BAB
1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dengan di berikannya mata kuliah mikrobiologi dalam
praktikum mikrobiologi tentang Pengenalan Alat-Alat Mikrobiologi, Sterilisasi Alat,
Pemeriksaan Mpn ( Most Probabbility Number), Penanaman Ke Media BGLB,
Pemeriksaan Angka Kuman Pada Makanan, Minuman dan Jamu, Flora Normal, Pembiakan
Bakteri, Kepekaan Bakteri Terhadap Suhu, Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotika,
dan Pewarnaan Gram.
Maka
penulis mencoba menyelesaikan makalah laporan praktikum yang berisikan tujuan,
dasar teori, alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum berlangsung,
prosedur kerja, hasil kerja dan juga kesimpulan yang di dapat dari hasil
praktikum tersebut.
Selain itu pembuatan makalah loporan praktikum ini
juga menjadi ajang pembelajaran khususnya untuk penulis dan menambah
informasi-informasi yang mungkin sebelumnya belum pernah didapat.
2. Tujuan
1. Mengetahui
alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dan juga kegunaannya
2. Agar
kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan media yang baik dan benar
3. Dapat
memilih media sesuai dengan kriteria yang tepat
4. Mampu
mngetahui jenis-jenis koloni bakteri
5. Mampu
meremajakan kembali biakan bakteri
6. Mengetahui
flora normal kulit, udara, dan rongga mulut
7. Melakukan
pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal udara, kulit dan
rongga mulut
8. Mengetahui
pengaruh pemanasan terhadap pertumbuhan kuman
9. Memahami
pengaruh proses sterilisasi dan desinfeksi terhadap pertumbhan kuman
10. Mengetahui
metode untuk memeriksa kepekaan kuman terhadap berbagai antibiotik
11. Mampu melakukan interpretasi terhadap hasil
tes kepekaan bakteri
12. Mengetahui
jumlah koloni bakteri aerob yag terdapat dalam tiap gram ataupun ml sampe
makanan, minuman, dan jamu
13. Untuk
menghitung jumlah bakteri bentuk koli yag terapat dalam tiap gram/ml sample
makanan, minuman, dan jamu
14. Mengetahui
jenis bakteri gram dengan mewarnainya
15. Mengetahui
cara sterilisasi alat-alat praktikum yang baik dan juga benar
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
1.1
Tinjauan
Pustaka
Setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya Bahan ataupun peralatan yang
digunakan dalam praktikum Mikrobiologi terbagi menjadi beberapa jenis. Pada
dasarnya alat-alat tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pengenalan
alat-alat ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana bentuk dan
fungsi masing-masing alat-alat
mikrobiologi dalam praktikum.
1.2
Pengenalan
Alat dan Fungsinya
ALAT
|
FUNGSI
|
Lampu Bunsen |
Untuk
meminimalisasi bakteri lain pada saat penanaman
|
Cawan Petridish |
Untuk
pembiakkan sel atau penanaman mikroba pada media agar atau padat
|
Beaker Gelas |
-
Sebagai tempat
larutan dan juga dapat memanaskan zat-zat mikrobiologi
-
Mengambil sebuah
sampel dengan ukuran yang besar
-
Mencampur dan
memanaskan cairan
-
Untuk menuangkan
cairan
|
Penjepit Besi |
Digunakan
untuk menjepit cawan atau erlen meyer pada saat kondisi panas
|
Penjepit Kayu |
Digunakan
untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan
|
Tabung Reaksi |
Digunakan
untuk menanam mikroba
|
Rak Tabung Reaksi |
Terbuat
dari kayu atau logam, digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi
|
Sendok Reagen |
Mengambil
media sebelum di timbang ke neraca analitik
|
Otoklaf |
Sebagai
seterilisasi basah atau mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas yang bertekanan tnggi
|
Oven |
Sebagai
seterilisasi kering
|
Inkubator |
Untuk
menginkubasi bakteri (pengeraman)
|
Koloni Konter |
Menghitung
koloni bakteri
|
Ose |
Digunakan
untuk mengambil organisme atau isolasi mikroorganisme yang akan dibuat ke
atas atau ke dalam media pembiakan
|
Tabung Durham |
Sebagai
media indikator adanya bakteri
|
Pipet Volume |
Berfungsi
untuk memindahkan sejumlah volume larutan sesuai ukurannya
|
Kapas |
Untuk
menyumbat tabung reaksi pada saat steriliasi
|
Erlenmeyer
|
Untuk
melarutkan media dan bahan yang akan diuji
|
Labu Didih
|
Untuk
melarutkan media dan bahan yang akan diuji tetapi di panaskan terlebih dahulu
|
Botol Semprot
|
Untuk
menampung larutan aquadest atau larutan alkohol
|
Timbangan Digital
|
Untuk
menimbang bahan percobaan atau menimbang bahan pembuatan media
|
Thermolyne Vortex
|
Untuk mengaduk cairan dalam tabung
reaksi
|
Mikroskop
|
Untuk melihat benda/makhluk yang
berukuran kecil/tak bisa dilihat oleh mata telanjang
|
Pipet Volumetric
|
Berfungsi untuk mengambil cairan
dalam jumlah mikro volume
|
1.3
Kesimpulan
Setelah
melakukan praktikum kelompok kami, dapat mengetahui tentang fungsi maupun penjelasan lainnya tentang alat tersebut
dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit mungkin.
