BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tidak
ada satupun yang menggambarkan biologi sebaik mikroorganisme, mahluk hidup yang
tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Keanekaragaman biokimia atau mekanisme
genetik, baik dalam bentuk maupun fungsi yang diperlihatkan dalam analisa
mikroorganisme, telah mengantar kita pada batas pemahaman biologi. Oleh
karenanya, kebutuhan akan penemuan baru- suatu tes keabsahan hipotesis ilmiah –
dapat dijumpai secara utuh pada mikrobiologi. Hipotesa yang berguna akan
memberikan dasar bagi ilu alam lain, dan keragaman mikroba memberi peluang,
dimana tantangan tersebut selalu ada.
Prediksi,
suatu bentuk praktis dari ilmu pengetahuan, adalah suatu produk yang dihasilkan
oleh perpaduan antara teori dan praktek. Biokimia, biologi molekuler dan
genetika merupakan perangkat atau wahana yang dibutuhkan untuk analisis
mikroba. Dalam berbagai pengembangan, mikrobiologi dapat memperluas wawasan
ilmu-ilmu tersebut. Seorang ahli mikrobiologi, mungkin menjelaskan berbagai
proses pertukaran, berbagai bentuk saling membutuhkan (mutualisme) disebut
simbiosis yaitu hubungan yang terus menerus antara organisme yang berbeda.
Pemberian kegunaan utama pada satu pihak saja disebut parasitisme, yaitu suatu
hubungan dimana inang memberikan kegunaan utamanya kepada parasit. Isolasi
karakterisasi sebuah parasit contohnya bakteri patogen atau virus, seringkali
membutuhkan rencana laboratorium, sehingga mirip dengan apa yang diperoleh
organisme tersebut saat berbeda dalam sel inang. Kebutuhan ini kadang-kadang menjadi
tantangan bagi peneliti.
Pengertian
simbiosis, mutualisme dan parasitisme berikatan erat dengan ilmu ekologi dan
prinsip-prinsip biologi lingkungan, semuanya sudah masuk dalam mikrobiologi.
Mikroorganisme merupakan hasil evolusi, suatu konsekuensi biologis dari proses
seleksi alam yang terjadi pada bentangan garaduil yang sangat luas pada
organisme dengan berbagai keragaman genetik. Sejarah alam yang kompleks ini
harus selalu ada dalam pikiran kita sebelum menyimpulkan mikroorganisme, bagian
yang paling hitrogen dari seluruh mahluk hidup.
Sebelum
penemuan jasad-jasad renik, semua benda hidup yang dikenal dianggap sebagai
tumbuhan atau binatang tidak terpikirkan adanya jenis-jenis peliharaan. Namun
dalam abad ke- 19, menjadi jelas bahwa jasad renik memiliki semua kemungkina
kombinasi sifat-sifat tumbuhan dan binatang. Sekarang telah diakui secara umum
bahwa jasad renik berkembang dengan pertumbuhan relatif sedikit dari seluruh
tumbuhan dan binatang.
Kecenderungan
para ahli biologi untuk menggolongkan semua jasad dalam salah satu dari sua
“dunia”, tumbuhan atau binatang, menimbulkan sejumlah keganjilan. Misalnya
jamur, digolongkan sebagai tumbuhan sebab sebagian jamur-jamur tidak bergerak
walaupun jamur hampir tidak memiliki sifat-sifat lain dari tumbuhan dan
menunjukkan afinitas filogenik kuat dengan protozoa.
Agar
dapat menghindarkan penempatan sewenang-wenang kelompok-kelompok peralihan
dalam “dunia” yang satu atau lainnya, Heckel mengusulkan pada tahun 1899, agar
jasad renik ditempatkan dalam dunia yang terpisah, protista. Menurut definisi
Heckel, dalam protista tergolong alga, protozoa, jamur dan kuman. Namun pada
pertengahan abad ini, renik mikroskop electron yang baru mengungkapkan bahwa
kuman secara fundamental berbeda dari tiga kelompok yang lain dalam struktur
sel yang lebih maju, sama dengan sel tumbuhan dan binatang yang dinamakan
eukariotik, kuman memiliki struktur sel
yang primitif, prokariotik. Istilah protista yang digunakan sekarang untuk
menunjukkan jasad eukariotik, sedangkan semua kelompok kuman dinamakan secara
kolektif sebagai prokariota.
Biologi
umum membedakan antara eukariota (organisme yang memiliki membran inti)
terhadap prokariota (organisme diamna DNAnya tidak dapat dipisahkan secara
fisik dari sitoplasma. Perbedaan lebih lanjut tentang eukariota dan prokariota
misalnya akan dibedakan oleh ukurannya yang relatif besar dan adanya organella
yang terikat pada membran sel misalnya mitokondria.
Eukariota
dan prokariota merupakan organisme, karena memiliki seluruh enzim yang
diperlukan untuk fungsi replikasi (perbanyakan) dan memiliki perangkat biologi
yang penting untuk memproduksi energi metabolik. Oleh karenanya eukariota dan
prokariota berbeda dengan virus yang bergantung apda inang untuk menjalankan
fungsi seperti diatas.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana cara
pembuatan media dan sterilisasi alat?
2.
Bagaimana angka
lempeng total bakteri dari beberapa sampel makanan ringan, minuman ringan dan
jamu serbuk?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk membantu
mahasiswa lebih memahami tentang praktikum mikrobiologi yang melakukan
percobaan untuk mengetahui adanya bakteri dalam suatu sampel.
2.
Membantu
memberikan informasi tentang alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
3.
Membantu
memberikan informasi tentang teori dalam praktikum ini.
BAB II
ISI
PRAKTIKUM I
JUMAT,
22 MARET 2013
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
I.
PEMBUATAN MEDIA
TEORI
Media substantia terdiri
dari atas campuran nutrien ( zat makanan ) yang dipergunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme. Dalam laboratorium media memiliki dua fungsi, untuk isolasi dan
inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia mikroba.
