128015065 memenuhi syarat    MPN   Coliform.

KETERANGAN SAMPEL 4
1.      Sampel                  : Okky Jelly Drink
2.      Diproduksi            : PT. Tri Teguh Manunggal Sejati, Tangerang
3.      No. Registrasi       : MD 253210042364

Konsentrasi Sample    : 10 0 10 -1 10 -2
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
                    10 0                      : 0        0
                    10 -1                     : 0        0
                    10 -2                     : 0        0
ALTB                          : ALTB : (0 + 0) = 0
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 x 10 2 Kol/ml

Kesimpulan :
                    Teh Gelas dengan No. Registrasi : MD 250128015065 memenuhi syarat ALTB.

PENGAMATAN MPN COLIFORM
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
0
1
0
3
                             
Kesimpulan :
Okky Jelly Drink dengan No. Registrasi : MD 250128015065 memenuhi syarat  MPN Coliform.
                             
ALTB DAN MPN COLIFORM JAMU SERBUK
KETERANGAN SAMPEL 1
1.      Sample            :   Jamu Ulu Hati
2.      Diproduksi                  :   PT. Sido Muncul Semarang, Indonesia.
3.      No. Batch                    :   12061302
4.      No. Registrasi :   POM TR 082288421
5.      ED                               :   Juni 2014   

HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample                            : 10 -310 -4 10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
            10 -3                 : 204    tak terhingga
            10 -4                 : 11      16
            10 -5                  : 7        2
ALTB                          : (11 + 16) : 2 x 10-3
                                    = 13,5 x 10 3
= 0,0135 x 10 6
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g

Kesimpulan :
            Jamu Ulu Hati dengan No. Registrasi  POM TR 082288421 memenuhi syarat ALTB.

TABUNG GAS POSITIF
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
0
0
0
<3

Syarat MPN Coliform Jamu < 3 /g
Kesimpulan :
Jamu Ulu Hati No. Registrasi  POM TR 082288421  memenuhi syarat MPN Coliform.

KETERANGAN SAMPEL 2
  1. Sample            : Jamu Pegel Linu
  2. Diproduksi      : PT . Industri Jamu Cap jago
  3. No. Batch        : 8 552774 30651
  4. No. Registrasi : DEPKES RI. No. TR 3101105955

HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample                            : 10 -1 10 -2 10 -310 -4 10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
            10 -3                 :
240                167
            10 -4                 :
12                  8
            10 -5                  :
2                    0
ALTB                          :
(240 + 167) : 2:10 -3
                                    =
203,5 x 10 3
                        = 0,2035 x 10 6
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g

Kesimpulan :
            Jamu pegel linu  dengan No. Registrasi
DEPKES RI. No. TR 3101105955 memenuhi syarat  ALTB.

PENGAMATAN MPN COLIFORM
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
4
0
0
>3
                                 
Syarat MPN Coliform Jamu < 3 /g
Kesimpulan :
Jamu Pegal Linudengan No.Registrasi : DEPKES RI. No. TR. 781217841  tidak memenuhi syarat MPN Coliform.

KETERANGAN SAMPEL 3
  1. Sample                        :  Jamu Selesma
  2. Diproduksi      :  Sido Muncul
  3. No. Batch        :  11080101
  4. No. Registrasi :  TR 102210831

HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample                            : 10 -3 10 -4 10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
            10 -3     : 15      32
            10 -4     : 7        3
            10 -5      : 10      7
ALTB              : (15 + 32) : 2 : 10 -3  = 23,5 x 10 3  = 0,0235 x 10 6
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g

Kesimpulan :
            Jamu Selesma dengan No. Registrasi : TR 102210831 memenuhi syarat ALTB.

PENGAMATAN MPN
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
1
1
0
7

Kesimpulan :
            Jamu Salesma dengan No. Registrasi : TR 102210831 tidak memenuhi syarat MPN          Coliform.