CARA- CARA STERILISASI
1.1
TEORI
Sterilisasi adalah suatu cara untuk
membebaskan alat ataupun bahan dari segala bentuk kehidupan terutama
mikroorganisme. Dalam praktikum mikrobiologi, sterilisasi dapat dilakukan
secara fisik dan kimia, pemilihan cara sterilisasi tergantung pada jenis bahan
yang akan disterilakan taupun bahan/sediaan yang akan disterilkan.
1.2
Cara-Cara
Sterilisasi
1.
Sterilisasi
Pemijaran
Cara
ini terutama digunakan untuk kawat ose yang terbuat dari platina ataupun
nikrome, dilakukan dengan membakar kawat ose sampai pijar.
2.
Sterilisasi
Udara Kering (Oven)
Oven
umumnya digunakan untuk sterilisasi alat-alat gelas seperti erlenmeyer, beker
glass, petri dish dan alat gelas lainnya. Temperatur yang digunakan 150-170°C
selama minimal 1 jam tergantung jumlah alat yang disterilkan.
3.
Sterilisasi
Uap Bertekanan
Sterilisasi
dengan otoklaf merupakan teknik sterilisasi yang paling efisien, karena adanya
uap uap panas akan memperbesar penetrasi uap air kedala sel mikroba dan
distribusi panas lebih merata sehingga terjadi koagulasi protein yang
mempercepat kematian mikroba. Umumnya digunakan untuk sterilisasi alat
tertentu.
4.
Sterilisasi
dengan Penyaringan
Mekanisme
penyaringan berdasarkan perbedaan ukuran partikel, penyaringan dibuat memiliki
pori yang tidak tahan pemanasan disterilkan dengan menggunakan penyaring
bakteri seperti:
a. Barneveld
filter ® penyarinag bakteri dari tanah diatome
b. Chamberlain
filter ® penyarinag bakteri dengan porcelain
c. Seitz
filter ® penyaringan bakteri dari asbes
d. Fritted
glass filter ® penyaringan bakteri dari gelas
1.3
Tujuan
Sterilisasi
§ Untuk
membebaskan alat ataupun bahan dari gelas, bentuk kehidupan terutama
mikroorganisme
§ Untuk
mengetahui proses sterilisasi pada suatu alat atau bahan
1.4
Alat
dan Bahan
a. Petri
dish
b. Erlenmeyer
c. Labu
didih
d. Pipet
tetes
e. Kapas
f.
Oven
1.5
Cara
Kerja
1.
Petri
Dish
1. Menyiapkan 24 petri dish
2. Petri Dish harus
kering
3. Membungkus
cawan dengan kertas
4. Masukkan
ke dalam otoklaf
2.
Erlenmeyer
dan Labu Didih
1. Siapkan
3 labu erlenmeyer dan 1 labu didih
2. Cuci
hingga bersih
3. Bilas
dengan aquadest
4. Masukkan
kedalam oven
3.
Tabung
reaksi
1. Menyiapkan
40 tabung reaksi
2. Cuci
bersih
3. Bilas
dengan aquadest
4. Tutup
ujung tabung dengan kertas kapas
5. Bungkus
dalam kertas jadi satu
6. Masukkan
dalam otoklaf
4.
Tabung
Durham (30) dan Pipet
1. Bungkus
jadi satu dengan kertas
2. Masukkan
dalam otoklaf
1.6 Hasil
Pengerjaan
NO
|
ALAT/BAHAN
|
STERILISASI
|
1
|
24
buah petri dish
|
Udara
kering (oven)
|
2
|
3
buah erlenmeyer
|
Udara
kering (oven)
|
3
|
8
buah pipet
|
Uap
bertekanan (otoklaf)
|
4
|
30
tabung durham
|
Otoklaf
|
5
|
40
tabung reaksi
|
Otoklaf
|
6
|
1
buah labu didih
|
Udara kering (oven)
|
1.7
Pembahasan
·
Dalam mensterilkan
Cawan Petri, jangan menempatkan bagian kertas yang bergambar dibagian dalam,
bagian yang bergambar harus pada bagian luar, karena dapat mengotori cawan
sesaat sudah di sterilkan.
·
Pada waktu menyatukan
tabung reaksi saat akan diikat, letakkan tabung reaksi diatas permukaan meja
agar tidak ada tabung yang pecah.
·
Hati-hati dalam
membungkus alat yang disterilkan, jangan sampai pecah.
PRAKTIKUM I
PEMBUATAN MEDIA
1.1 Teori
Media
atau substansial terdiri atas campuran nutrien (zat makanan) yang digunakan
untuk menumbuhkan mikroorganisme. Dalam laboratorium media memiliki dua fungsi,
untuk isolasi dan inokulasi mikroba serat untuk uji fisiologi dan biokimia
mikroba.
Kebutuhan
dasar suatu media pembenihan:
·
Sumber energi
·
Sumber karbon
·
Sumber nitrogen
·
Garam-garam
·
pH yang sesuai
·
Faktor pertumbuhan
Sifat
media pembenihan yang ideal:
·
Memberikan
pertumbuhan yang baik jika ditanami bakteri
·
Pertumbuhan cepat
·
Murah
·
Mudah dibuat
kembali
·
Mampu memperlihatkan
khas mikroba yang diinginkan
Jenis
media:
1.