Kebutuhan dasar suatu media pembenihan :
1. sumber energi
2. sumber karbon
3. sumber nitrogen
4. garam-garam
5. PH yang sesuai
6. faktor pertumbuhan
Sifat media pembenihan yang ideal :
1. Memberikan
pertumbuhan yang baik jika ditanami bakteri
2. Pertumbuhan
cepat
3. Murah
4. Mudah
dibuat kembali
5. Mampu
memperlihatkan khas mikroba yang diinginkan
Syarat
Media Siap Pakai :
•
Harus mengandung zat gizi atau nutrisi
•
Harus cukup oksigen (untuk bakteri aerob)
•
Mempunyai reaksi (pH) yang cocok
•
Steril dan terlindung dari pencemaran luar
Sifat, mengandung Fisik Media :
•
Media Cair (Broth), tidak mengandung agar
•
Media padat (Agar) agar- agar
•
Media setengah Padat (semi solid)
Broth
media
cair yang mengandung nutrisi untuk pertumbuhan bakteri. Diletakkan dalam tabung
gelas bertutup plastik ataupun logam.
Agar
media
padat ataupun semi padat, cair pada suhu 100o C dan memadat pada
suhu 40o C.
Agar plates—plat Agar
Petri
dish yang terisi agar untuk pertumbuhan bakteri. Mempunyai permukaan yang luas
dan digunakan untuk isolasi mikroorganisme. Sesudah bakteri diinokulasi ,
inkubasi dilakukan secara terbalik untuk mencegah kondensasi dari tutup petri
dish ke agar.
Agar miring
Digunakan untuk peremajaan kultur
Agar tegak
Digunakan untuk mengetahui adanya pembentukan gas
ataupun kebutuhan gas dari pertumbuhan mikroba.
Jenis-jenis media :
1. Media
Cair
Media
cair yang digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebarkan ke media padat,
tidak cocok untuk isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai untuk mempelajari
koloni kuman.
Contoh
: Nutrient broth – NB ; pepton dilution fluid – PDF ; Lactose Broth – LB ; Mac
Conkey broth dll
Pepton
merupakan protein yang diperoleh dari penguraian enzim hidrolitik seperti
pepsin, tripsi, papain. Peptone mengandung nitrogen dan bersifat sebagai
penyangga, beberapa kuman dapat tumbuh dalam larutan peptone 4%.
2. Media
Padat
Media
padat dipergunakan untuk mempelajari koloni kuman, untuk isolasi dan untuk memperoleh
biakan murni.
Contoh
: Media Padat, Nutrient Agar – NA ; Potato Dextrose Agar – PDA ; Plate Count
Agar – PCA dll.
3. Media
Khusus
Media
khusus digunakan untuk pengayaan, media selektif dan media indikator.
-
Media diperkaya
Media
diperkaya merupakan media dasar yang ditambahkan zat tertentu.
-
Media Selektif
Media
selektif merupakan media cair yang ditambahkan zat tertentu untuk menumbuhkan
mikroorganisme tertentu dan diberikan penghambat untuk mikroba yang tidak
diinginkan.
-
Media Differensial
Media yang digunakan untuk beberapa jenis bakteri,
contoh EMB-Agar.
4.
Media Transport
Media yang digunakan
untuk membawa sampel ataupun specimen , untuk mencegah kematian bakteri
maka sampel dapat ditanam dalam
media transport sebelum dipindahkan pada medium pertumbuhan yang diperlukan.
Contoh : medium Carry – Blair, Stuart.
TUJUAN
Untuk
okulasi dan inokulasi mikroba serta uji fisiologi dan biokimia mikroba
Alat – alat yang dibutuhkan :
- Tabung Reaksi 40 buah
- 30 buah untuk MCB
- 10 buah untuk PDF
- Kapas steril 5 buah
- Pipet tetes 10 buah
-
Rak Tabung Reaksi
- Erlenmeyer 250 ml 2 buah
- Cawan Petri 24 buah
- Otoklaf
- Oven
- Vortex mixer
- Inkubator
Bahan
– bahan yang dibutuhkan :
Perkelompok:
- Plate Count Agar ( PCA ) 300 ml
- Pepton Dilution Fluid ( PDF ) 500 ml
- MCB (Mac Conkey Broth) 270 ml
STERILISASI
Sterilisasi adalah suatu cara untuk
membebaskan alat ataupun bahan dari segala bentuk kehidupan terutama
mikroorganisme.
Pemilihan cara sterilisasi tergantung pada
jenis bahan yang akan disterilkan ataupun
bentuk bahan /sediaan yang akan disterilkan
Macam – macam sterilisasi
1.
Sterilisasi pemijaran
Cara ini terutama digunakan
untuk sterilisasi kawat oase yang terbuat dari platina ataupun mikrome,
dilakukan dengan membakar oase sampai pijar 2-3 kali.
2.
Sterilisasi udara kering
(oven)
dilakukan pada temperatur
150-170°C selama 1 jam.
3.
Sterilisasi uap bertekanan
(oven)
dilakukan pada temperatur
121°C selama 15 menit.
4.
Sterilisasi dengan
penyaringan
mekanisme penyaringan
berdasarkan perbedaan ukuran partikel, penyaring dibuat memiliki pori yang
sangat kecil sehingga cukup untuk menahan bakteri, saringan akan tercemar
bakteri sedangkan cairan yang melewatinya bebas bakteri – steril.
Sterilisasi
Alat
1. Petri Dish
•
Siapkan Petri dish yang
dibutuhkan
•
Membersihkan bagian dalam cawan
dengan kapas
•
Membersihkan bagian luar cawan
dengan kapas + alcohol
•
Membungkus cawan dengan kertas
•
Masukkan ke dalam oven untuk di
sterilkan pada suhu 170° C selama 1 jam
2.