KETERANGAN SAMPEL 4
1.      Sampel                              : Resikda  (berat: 7 gram)
2.      Diproduksi                        : PT. Sido Muncul Semarang 
3.      No. Batch                          : 11121202
4.      No. Registrasi                   : TR 102216711

HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample    : 10 -3 10 -4 10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi          :
            10 -3                 : ~        ~
            10 -4                 : ~        ~
            10 -5                  : ~        5
ALTB  Human Error                  
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g

Kesimpulan :
 Resikda dengan No. Reg : TR 102216711
, tidak memenuhi syarat ALTB

PENGAMATAN MPN
10 -1
10 -2
10 -3
MPN CoLiform
5
0
0
>3

Kesimpulan :
Jamu Resikda dengan No. Registrasi : TR 102210831 tidak memenuhi syarat MPN Coliform.
                                                






BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN :

PRAKTIKUM 1
Untuk keperluan penelitian tentang mikroorganisme, maka diperlukan pembuatan media yang tepat. Jenis-jenis media terbagi atas media cair, media padat, media khusus, media diperkaya, dan media selektif, media differensial, dan media transport. Adapun syarat dari media tersebut harus berisi nutrisi yang diperlukan unutk menumbuhkan mikroorganisme.
            Sterilisasi juga sangat penting dalam penelitian karena apabila alat atau bahan yang digunakan tidak steril maka akan menimbulkan kesalahan pada hasil percobaan yang didapatkan.

PRAKTIKUM 2
Gram Positive bacteria mempunyai dinding sel tebal yang mengandung Peptidoglycan. Ungu atau biru gelap à bakteri Gram positif bentuk ( kokus, batang)
Gram Negative bacteria mempunyai dinding sel yang lebih tipis, mengandung Peptidoglycan  dan Lipopolysaccharides (LPS). Merah à bakteri Gram negatif  (kokus, Batang)

PRAKTIKUM 3
            Membiakan suatu bakteri dapat dilakukan dengan agar miring dan biasanya hasil biakan mikroba berbeda-beda.

PRAKTIKUM 4
            Di tubuh kita terdapat flora normal dalam jumlah tertentu berfungsi sebagai pelindung, namun jika jumlahnya berlebih dapat menjadi bakteri patogen. Di udara terdapat banyak mikrooganisme karena udara merupakan salah satu habitat flora normal. Oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan diri kita sendiri dan lingkungan. Dengan cara merubah pola hidup bersih dan sehat.

PRAKTIKUM 5
Suhu dapat mempengaruhi jumlah koloni bakteri karena pada umumnya pada suhu tinggi bakteri tidak dapat hidup.

PRAKTIKUM 6
            Antibiotik dalam konsentrasi tertentu mampu membunuh bakteri yang peka terhadap antibiotik tersebut. Pemeriksaan kepekaan antibiotika terhadap bakteri dapat dilakukan dengan cara cakram. Mekanisme kerja antibiotik adalah bakterisid dan bakteriostatik. Semakin besar diameter antibiotic berarti semakin besar pula spectrum kerjanya untuk menghambat ataupun membunuh bakteri.
                                                                   
SARAN
·         Pada waktu menyatukan tabung reaksi saat akan diikat, letakkan tabung reaksi diatas permukaan meja agar tidak ada tabung yang pecah.
·         Dalam pembuatan MCB, usahakan jangan ada gelembung udara dalam tabung durham, jika didalam tabung durham masih terdapat udara maka kocok kembali sampai tidak terdapat gelembung didalam tabung durham.tujuannya karena media tersebut akan digunakan untuk perkembang biakan bakteri aerob.
·         Hati-hati dalam membungkus alat yang disterilkan, jangan sampai pecah.
·         Sebaiknya sebelum melakukan praktikum harus terlebih dulu membaca buku pedoman agar bisa maksimal dalam praktik dan maksimal juga hasilnya J
                                                              











DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Praktikum Mirkrobiologi
Buku Pegangan PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI SMK









Link Download File dibawah ini



Facebook

Follow Us

Diberdayakan oleh Blogger.