Media Cair
Media
cair yang digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebarkan ke media
padat, tidak cocok untuk isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai untuk
mempelajari koloni kuman. Contoh: Nutrient broth – NB ; Pepton Dilution Fluid – PDF ; Lactose Broth – LB ; Mac
Conkey Broth
dll. Pepton
merupakan protein yang diperoleh dari penguraian enzim hidrolitik seperti
pepsin, tripsi, papain. Peptone mengandung nitrogen dan bersifat sebagai penyangga,
beberapa kuman dapat tumbuh dalam larutan peptone 4%.
2.
Media Padat
Media
padat dipergunakan untuk mempelajari koloni kuman, untuk isolasi dan untuk
memperoleh biakan murni. Contoh: Media Padat, Nutrient Agar – NA ; Potato
Dextrose Agar – PDA ; Plate Count Agar – PCA dll.
3.
Media Khusus
Media khusus digunakan
untuk pengayaan, media selektif dan media indikator.
4.
Media diperkaya
Media diperkaya merupakan
media dasar yang ditambahkan zat tertentu.
5.
Media Selektif
Media selektif merupakan
media cair yang ditambahkan zat tertentu untuk menumbuhkan mikroorganisme
tertentu dan diberikan penghambat untuk mikroba yang tidak diinginkan.
6. Media Differensial
Media yang digunakan untuk beberapa jenis bakteri,
contoh EMB- Agar
7. Media Transport
Media yang digunakan untuk membawa sample ataupun
specimen. Pada pengambilan spesimen di luar laboraturium, untuk mencegah
kematian bakteri maka sample dapat ditanam dalam media transport sebelum
dipindahkan pada medium pertumbuhan yang diperlukan. Contoh : medium
Carry-Blair, Stuart.
1.2 Tujuan
Praktikum
Untuk
okulasi dan inokulasi mikroba serta uji fisiologi dan biokimia mikroba
1.3 Alat dan Bahan
a.
Petri Dish
b.
Erlenmeyer
c.
Labu Didih
d.
Beaker Glass
e.
Kapas
f.
PDF
g.
MCB
h.
PCA
i.
Na
j.
Nacl
k.
Oven
l.
Otoklaf
m. Karet
gelang
Perhitungan
PDF (1%) à 500 ml
=
x 500 ml = 5
gram
MCB (
) à 270 ml
=
x 270 ml = 10,8
gram
PCA (
) à 300 ml
=
x 300 ml = 6,75
gram
Na (
à 250
ml
=
x 250
ml = 7 gram
Nacl (0.9%) à 100 ml
=
x 100 ml = 0,9
gram
Cara Kerja
1.
PDF:
• Masukkan PDF ke
dalam elemeyer.
• Larutkan dengan
aquadest ad 500 ml aduk ad homogen.
• Tuang PDF dalam
elemeyer ke dalam 10 tabung reaksi yang telah disediakan ad 9 ml lalu tutup
dengan kapas hingga rapat.
• Ikat 10 tabung reaksi
menggunakan karet gelang, lalu bungkus rapat dengan kertas, sisa PDF pada
elemeyer di tutup dengan kapas lalu bungkus rapat dengan kertas.
• Masukkan ke dalam
otoklaf.
2.
MCB :
·
Masukkan MCB ke dalam elemeyer
·
Larutkan dengan aquadest ad 270 ml aduk ad
homogen
·
Tuang Lactose Broth (MCB) ke dalam 30 tabung
reaksi yang telah disediakan ad 9 ml
·
Masukkan tabung durham, hilangkan gelembung
udara pada tabung durham
·
Tutup dengan kapas hingga rapat
·
Ikat 10 tabung reaksi menggunakan karet
gelang, lalu bungkus rapat dengan kertas, lakukan pada sisa 20
tabung yang lain.
·
Masukkan ke dalam otoklaf
3.
PCA:
·
Masukkan PCA ke dalam
elemeyer
·
Larutkan dengan menggunakan aquadest
ad 300 ml aduk ad homogen kemudian tutup rapat dengan kapas dan bungkus rapat dengan
kertas
·
Masukkan ke dalam otoklaf
4.
Na :
·
Masukan Na ke dalam labu didih
·
Larutkan dengan aquadest ad 250 ml aduk ad homogen
kemudian tutup rapat dengan kapas dan bungkus rapat dengan kertas
·
Masukan ke dalam otoklaf
5.
Nacl :
·
Masukan Nacl ke dalam erlenmeyer
·
Larutkan dengan aquadest ad 100 ml aduk ad homogen
kemudian tutp rapat dengan kapas dan bungkus rapat dengan kertas.
·
Masukan ke dalam otoklaf
1.4 LEMBAR
KERJA
Bahan
|
PDF
|
MCB
|
PCA
|
Volume
|
500 ml
|
270 ml
|
300 ml
|
Yang ditimbang
|
x 500 ml = 5
gram
|
=
x 270 ml =
10,8 gram
|
=
x 300 ml =
6,75 gram
|
Bahan
|
Na
|
Nacl
|
Volume
|
250 ml
|
100 ml
|
Yang ditimbang
|
=
x
250 ml = 7 gram
|
=
x 100 ml =
0,9 gram
|
1.5
KESIMPULAN
·
Media seperti PCA,
MCB, PDF, Na, digunakan sebagai media pembiakan mikroorganisme seperti bakteri
atau kuman.