Erlenmeyer
Siapkan erlenmeyer bersih yang
dibutuhkan
Tutup ujung tabung dengan kapas
Masukkan ke dalam oven untuk
disterilkan pada suhu 170° C selama 1 jam
3. Pipet Tetes
•
Siapkan pipet tetes yang
dibutuhkan
•
Pisahkan pipet tetes dengan
karetnya
•
Membungkus pipet tetes dengan
kertas (bungkus sesuai dengan bentuk pipet untuk mempermudah membedakan antara
ujung dan pangkalnya).
•
Masukkan ke dalam oven untuk disterilkan pada suhu
170° C selama 1 jam
Cara
Pembuatan Media
PDF :
- Masukkan PDF ke dalam erlenmeyer
- Larutkan dengan aquadest ad 500 ml aduk ad homogen
- Tuang PDF dalam erlenmeyer ke dalam 10 tabung reaksi yang telah disediakan ad 9 ml lalu tutup dengan kapas hingga rapat
- Ikat 10 tabung reaksi menggunakan karet gelang, lalu bungkus rapat dengan kertas
- Masukkan ke dalam otoklaf untuk di sterilkan pada suhu 121° C selama 15 menit
MCB :
- Masukkan MCB ke dalam erlenmeyer
- Larutkan dengan aquadest ad 270 ml aduk ad homogen
- Tuang MCB ke dalam 30 tabung reaksi yang telah disediakan ad 9 ml
- Masukkan tabung durham, hilangkan oksigen pada tabung durham
- Tutup dengan kapas hingga rapat
- Ikat 30 tabung reaksi menggunakan karet gelang, lalu bungkus rapat dengan kertas
- Masukkan ke dalam otoklaf untuk disterilkan pada suhu 121° C selama 15 menit
PCA :
- Masukkan PCA ke dalam erlenmeyer
- Larutkan dengan menggunakan aquadest ad 300 ml aduk ad homogen kemudian tutup rapat dengan kapas
- Masukkan ke dalam otoklaf untuk disterilkan pada suhu 121° C selama 15 menit
MHA
- Masukkan MHA ke dalam elemeyer
- Larutkan dengan menggunakan aquadest ad 250 ml aduk ad homogen kemudian tutup rapat dengan kapas
- Masukkan ke dalam otoklaf untuk disterilkan pada suhu 121° C selama 15 menit
PRAKTIKUM II
SABTU,
23 MARET 2013
PEWARNAAN
GRAM
Pewarna bereaksi secara kimiawi dengan protoplas bakteri , apabila sel
belum mati, proses pewarnaan akan membunuhnya.
Bakteri gram positif adalah sekelompok bakteri yang mempunyai sifat
dapat menahan zat warna kristal – violet yang telah dimantek dengan larutan
lugol (iodin) hingga tidak bisa luntur (lepas) apabila dicuci etanol 95% dan
tidak dapat menyerap zat warna yang diberikan.
Bakteri gram negatif adalah sekelompok bakteri yang mempunyai sifat
dapat melepaskan zat warna kristal – violet yang telah dimantek dengan larutan
lugol (iodin) hingga tidak bisa luntur (lepas) apabila dicuci etanol 95% hingga
dapat menyerap zat warna yang diberikan.
TUJUAN
Untuk membedakan
bakteri menjadi dua golongan yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram
negative.
ALAT DAN BAHAN
•
Biakan bakteri
•
Aquadest
•
Carbol kristal ungu
•
Fuchsin / safranin
•
Lugol
•
Alcohol 95%
•
Kaca objek
•
Cover glass
•
Mikroskop
•
Immersion oil
•
Tissue
Bakteri yang dipergunakan dalam praktikum pewarnaan
gram
– Staphyllococus
aureus
– Escherichia coli
– Bacillus subtillis
CARA KERJA
- Ambil satu sengkelit biakan kuman, letakkan pada kaca objek, suspensi dengan NaCl kemudian difiksasi
- tambahkan pewarna I kristal ungu biarkan selama 2 - 3 menit, cuci dengan air
- tambahkan cairan lugol biarkan 45-60 detik cuci dengan air
- bilas dengan alcohol 95% sampai warna ungu tidak mengalir, cuci dengan air
- Tambahkan pewarna II safranin / fuchsin, diamkan 1-2 menit. Cuci dengan air, keringkan
- tambahkan minyak imersi, tutup dengan cover glass, periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 40x dan 100x objektif
PRAKTIKUM III
SABTU, 23 MARET 2013
SABTU, 23 MARET 2013
PEMBIAKAN
BAKTERI
Pertumbuhan sel bakteri pada media pembenihan padat akan tampak sebagai koloni, hal yang perlu diperhatikan dalam melihat koloni bakteri :
Pertumbuhan sel bakteri pada media pembenihan padat akan tampak sebagai koloni, hal yang perlu diperhatikan dalam melihat koloni bakteri :
- Ada atau tidaknya pigmen
- Menonjol atau rata
- Keruh, bening, suram, mengkilat
- Permukaan rata (smooth) atau kasar (rough)
- Pinggiran rata atau tidak rata
- Menjalar atau tidak
- Berlendir atau tidak
TUJUAN
– Untuk mendapatkan
biakan kuman yang baru
– Untuk mengetahui
cara pembiakan kuman
ALAT DAN BAHAN
•
Kawat Ose
•
Spiritus
•
Label
•
Tabung reaksi berisi agar miring NA
•
Biakan bakteri :
– Escherichia coli
– Bacillus subtilis
– Staphyloccocus
Aureus
CARA KERJA :
Siapkan beberapa
tabung rx yg berisi agar miring NA
Siapkan biakan bakteri yg sudah tersedia pada agar miring
Siapkan kawat ose dan spiritus
Nyalakan spiritus, lalu pijarkan kawat ose
Buka tutup kapas pada tabung biakan kuman(jangan letakkan
dimeja),panaskan lubang tabung
Ambil sengkelit kuman dengan kawat ose, panaskan kembali
lubang tabung dan tutup kembali
Pindahkan kedalam media agar miring secara zig-zag
Pijarkan ujung tabung agar miring, kemudian tutup dengan
kapas
Lalu pijarkan kawat ose
Beri nama dengan menggunakan label
Inkubasi dengan inkubaktor selama 24 jam pada suhu 35 -
37°C
Segera
lihat hasilnya
HASIL/PENGAMATAN
BIAKAN
|
Bacillus Subtilis
|
Staphyloccocus Aureus
|
E.Coli
|
WARNA KOLONI
|
Putih
Pekat
brlendir
|
Putih
Kekuningan
|
Putih
Transparan
permukaan
Kering
|
PRAKTIKUM IV
RABU, 27 MARET 2013
FLORA
NORMAL, UDARA, KULIT DAN MULUT
I. Flora Normal Udara
Berbagai mikroorganisme dapat ditemukan
dalam udara karena udara merupakan habitat flora normal
Tujuan Praktikum
-
Mengetahui flora normal udara
-
Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal
udara
Alat dan Bahan :
a.