·
Mikroorganisme
dalam pertumbuhannya membutuhkan nutrisi, melalui media tersebut mikroorganisme
mendapatkannya.
·
Dalam pembuatan
media pembiakan mikroorganisme ini diperlukan ketelitian, kecermatan dan
kehati-hatian.
PRAKTIKUM II
Angka Lempeng Total Bakteri
2.1 Teori Singkat
•
Angka Lempeng Total Bakteri adalah jumlah koloni
bakteri aerob yang terdapat pada tiap gram ataupun ml sample uji. Untuk
mendapatkan ALTB representatifi dilakukan terhadap beberapa pengenceran sample seperti 10-1; 10-2
; 10-3 dst.
•
Sample bentuk padat diperlakukan sebagai berikut;
sample padat dihancurkan dalam kemasan sebelum dibuka, timbang sebanyak 25g,
larutkan dengan PDF hingga 250 ml.
•
Sample berbentuk serbuk seperti jamu, timbang sebanyak
10g, larutkan dengan PDF hingga 100ml.
•
Sample cair seperti minuman ringan tidak perlu
diencerkan lebih dahulu.
2.2 Tujuan
1.
Mengetahui Angka
Lempeng Total Bakteri (ALTB) pada sample makanan ringan, minuman ringan dan
jamu.
2.
Mengetahui sample makanan ringan, minuman ringan dan
jamu yang memenuhi syarat ALTB
v
Untuk menghitung jumlah koloni dilakukan sebagai
berikut:
1.
Jumlah koloni yang representatife antara 30-250 koloni
2.
ALTB dihitung dari Petri dengan jumlah koloni
representatife
3.
Jika tidak terdapat jumlah koloni representatife, ALTB
merupakan prakiraan pengenceran tertinggi
2.3 Alat dan Bahan
1. Petri dish
2. Tabung reaksi
3. Pipet Ukur
4. Erlenmeyer
5. PDF (Pepton
Dilution Fluid)
6. Plate Court Agar
7. Sample makanan,
minuman, jamu
2.4
Cara Kerja
1.
Buat pengenceran sample dengan PDF.
2.
Masukkan 1ml sample tiap pengenceran kedalam Petri
dish steril (duplo)
3.
Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biarkan
membeku.
4.
Inkubasi 24-48 jam pada suhu 37o C
5.
Hitung angka lempeng total bakteri
v
JAMU
1. Buat pengenceran
sampel jamu mulai konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3,
10-4, 10-5
2. Masukkan 1 ml
sampel dari pengenceran 10-3,10-4, 10-5
(duplo)
3. Tambahkan PCA
secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
4. Inkubasi 24-48 jam
pada suhu 37oC
5. Hitung Angka
Lempeng Total Bakteri (syarat ALTB jamu serbuk < 106 kol/g)
v
MAKANAN RINGAN
1. Buat pengenceran
sampel makanan ringan mulai konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3
2. Masukkan 1 ml
sampel dari pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 (duplo)
3. Tambahkan PCA
secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
4. Inkubasi 24-48 jam
pada suhu 37oC
5.
Hitung ALTB (syarat ALTB makanan ringan < 104
kol/g)
v
MINUMAN RINGAN
1. Buat pengenceran
sampel minuman ringan mulai konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3
2. Masukkan 1 ml
sampel dari pengenceran 10-1, 10-2 (duplo)
3. Tambahkan PCA
secukupnya aduk hingga rata, biarkan membeku
4. Inkubasi 24-48 jam
pada suhu 37oC
5. Hitung ALTB
(syarat ALTB minuman ringan < 2.102 kol/ml)
2.5 Hasil
Pengamatan Menggunakan ALTB
A. ALTB Makanan
Ringan
1. Kelompok 1
Sample: Taro
Diproduksi : PT. Putra Taro Paloma
No. Batch : -
No. Registrasi : BPOM RI MD 655310075053
Diproduksi : PT. Putra Taro Paloma
No. Batch : -
No. Registrasi : BPOM RI MD 655310075053
Konsentrasi sample: 10-1 10-2
10-3
Jumlah koloni tiap
konsentrasi:
10-1 = 10 dan 7
10-2 = 5 dan 3
10-3 = 3 dan 7
ALTB =
(10+7): 2 x 10-1
= 8,5 x 101 Kol/g
Syarat ALTB makanan ringan
< 104 Kol/g
Kesimpulan:
TARO dengan BPOM
RI MD 655310075053 memenuhi syarat ALTB makanan ringan.
2. Kelompok 2
Sample: Komo
Diproduksi : CV. Top Asli
No. Batch : -
No. Registrasi : BPOM RI MD 655611004250
Diproduksi : CV. Top Asli
No. Batch : -
No. Registrasi : BPOM RI MD 655611004250
Konsentrasi
Sample: 10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi:
10 -1 : 40 11
10 -2 : 70 69
10 -3 : 18 15
ALTB = (70+69): 2 x10-2
Jumlah Koloni tiap konsentrasi:
10 -1 : 40 11
10 -2 : 70 69
10 -3 : 18 15
ALTB = (70+69): 2 x10-2
=
6,95 x 103 Kol/g
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan :
Komo dengan No.
Registrasi: BPOM RI MD 655611004250
memenuhi syarat ALTB makanan ringan.
3. Kelompok 3
Sample: Lays
Diproduksi : PT. Indofood Fritolay Makmur
No. Batch : -
No. Registrasi : MD 655610095013
Diproduksi : PT. Indofood Fritolay Makmur
No. Batch : -
No. Registrasi : MD 655610095013
Konsentrasi
Sample: 10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi:
10 -1 : 0 2
10 -2 : 0 1
10 -3 : 43 124
ALTB = (43+124): 2 x 10-3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi:
10 -1 : 0 2
10 -2 : 0 1
10 -3 : 43 124
ALTB = (43+124): 2 x 10-3
=
8,35 x 104 Kol/g
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan:
Lays dengan No.
Registrasi: BPOM RI MD 655610095013 tidak memenuhi syarat
ALTB makanan ringan.
4. Kelompok 4
Sample: Mie Kremes
Diproduksi : Tps Food
No. Batch : -
No. Registrasi : BPOM RI MD 272911025003
Diproduksi : Tps Food
No. Batch : -
No. Registrasi : BPOM RI MD 272911025003
Konsentrasi
Sample: 10 -1 10 -2 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi:
10 -1 : 35 43
10 -2 : 1 7
10 -3 : 0 1
ALTB = (35+43): 2 x10-1
Jumlah Koloni tiap konsentrasi:
10 -1 : 35 43
10 -2 : 1 7
10 -3 : 0 1
ALTB = (35+43): 2 x10-1
= 3,9 x 102 Kol/g
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan:
Syarat ALTB Makanan Ringan < 10 4 Kol/g
Kesimpulan:
Mie Kremes dengan No. Registrasi : BPOM RI MD
272911025003 memenuhi syarat ALTB makanan
ringan.
B. ALTB MINUMAN
RINGAN
1. Kelompok 1
Sample : MIZONE
Diproduksi : PT. TIRTA INVESTAMA, Klaten 57474 - Indonesia
No. Batch : -
No. Registrasi : BPOM RI MD 249211005228
Diproduksi : PT. TIRTA INVESTAMA, Klaten 57474 - Indonesia
No. Batch : -
No. Registrasi : BPOM RI MD 249211005228
Konsentrasi sample: 100 10-1 10-2
Jumlah koloni tiap konsentrasi:
100
= 0 dan 26
10-1 = 2 dan 4
10-2 = 0 dan 1
ALTB
= (0+26): 2 x 100
= 1,3 x
101 Kol/mL
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2. 102
Kol/ml
Kesimpulan:
Minuman MIZONE dengan No.Registrasi: BPOM RI MD 249211005228 memenuhi syarat ALTB minuman ringan.
2. Kelompok 2
Sample: Gresh
Diproduksi : PT. GRESHINDO AROMA
No. Batch : -
No. Registrasi : DINKES RI P-IRT 213320101733
Diproduksi : PT. GRESHINDO AROMA
No. Batch : -
No. Registrasi : DINKES RI P-IRT 213320101733
Konsentrasi
Sample : 10 0 10 -1 10
-2
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 0 0
10 -1 : 0 0
10 -2 : 0 0
ALTB = (0+0) : 2 x 100 = 0 Kol/mL
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2.10 2 Kol/mL
Kesimpulan :
Gresh dengan No. Registrasi : DINKES RI P-IRT 213320101733 memenuhi syarat ALTB minuman ringan.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 0 0
10 -1 : 0 0
10 -2 : 0 0
ALTB = (0+0) : 2 x 100 = 0 Kol/mL
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2.10 2 Kol/mL
Kesimpulan :
Gresh dengan No. Registrasi : DINKES RI P-IRT 213320101733 memenuhi syarat ALTB minuman ringan.
3.
Kelompok 3
Sample: Ale-Ale
Diproduksi : PT. Tirta Alam Segar
No. Batch : -
No. Registrasi : BPOM RI MD 250010015955
Diproduksi : PT. Tirta Alam Segar
No. Batch : -
No. Registrasi : BPOM RI MD 250010015955
Konsentrasi
Sample : 10 0 10 -1 10
-2
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 2 1
10 -1 : 2 0
10 -2 : 0 0
ALTB = (2+1) : 2 x 100
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 2 1
10 -1 : 2 0
10 -2 : 0 0
ALTB = (2+1) : 2 x 100
=
1,5
x 10 0
Kol/mL
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2.10 2 Kol/mL
Kesimpulan :
Ale-Ale dengan No. Registrasi : BPOM RI MD 250010015955 memenuhi syarat ALTB minuman ringan.
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2.10 2 Kol/mL
Kesimpulan :
Ale-Ale dengan No. Registrasi : BPOM RI MD 250010015955 memenuhi syarat ALTB minuman ringan.