Agar NA
b.
Inkubator
c.
Pewarnaan gram
d.
Gelas objek
e.
NaCl 0,9%
Cara Kerja
- Buka petri dish di udara luar selama 5 menit, lalu tutup kembali lempeng agar.
- Buka petri dish di udara dalam ruangan selama 5 menit, lalu tutup kembali lempeng agar.
- Inkubasi pada suhu 35°C selama 24 jam.
- Amati jumlah koloni yang ada
Hasil
Pengamatan
II.
Flora Normal Kulit
Bakteri
yang umum ditemukan pada kulit adalah Staphylacoccus epidermidis, Streptococcus alfa dan non hemolitikus, difteroid, dan sarcina. Staphylococcus
aureus ada dalam jumlah kecil terutama daerah hidung.
Tujuan Praktikum :
- Mengetahui flora normal kulit
- Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal kulit
Cara Kerja
- Buka petri dish letakkan 3 jari (jari yang belum dicuci) pada lempeng agar lalu tutup kembali lempeng agar.
- Cuci tangan dengan sabun, keringkan dengan kasa steril, letakkan 3 jari (jari yang telah dicuci) pada lempeng agar lalu tutup kembali lempeng agar.
- Inkubasi terbalik selama 24 jam pada suhu 35°C.
- Amati jumlah koloni yang ada.
HASIL PERCOBAAN
Flora normal kulit
sebelum cuci tangan
|
Flora normal kulit setelah cuci tangan
|
Jumlah koloni =
tak terhingga
|
Jumlah koloni = tak terhingga
|
III.
Flora Normal Rongga Mulut
Beberapa bakteri yang terdapat pada
mulut adalah Staphylacoccus epidermidis, Streptococcus alfa dan non hemolitikus, Staphylococcus aureus,
Streptococcus viridans, dll. Mikroorganisme yang banyak terdapat pada
saluran napas terutama faring adalah Streptococcus alfa dan non
hemolitikus, difteroid, Haemophilus, Mycoplasma, Pneumococcus dan
Bacteroides.
Tujuan Praktikum :
- Mengetahui flora normal rongga mulut
- Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal kulit
CARA KERJA I
1.
Lempeng agar dibuka
2.
Hembuskan udara nafas melalui mulut sebanyak 3x
3.
tutup
kembali, inkubasi terbalik selama 24 jam pada suhu 35°C
4.
Amati jumlah koloni yang ada
CARA
KERJA II
- Lempeng agar dibuka
- ambil spesimen kotoran gigi menggunakan tusuk gigi steril
- Goreskan pada media (tanpa merusak agar)
- tutup kembali, inkubasi terbalik selama 24 jam pada suhu 35°C
- Amati jumlah koloni yang ada
Hasil Pengamatan
Letak Flora normal
|
Jumlah koloni
|
Rongga mulut
|
0 koloni
|
Rambut kepala
|
16 koloni
|
Kuku
Tusuk gigi
|
92 koloni
72 koloni
|
PRAKTIKUM
V
RABU, 27 MARET 2013
KEPEKAAN
BAKTERI TERHADAP SUHU
Pertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi oleh lingkungan seperti suhu,
kelembaban , dan pengaruh lain. Kepekaan kuman terhadap zat kimia tertentu
dapat dipakai untuk menghindari kontaminasi pada alat ataupun bahan.
Tujuan Praktikum
1. Memahami pengaruh pemanasan
terhadap pertumbuhan kuman
2. Memahami pengaruh proses
sterilisasi dan desinfeksi terhadap pertumbuhan kuman
Alat dan Bahan :
-Biakan kuman
-Lempeng NA
-Kapas usap steril
-Uang logam
-Oase
Cara
kerja
- Ambil satu sengkelit ( tanpa pemanasan ) goreskan pada media agar
- Ambil satu sengkelit panaskan hingga pijar goreskan pada media agar yang berbeda
- Inkubasi pada suhu 35°C selama 24 jam
- Bandingkan yang terjadi
Hasil pengamatan
Oase yang tidak dipanaskan
|
Oase yang dipanaskan
|
|
Pengamatan
|
||
|
||
|
Tidak Terdapat koloni
|
|
|
172 koloni
|
|
|
Melihat pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kuman
Cara
kerja :
- Ambil satu buah uang logam tempelkan pada permukaan lempeng agar
- Ambil satu buah uang logam yang lain, bakar hingga memijar dan tempelkan pada permukaan lempeng agar lain
- Inkubasi selama 24 jam pada suhu 35°C
- Amati yang terjadi
Hasil pengamatan
Uang
logam yang
tidak
dipijar
|
Uang
logam
yang
dipijar
|
|
Pengamatan
|
||
|
||
|
o
koloni
|
|
Tak
terhingga
|
||
|
|
|
|
|
PRAKTIKUM VI
SELASA, 26 MARET 2013
KEPEKAAN KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIK
Penyakit infeksi bakteri dapat diobati baik yang bersifat bakterisida
maupun bersifat bakteriostatika.