4. Kelompok 4
Sample:
Panther
Diproduksi : PT. Kinocare Era Kosmetindo
No. Batch : RL0241S
No. Registrasi : BPOM RI MD 250010002939
Diproduksi : PT. Kinocare Era Kosmetindo
No. Batch : RL0241S
No. Registrasi : BPOM RI MD 250010002939
Konsentrasi
Sample : 10 0 10 -1 10
-2
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 0 0
10 -1 : 2 1
10 -2 : 0 0
ALTB = (2+1) : 2 x 100
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 0 : 0 0
10 -1 : 2 1
10 -2 : 0 0
ALTB = (2+1) : 2 x 100
=
1,5
x 101
Kol/mL
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2.10 2 Kol/mL
Kesimpulan :
Panther dengan No. Batch : RL0241S dan No. Registrasi : BPOM RI MD 250010002939 memenuhi syarat ALTB minuman ringan.
Syarat ALTB Minuman Ringan < 2.10 2 Kol/mL
Kesimpulan :
Panther dengan No. Batch : RL0241S dan No. Registrasi : BPOM RI MD 250010002939 memenuhi syarat ALTB minuman ringan.
C. ALTB JAMU SERBUK
1.
Kelompok
1
Sample :
JAMU Sehat Wanita
Diproduksi : SIDO MUNCUL
No. Batch : 14101003
No. Registrasi : POM TR 092203281
Diproduksi : SIDO MUNCUL
No. Batch : 14101003
No. Registrasi : POM TR 092203281
Konsentrasi Sample : 10 -3 10 -4 10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 46 dan 40
10 -4 : 16 dan 17
10 -5 : 23 dan 10
ALTB = (46+40): 2 x 10 -3
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 46 dan 40
10 -4 : 16 dan 17
10 -5 : 23 dan 10
ALTB = (46+40): 2 x 10 -3
= 4,3 x 104 kol/g
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan :
Jamu Sehat Wanita dengan No. Registrasi : POM TR. 092203281 dan No.Batch : 14101003 memenuhi syarat ALTB jamu serbuk.
2.
Kelompok 2
Sample : Jamu Pegel Linu
Diproduksi : PT. Sindo Muncul
No. Batch : -
No. Registrasi : POM TR
102219821
Konsentrasi
sample : 10-3 10-4 10-5
Jumlah Koloni tiap Konsentrasi
10-3 : 105 42
10-4 : 11 16
10-5 : 0 1
Jumlah Koloni tiap Konsentrasi
10-3 : 105 42
10-4 : 11 16
10-5 : 0 1
ALTB = (105+42) : 2 x 10-3
= 7,35 x 104 kol/g
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 106 Kol/g
Kesimpulan :
Jamu Pegel Linu dengan No. Registrasi POM TR 102219821 memenuhi syarat ALTB jamu serbuk.
3.
Kelompok 3
Sample :
Jamu Encok
Diproduksi : PJ. Guna Sehat
No. Batch : -
No. Registrasi : POM TR 103215661
Diproduksi : PJ. Guna Sehat
No. Batch : -
No. Registrasi : POM TR 103215661
Konsentrasi
Sample : 10 -310 -4
10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 20 520
10 -4 : 120 216
10 -5 : 656 728
ALTB = (656+728) : 2 x 10-5
= 6,92 x 106 kol/g
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan : Jamu Encok dengan No. Registrasi POM TR 103215661 tidak memenuhi syarat ALTB jamu serbuk.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 20 520
10 -4 : 120 216
10 -5 : 656 728
ALTB = (656+728) : 2 x 10-5
= 6,92 x 106 kol/g
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan : Jamu Encok dengan No. Registrasi POM TR 103215661 tidak memenuhi syarat ALTB jamu serbuk.
4.
Kelompok 4
Sample :
Jamu Sehat Lambung
Diproduksi : PJ. Njonja Meneer
No. Batch : 151112
No. Registrasi : POM TR 060321501
Diproduksi : PJ. Njonja Meneer
No. Batch : 151112
No. Registrasi : POM TR 060321501
Konsentrasi Sample :
10 -310 -4 10 -5
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 94 111
10 -4 : 13 30
10 -5 : 5 7
ALTB : (94+111) : 2 x 10-3
= 1,025 x 106 kol/g
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan : Jamu Sehat Lambung dengan No. Registrasi POM TR 106021501 dan No. Batch 151112 tidak memenuhi syarat ALTB jamu serbuk.
Jumlah Koloni tiap konsentrasi :
10 -3 : 94 111
10 -4 : 13 30
10 -5 : 5 7
ALTB : (94+111) : 2 x 10-3
= 1,025 x 106 kol/g
Syarat ALTB Jamu Serbuk < 10 6 Kol/g
Kesimpulan : Jamu Sehat Lambung dengan No. Registrasi POM TR 106021501 dan No. Batch 151112 tidak memenuhi syarat ALTB jamu serbuk.
2.6 Kesimpulan
Praktikum II
·
Hanya 3 sample makanan
ringan yang memenuhi syarat ALTB berarti aman untuk dikonsumsi.
·
Semua sample minuman ringan
memenuhi syarat ALTB berarti aman untuk dikonsumsi.
·
Hanya 2 sample jamu yang memenuhi
syarat ALTB berarti aman untuk dikonsumsi.