TUJUAN
PRAKTIKUM
1. Mengetahui
metode untuk memeriksa kepekaan kuman terhadap berbagai antibiotik
2.Mampu melakukan
interpretasi terhadap hasil tes kepekaan antibiotika
ALAT DAN BAHAN
- Kapas usap steril
- Suspensi kuman
- MHA (Muller Hinton Agar)
- Cakram antibiotika
- Pinset
CARA
KERJA
- Buat suspensi antibiotika dengan kadar tertentu
- Buat suspensi bakteri dengan kekeruhan McFarland 0.5
- Celupkan kapas steril ke dalam suspensi bakteri, usapkan kapas pada lempeng Muller Hinton Agar hingga merata. Biarkan suspensi mengering 4 – 5 menit
- Letakkan cakram steril pada lempeng agar, teteskan pada cakram steril larutan antibiotika sebanyak 10 & 20 mikroliter
- Inkubasi pada suhu 35°C selama 18 – 24 jam
- Perhatikan ada tidaknya & hitung zona hambat yang terbentuk disekitar cakram
DIAMETER
ZONA HAMBATAN ( dlm cm )
ANTIBIOTIKA
|
Tetrasiklin
|
Amoxycillin
|
Kloramphenicol
|
||||
BAKTERI
|
KONSENTRASI
(20µl)
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
Escherichia coli
|
|
3,200
|
3,110
|
2,710
|
8,220
|
0,550
|
0,550
|
Bacillus
subtilis
|
|
1,910
|
4,270
|
4,600
|
5,400
|
3,270
|
0,600
|
Praktikum VII
SENIN, 25 MARET 2013
ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI
Angka lempeng
bakteri adalah jumlah koloni baktri aerob yang terdapat dalam tiap gram ataupum ml sampel uji. Untuk
mendapatkan ALTB representatif dilakukan terhadap beberapa pengenceran sample
seperti 10¯¹, 10¯², 10¯³ dst.
TUJUAN
Untuk menghitung
jumlah koloni bakteri aerob yang terdapat dalam tiap gram ataupun dalam ml
sample uji.
ALAT DAN BAHAN
1.
Petri dish
2.
Tabung reaksi
3.
Pipet ukur
4.
Erlenmeyer
5.
Pepton Dilution Fluid (PDF)
6.
Plate Count agar
7.
Sample makanan, minuman, dan jamu
CARA KERJA
1.
JAMU
Buat pengenceran sampel jamu mulai konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5
Masukkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-3,10-4, 10-5 (duplo)
Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35oC
Hitung Angka Lempeng Total Bakteri (syarat ALTB jamu serbuk < 106 kol/g)
Buat pengenceran sampel jamu mulai konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5
Masukkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-3,10-4, 10-5 (duplo)
Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35oC
Hitung Angka Lempeng Total Bakteri (syarat ALTB jamu serbuk < 106 kol/g)
2.
MAKANAN RINGAN
Buat pengenceran sampel makanan ringan mulai konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3
Masukkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 (duplo)
Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35oC
Hitung ALTB (syarat ALTB makanan ringan < 104 kol/g)
Buat pengenceran sampel makanan ringan mulai konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3
Masukkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 (duplo)
Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35oC
Hitung ALTB (syarat ALTB makanan ringan < 104 kol/g)
3.
MINUMAN RINGAN
Buat pengenceran sampel minuman ringan mulai konsentrasi 10o, 10-1, 10-2, 10-3
Masukkan 1 ml sampel dari pengenceran 10o, 10-1, 10-2 (duplo)
Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35oC
Hitung ALTB (syarat ALTB minuman ringan < 2.102 kol/ml)
Buat pengenceran sampel minuman ringan mulai konsentrasi 10o, 10-1, 10-2, 10-3
Masukkan 1 ml sampel dari pengenceran 10o, 10-1, 10-2 (duplo)
Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35oC
Hitung ALTB (syarat ALTB minuman ringan < 2.102 kol/ml)
PRAKTIKUM
IV
25 MARET 2013
MPN
COLIFORM
(MOST PROBABLE NUMBER COLIFORM)
(MOST PROBABLE NUMBER COLIFORM)
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk menghitung jumlah bakteri bentuk
koli yang terdapat dalam tiap gram/ml sampel makanan, minuman, ataupun jamu.
BAHAN DAN ALAT
- Mac conkey broth(MCB)
- Tabung reaksi + tabung durham
- Sampel uji
- Pipet ukur
- PDF (Pepton Dilution Fluid)
- Erlenmeyer
CARA
KERJA
- Buat pengenceran sampel dengan konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3
- Masukkan 1 ml sampel tiap pengenceran ke dalam larutan MCB (triplo)
- Inkubasi pada suhu 37oC selama 24-48 jam
- Catat jumlah tabung yang menunjukkan pembentukan gas
- Hitung MPN Coliform sampel dengan merujuk tabel MPN Coliform
HASIL PERCOBAAN
ALTB DAN MPN COLIFORM MAKANAN RINGAN
KETERANGAN SAMPEL 1
- Sample : Malkist Roma
- Diproduksi : PT. Mayora Indah Tbk, Tangerang 15136, Indonesia
- No. Batch : 1506BK2702605815
- No. Registrasi : MD 227110305036
- Expair Date : FEBRUARI 2014
HASIL
PENGAMATAN
Konsentrasi
Sample :
10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -1 : tak terhingga 0
10 -2 : tak terhingga 0
10 -3 : 5 4
ALTB : (5+ 4) : 2 : 10-3 = 4,5 x 103 = 0,45 x 104
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
Malkist Roma dengan No. Registrasi : MD 227110305036 memenuhi syarat ALTB.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -1 : tak terhingga 0
10 -2 : tak terhingga 0
10 -3 : 5 4
ALTB : (5+ 4) : 2 : 10-3 = 4,5 x 103 = 0,45 x 104
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
Malkist Roma dengan No. Registrasi : MD 227110305036 memenuhi syarat ALTB.
TABUNG
GAS POSITIF
10
-1
|
10
-2
|
10
-3
|
MPN
CoLiform
|
0
|
0
|
0
|
<3
|
Kesimpulan
:
Malkist Roma dengan No.
Registrasi : MD 227110305036 memenuhi syarat MPN Coliform.
KETERANGAN SAMPEL 2
Makanan :
- Sample : Biskuat
- Diproduksi : PT Danone Tanggerang
- No. Batch : 0555555T622130040
- No. Registrasi : BPOM RI MD 227110367843
HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi
Sample : 10 -1 10 -2
10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -1 : 4 4
10 -2 : 0 0
10 -3 :2 1
ALTB : (4+4): 2:10 -3 = 0,2.10 4
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
Biskuat dengan No. Registrasi BPOM RI MD 227110367843 memenuhi syarat ALTB.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -1 : 4 4
10 -2 : 0 0
10 -3 :2 1
ALTB : (4+4): 2:10 -3 = 0,2.10 4
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
Biskuat dengan No. Registrasi BPOM RI MD 227110367843 memenuhi syarat ALTB.
TABUNG
GAS POSITIF
10 -1
|
10 -2
|
10 -3
|
MPN CoLiform
|
0
|
0
|
1
|
3
|
Kesimpulan :
Biskuat dengan No. Reg :BPOM RI MD 227110367843 memenuhi syarat MPN Coliform.
Biskuat dengan No. Reg :BPOM RI MD 227110367843 memenuhi syarat MPN Coliform.
KETERANGAN SAMPEL 3
1.
Sample :
Chuba
2.
Diproduksi :
PT. SENTRAL MULTIRASA UTAMA
3.
No. Batch : 31
4.
No. Registrasi : BPOM RI MD 255510020085
HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample : 10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -1 : 2 1
10 -2 : 0 0
10 -3 : 0 0
ALTB : (2 + 1) : 2 :10 -3 = 1,5 x 10 3 = 0,15 x 10 4
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
Chuba dengan No. Registrasi : BPOM RI MD 255510020085 memenuhi syarat ALTB.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -1 : 2 1
10 -2 : 0 0
10 -3 : 0 0
ALTB : (2 + 1) : 2 :10 -3 = 1,5 x 10 3 = 0,15 x 10 4
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
Chuba dengan No. Registrasi : BPOM RI MD 255510020085 memenuhi syarat ALTB.
TABUNG GAS POSITIF
10 -1
|
10 -2
|
10 -3
|
MPN CoLiform
|
0
|
0
|
1
|
3
|
Kesimpulan :
Chuba dengan No. Registrasi : BPOM RI MD
255510020085 memenuhi syarat MPN
Coliform.
KETERANGAN SAMPEL 4
- Sampel : Go ! Potato (Biskuit)
- Diproduksi : PT. Siantar Top Tbk
- No. Batch : 130114
- No. Registrasi : MD 235613014024
HASIL
PENGAMATAN
Konsentrasi Sample :
10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -1 : 1 6
10 -2 : 0 1
10 -3 : 1 ~
ALTB : (1+6):2:10 -3 = 3,5 X 10 3 = 0,35 x 10 4
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -1 : 1 6
10 -2 : 0 1
10 -3 : 1 ~
ALTB : (1+6):2:10 -3 = 3,5 X 10 3 = 0,35 x 10 4
Syarat ALTB Makanan Ringan
< 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
Go ! Potato (Biskuit) dengan No. Reg : MD 235613014024 Memenuhi syarat ALTB.
Kesimpulan :
Go ! Potato (Biskuit) dengan No. Reg : MD 235613014024 Memenuhi syarat ALTB.
TABUNG
GAS POSITIF
10
-1
|
10
-2
|
10
-3
|
MPN
CoLiform
|
1
|
0
|
0
|
4
|
Kesimpulan
:
Go Potato dengan No. Registrasi : BPOM RI MD
255510020085 memenuhi syarat MPN
Coliform.
ALTB DAN MPN COLIFORM MINUMAN RINGAN
KETERANGAN
SAMPEL 1
- Sample : Granita
- Diproduksi : PT. Setia Pesona Cipta Bekasi 17550, Indonesia.
- No. Batch : 18137A
- No. Registrasi : MD 250910003888
- ED : 31 Mei 2013
HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi
Sample :
10 0 10 -1 10 -2
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 244 280
10 -1 : 1 201
10 -2 : 0 2
ALTB : (244 + 280) : 2 : 10 -3 = 262 x 103 = 26,2 x 10²
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 x 102 Kol/ml
Kesimpulan :
Sampel Granita dengan No. Registrasi : MD 250910003888 tidak memenuhi syarat ALTB.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 244 280
10 -1 : 1 201
10 -2 : 0 2
ALTB : (244 + 280) : 2 : 10 -3 = 262 x 103 = 26,2 x 10²
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 x 102 Kol/ml
Kesimpulan :
Sampel Granita dengan No. Registrasi : MD 250910003888 tidak memenuhi syarat ALTB.
PENGAMATAN
MPN Coliform
10 -1
|
10 -2
|
10 -3
|
MPN CoLiform
|
0
|
0
|
0
|
<3
|
Kesimpulan :
Sampel
minuman granitaNo. Registrasi MD 250910003888 memenuhi syarat
MPN Coliform.
KETERANGAN
SAMPEL 2
1.
Sample : Es
Teller
2.