2.7 Dokumentasi
Perbedaaan antara agar Na
yang terdapat bakteri dan tidak terdapat bakteri
Agar Na yang tidak terdapat koloni bakteri
|
Agar
Na yang terdapat koloni bakteri
|
Agar Na yang terdapat koloni bakteri dan juga jamur
|
PRAKTIKUM
III
MPN (Most Probable Number) Coliform
3.1 Teori Singkat
Penggunaan
air pada proses pembuatan makanan minuman dan jamu berpeluang untuk
terkontaminasi oleh bakteri. Pada prinsipnya air di alam tidak dianggap steril.
Pada umumnya komponen mikrobiologi dalam persyaratan makanan, minuman dan jamu
dinyatakan dengan Escheria coli sebagai bakteri indikator. Parameter yang
digunakan untuk persyaratan mikrobiologi antara lain total coliform dan fecal
coliform. Analisis mikrobiologi dapat dilakukan dengan cara metode tabung ganda
dan sistem membran filter.
Metoda
tabung ganda dilakukan untuk mengetahui total coliform dan fecal coliform
menggunakan metode MPN yang terdiri dari beberapa tahap; Presumtive test (uji
prakiraan) dan confirmed test (uji penegasan). Untuk memastikan ada tidaknya
E.coli dalam sample yang diperiksa, dapat dilanjutkan dengan complete test
dalam media pada Endo agar dan dilanjutkan dengan pemeriksaan biokimia.
3.2 Tujuan
•
Menghitung jumlah bakteri koli yang terdapat dalam
tiap gram/ml sample makanan, minuman ataupun jamu.
•
Mengetahui sample makanan ringan, minuman ringan dan
jamu yang memenuhi syarat MPN (Most Probable Number) Coliform.
3.3 Alat
dan Bahan
1. Lactose Broth (MCB)
2. Tabung reaksi +
tabung Durham
3. Sample Uji
4. Pipet Ukur
5. PDF
6. Erlenmeyer
3.4 Cara Kerja
1. Buat pengenceran
sample dengan konsentrasi 10-1;
10-2 ; 10-3
2. Masukkan 1ml
sample tiap pengenceran kedalam larutan LB (triplo)
3. Inkubasi pada suhu
370C selama 24-48 jam
4. Catat jumlah
tabung yang menunjukkan pembentukkan gas
5.
Hitung MPN Coliform sample dengan merujuk pada table
MPN Coliform
3.5 Hasil Pengamatan
Menggunakan MPN Coliform
A. MPN Coliform
MAKANAN RINGAN
1. Kelompok 1
Sample: TARO
Tabung Gas Positif
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
1
|
1
|
1
|
11
|
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman
<3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Taro Crackers 3g/ml tidak memenuhi syarat
2. Kelompok 2
Sample: Komo
Tabung Gas Positif
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
0
|
0
|
0
|
< 3
|
Syarat MPN Coliform Jamu,
Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Komo 3g/ml memenuhi syarat
3. Kelompok 3
Sample: Lays
Tabung Gas Positif
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
0
|
0
|
0
|
< 3
|
Syarat MPN Coliform Jamu,
Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Lays 3g/ml memenuhi syarat
4. Kelompok 4
Sample: Mie Kremes
Tabung Gas Positif
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
0
|
0
|
0
|
< 3
|
Syarat MPN Coliform Jamu,
Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Mie Kremes 3g/ml memenuhi syarat
B. MPN Coliform
MINUMAN RINGAN
1. Kelompok 1
Sample: MIZONE
Tabung Gas Positif
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
1
|
1
|
1
|
11
|
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman
<3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Minuman Ringan Mizone 3g/ml tidak memenuhi
syarat
2. Kelompok 2
Sample: Gresh
Tabung Gas Positif
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
0
|
0
|
0
|
< 3
|
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman
<3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Minuman Ringan Gresh 3g/ml memenuhi syarat
3. Kelompok 3
Sample: Ale-Ale
Tabung Gas Positif
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
0
|
0
|
0
|
< 3
|
Syarat MPN Coliform Jamu,
Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Minuman Ringan Ale-Ale 3g/ml memenuhi
syarat
4. Kelompok 4
Sample: Panther
Tabung Gas Positif
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
0
|
0
|
0
|
< 3
|
Syarat MPN Coliform Jamu, Makanan dan Minuman
<3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Minuman Ringan Panther 3g/ml memenuhi
syarat
C. MPN Coliform JAMU
SERBUK
1. Kelompok 1
Sample: Jamu Sehat Wanita
Tabung Gas Positif:
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
1
|
1
|
1
|
11
|
Syarat MPN Coliform Jamu,
Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Jamu Pegal Linu 3g/ml tidak
memenuhi syarat
2. Kelompok 2
Sample: Jamu Pegel Linu
Tabung Gas Positif:
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
3
|
2
|
1
|
150
|
Syarat MPN Coliform Jamu,
Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Jamu Pegel Linu 3g/ml tidak memenuhi
syarat
3. Kelompok 3
Sample: Jamu Encok
Tabung Gas Positif:
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
0
|
0
|
0
|
< 3
|
Syarat MPN Coliform Jamu,
Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Jamu Encok 3g/ml memenuhi
syarat
4. Kelompok 4
Sample: Jamu Sehat Lambung
Tabung Gas Positif:
10-1
|
10-2
|
10-3
|
MPN Coliform
|
3
|
3
|
0
|
240
|
Syarat MPN Coliform Jamu,
Makanan dan Minuman <3/g
Kesimpulan: MPN Coliform Jamu Encok 3g/ml tidak
memenuhi syarat
3.6 Kesimpulan Praktikum III
·
Hanya satu sample makanan dan
minuman yang tidak memenuhi syarat MPN Coliform.