Diproduksi : PT. Triteguh Manunggal
Sejati
3.
No. Batch :
8
992775 406052
4.
No. Registrasi : BPOM
RI MD 253210029364
HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Sample :
10 0 10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 :
0 0
10 -1 : 0 1
10 -2 : 2 3
ALTB : (2 +3) : 2 : 10 -3 = 2,5x 10 3 = 0,25 x 10 ²
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 10 2 Kol/g
10 -1 : 0 1
10 -2 : 2 3
ALTB : (2 +3) : 2 : 10 -3 = 2,5x 10 3 = 0,25 x 10 ²
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 10 2 Kol/g
Kesimpulan :
Es Teller dengan No Registrasi BPOM RI MD 253210029364 memenuhi syarat ALTB.
Es Teller dengan No Registrasi BPOM RI MD 253210029364 memenuhi syarat ALTB.
PENGAMATAN
MPN COLIFORM
10 -1
|
10 -2
|
10 -3
|
MPN CoLiform
|
0
|
0
|
0
|
<3
|
Kesimpulan :
Teh teller dengan No. Registrasi : BPOM RI MD
253210029364 memenuhi syarat
MPN Coliform.
KETERANGAN SAMPEL 3
- Sample : Teh Gelas
- Diproduksi : PT. CS2 POLA SEHAT
- No. Batch : TF 1519
- No. Registrasi : MD 250128015065
HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi
Sample :
10 0 10 -1 10 -2
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 0 0
10 -1 : 0 0
10 -2 : 0 0
ALTB : ALTB : (0 + 0) = 0
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 10 2 Kol/ml
Kesimpulan :
Teh Gelas dengan No. Registrasi : MD 250128015065 memenuhi syarat ALTB.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 0 0
10 -1 : 0 0
10 -2 : 0 0
ALTB : ALTB : (0 + 0) = 0
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 10 2 Kol/ml
Kesimpulan :
Teh Gelas dengan No. Registrasi : MD 250128015065 memenuhi syarat ALTB.
PENGAMATAN MPN COLIFORM
10
-1
|
10
-2
|
10
-3
|
MPN
CoLiform
|
0
|
0
|
0
|
<3
|
Kesimpulan
:
Teh Gelas dengan No.
Registrasi : MD 250128015065 memenuhi syarat MPN Coliform.
KETERANGAN SAMPEL 4
1.
Sampel :
Okky Jelly Drink
2.
Diproduksi :
PT. Tri Teguh Manunggal Sejati, Tangerang
3.
No. Registrasi :
MD 253210042364
Konsentrasi Sample : 10 0 10 -1 10 -2
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 0 0
10 -1 : 0 0
10 -2 : 0 0
ALTB : ALTB : (0 + 0) = 0
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 x 10 2 Kol/ml
Kesimpulan :
Teh Gelas dengan No. Registrasi : MD 250128015065 memenuhi syarat ALTB.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 0 0
10 -1 : 0 0
10 -2 : 0 0
ALTB : ALTB : (0 + 0) = 0
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2 x 10 2 Kol/ml
Kesimpulan :
Teh Gelas dengan No. Registrasi : MD 250128015065 memenuhi syarat ALTB.
PENGAMATAN
MPN COLIFORM
10 -1
|
10 -2
|
10 -3
|
MPN CoLiform
|
0
|
1
|
0
|
3
|
Kesimpulan :
Okky
Jelly Drink dengan No. Registrasi : MD 250128015065 memenuhi syarat MPN Coliform.
ALTB DAN MPN COLIFORM JAMU SERBUK
KETERANGAN
SAMPEL 1
1.
Sample :
Jamu Ulu Hati
2.
Diproduksi : PT. Sido Muncul Semarang, Indonesia.
3.
No. Batch : 12061302
4.
No. Registrasi : POM
TR 082288421
5.
ED : Juni 2014
HASIL
PENGAMATAN
Konsentrasi
Sample :
10 -310 -4 10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 204 tak terhingga
10 -4 : 11 16
10 -5 : 7 2
ALTB : (11 + 16) : 2 x 10-3
= 13,5 x 10 3 = 0,0135 x 10 6
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan :
Jamu Ulu Hati dengan No. Registrasi POM TR 082288421 memenuhi syarat ALTB.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 204 tak terhingga
10 -4 : 11 16
10 -5 : 7 2
ALTB : (11 + 16) : 2 x 10-3
= 13,5 x 10 3 = 0,0135 x 10 6
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan :
Jamu Ulu Hati dengan No. Registrasi POM TR 082288421 memenuhi syarat ALTB.
TABUNG GAS POSITIF
10 -1
|
10 -2
|
10 -3
|
MPN CoLiform
|
0
|
0
|
0
|
<3
|
Syarat MPN Coliform Jamu <
3 /g
Kesimpulan
:
Jamu Ulu Hati No.
Registrasi POM TR 082288421 memenuhi syarat MPN Coliform.
KETERANGAN
SAMPEL 2
- Sample : Jamu Pegel Linu
- Diproduksi : PT . Industri Jamu Cap jago
- No. Batch : 8 552774 30651
- No. Registrasi : DEPKES RI. No. TR 3101105955
HASIL
PENGAMATAN
Konsentrasi Sample :
10 -1 10 -2 10 -310 -4 10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 240 167
10 -4 : 12 8
10 -5 : 2 0
ALTB : (240 + 167) : 2:10 -3
= 203,5 x 10 3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 240 167
10 -4 : 12 8
10 -5 : 2 0
ALTB : (240 + 167) : 2:10 -3
= 203,5 x 10 3
=
0,2035 x 10 6
Syarat ALTB Jamu Serbuk <
10 6 Kol/g
Kesimpulan :
Jamu pegel linu dengan No. Registrasi DEPKES RI. No. TR 3101105955 memenuhi syarat ALTB.
Jamu pegel linu dengan No. Registrasi DEPKES RI. No. TR 3101105955 memenuhi syarat ALTB.
PENGAMATAN MPN COLIFORM
10
-1
|
10
-2
|
10
-3
|
MPN
CoLiform
|
4
|
0
|
0
|
>3
|
Syarat MPN
Coliform Jamu < 3 /g
Kesimpulan :
Jamu Pegal
Linudengan
No.Registrasi : DEPKES RI. No. TR. 781217841 tidak memenuhi syarat MPN Coliform.
KETERANGAN
SAMPEL 3
- Sample : Jamu Selesma
- Diproduksi : Sido Muncul
- No. Batch : 11080101
- No. Registrasi : TR 102210831
HASIL
PENGAMATAN
Konsentrasi
Sample :
10 -3 10 -4 10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 15 32
10 -4 : 7 3
10 -5 : 10 7
ALTB : (15 + 32) : 2 : 10 -3 = 23,5 x 10 3 = 0,0235 x 10 6
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan :
Jamu Selesma dengan No. Registrasi : TR 102210831 memenuhi syarat ALTB.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 15 32
10 -4 : 7 3
10 -5 : 10 7
ALTB : (15 + 32) : 2 : 10 -3 = 23,5 x 10 3 = 0,0235 x 10 6
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan :
Jamu Selesma dengan No. Registrasi : TR 102210831 memenuhi syarat ALTB.
PENGAMATAN MPN
10
-1
|
10
-2
|
10
-3
|
MPN
CoLiform
|
1
|
1
|
0
|
7
|
Kesimpulan :
Jamu Salesma dengan No. Registrasi : TR 102210831
tidak memenuhi syarat
MPN Coliform.
KETERANGAN SAMPEL 4
1.
Sampel : Resikda (berat: 7 gram)
2.
Diproduksi :
PT. Sido Muncul Semarang
3.
No. Batch :
11121202
4.
No. Registrasi : TR 102216711
HASIL
PENGAMATAN
Konsentrasi
Sample : 10 -3 10 -4
10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : ~ ~
10 -4 : ~ ~
10 -5 : ~ 5
ALTB Human Error
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan :
Resikda dengan No. Reg : TR 102216711, tidak memenuhi syarat ALTB
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : ~ ~
10 -4 : ~ ~
10 -5 : ~ 5
ALTB Human Error
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan :
Resikda dengan No. Reg : TR 102216711, tidak memenuhi syarat ALTB
PENGAMATAN
MPN
10 -1
|
10 -2
|
10 -3
|
MPN CoLiform
|
5
|
0
|
0
|
>3
|
Kesimpulan :
Jamu Resikda
dengan No. Registrasi : TR 102210831 tidak memenuhi syarat MPN Coliform.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
PRAKTIKUM 1
Untuk keperluan penelitian tentang mikroorganisme,
maka diperlukan pembuatan media yang tepat. Jenis-jenis media terbagi atas
media cair, media padat, media khusus, media diperkaya, dan media selektif,
media differensial, dan media transport. Adapun syarat dari media tersebut
harus berisi nutrisi yang diperlukan unutk menumbuhkan mikroorganisme.
Sterilisasi juga sangat penting
dalam penelitian karena apabila alat atau bahan yang digunakan tidak steril
maka akan menimbulkan kesalahan pada hasil percobaan yang didapatkan.
PRAKTIKUM 2
Gram
Positive bacteria mempunyai dinding sel tebal yang mengandung Peptidoglycan.
Ungu atau biru gelap à bakteri Gram positif bentuk ( kokus, batang)
Gram
Negative bacteria mempunyai dinding sel yang lebih tipis, mengandung
Peptidoglycan dan Lipopolysaccharides
(LPS). Merah à bakteri Gram negatif
(kokus, Batang)
PRAKTIKUM 3
Membiakan suatu bakteri
dapat dilakukan dengan agar miring dan biasanya hasil biakan mikroba
berbeda-beda.
PRAKTIKUM 4
Di tubuh kita terdapat flora normal
dalam jumlah tertentu berfungsi sebagai pelindung, namun jika jumlahnya
berlebih dapat menjadi bakteri patogen. Di udara terdapat banyak mikrooganisme
karena udara merupakan salah satu habitat flora normal. Oleh karena itu
kita harus menjaga kesehatan diri kita sendiri dan lingkungan. Dengan cara merubah
pola hidup bersih dan sehat.
PRAKTIKUM 5
Suhu
dapat mempengaruhi jumlah koloni bakteri karena pada umumnya pada suhu tinggi
bakteri tidak dapat hidup.
PRAKTIKUM 6
Antibiotik dalam konsentrasi
tertentu mampu membunuh bakteri yang peka terhadap antibiotik tersebut. Pemeriksaan kepekaan
antibiotika terhadap bakteri dapat dilakukan dengan cara cakram. Mekanisme
kerja antibiotik adalah bakterisid dan bakteriostatik. Semakin besar diameter
antibiotic berarti semakin besar pula spectrum kerjanya untuk menghambat
ataupun membunuh bakteri.
SARAN
·
Pada waktu
menyatukan tabung reaksi saat akan diikat, letakkan tabung reaksi diatas
permukaan meja agar tidak ada tabung yang pecah.
·
Dalam pembuatan
MCB, usahakan jangan ada gelembung udara dalam tabung durham, jika didalam
tabung durham masih terdapat udara maka kocok kembali sampai tidak terdapat
gelembung didalam tabung durham.tujuannya karena media tersebut akan digunakan
untuk perkembang biakan bakteri aerob.
·
Hati-hati dalam
membungkus alat yang disterilkan, jangan sampai pecah.
·
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum harus terlebih
dulu membaca buku pedoman agar bisa maksimal dalam praktik dan maksimal juga
hasilnya J
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman
Praktikum Mirkrobiologi
Buku Pegangan
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI SMK
Link Download File dibawah ini