·
Untuk sample jamu hanya satu
yang memenuhi syarat MPN Coliform < 3/g
·
Dari semua sample yg telah di
uji Melalui MPN Coliform hanya tujuh sample yang layak untuk di konsumsi karena
memenuhi syarat
3.7 Dokumentasi
Perbedaan MPN Coliform yang positif dan yang negatif
MPN Coliform Positif
|
MPN Coliform Negatif
|
PRAKTIKUM
IV
FLORA NORMAL UDARA, KULIT, MULUT, AIR, KUKU DAN
RAMBUT
4.1.1 FLORA NORMAL UDARA
Berbagai mikroorganisme dapat ditemukan dalam udara
karena udara merupakan habitat flora normal
4.1.2 Tujuan Praktikum :
·
Mengetahui flora normal udara
·
Melakukan pemeriksaan sederhana untuk
mendeteksi keberadaan flora normal udara
4.1.3
Alat dan Bahan :
a.
Agar NA
b.
Inkubator
c.
Pewarnaan gram
d.
Gelas objek
4.1.4 Cara Kerja:
•
Buka petri dish di udara
luar selama 5 menit tutup kembali lempeng agar.
•
Buka petri dish di udara
dalam ruangan, ulang langkah satu pada permukaan lempeng agar lain.
•
Inkubasi pada suhu 37°C
selama 24 jam.
•
Bandingkan yang terjadi.
4.1.5 Hasil Pengamatan:
Jumlah Flora Normal Udara Luar = 3 Koloni
|
Jumlah
Flora Normal Udara Dalam = 5 Koloni
|
4.1.6
Kesimpulan
Di lingkungan sekitar kita terutama udara
mengandung banyak bakteri dan juga banyak mikroorganisme. Memakai air
conditioner (AC) tidak akan berpengaruh akan adanya mikroorganisme karena
didalam paru-paru kita juga terdapat mikroorganisme dan akan keluar seiring
kita bernafas dan akan berterbangan di udara sekitar kita.
4.2.1 FLORA NORMAL KULIT
Bakteri yang umum
ditemukan pada kulit adalah Staphylococcus
epidermidis, Streptococcus alfa dan non hemolitikus, difteroid dan sarcina.
Staphylococcus aureus ada dalam
jumlah kecil terutama pada daerah hidung.
4.2.2 Tujuan Praktikum :
1.
Mengetahui flora normal kulit
2.
Melakukan pemeriksaan sederhana untuk
mendeteksi keberadaan flora normal kulit
4.2.3 Alat dan Bahan
1.
Agar Na
2.
3 Jari tangan
3.
Sabun
4.
Alkohol 95%
4.2.4 Cara Kerja:
•
Lempeng agar dibagi
menjadi dua bagian
•
Letakkan 3 jari pada
bagian I dari lempeng agar
•
Cuci tangan dengan
sabun, keringkan dengan kasa steril, letakkan 3 jari pada bagian II lempeng
agar
•
Lalu bilas tangan yang
belum dicuci dengan alkohol lalu letakkan pada bagian III lempeng agar
•
Tutup kembali, inkubasi
terbalik selama 24 jam pada suhu 35°C
4.2.5 Hasil Pengamatan :
Flora normal kulit sebelum
cuci tangan
|
Flora normal kulit setelah cuci
tangan
|
Flora normal kulit setelah dibilas
dengan alkohol
|
Jumlah
koloni = 9 koloni
|
Jumlah
koloni = 0 koloni
|
Jumlah
Koloni = 0 koloni
|
4.2.6
Kesimpulan
Terdapat flora normal di kulit semua manusia tetapi
flora normal tersebut dapat hilang atau mati jika kulit tersebut dicuci dengan
sabun, ataupun dibilas dengan alkohol, jadi dapat disimpulkan di setiap kulit
manusia terdapat flora normal atau terdapat bakteri dan sebaiknya kita memcuci
tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah bakteri tersebut masuk dalam
tubuh kita.
4.3.1 FLORA NORMAL RONGGA MULUT
Beberapa bakteri yang terdapat pada mulut adalah Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus
aureus, Streptococcus alfa dan non hemolitikus, Streptococcus vindans dll. Mikroorganisme yang banyak terdapat pada
saluran napas terutama faring adalah Streptococcus
alfa dan non hemolitikus, difteroid, Haemophilus,
Mycoplasma, Pneumococcus dan Bacteroides.
4.3.2 Tujuan Praktikum
1.
Mengetahui flora normal rongga mulut
2.
Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal
rongga mulut
4.3.3 Alat dan Bahan
1.
Agar Na
2.
Tusuk gigi
4.3.4 Cara kerja:
4.3.4.1 Cara Kerja 1 :
•
Lempeng agar dibuka
•
Hembuskan udara nafas melalui mulut sebanyak 3x
•
tutup kembali, inkubasi terbalik selama 24 jam pada
suhu 35°C
•
Amati jumlah koloni yang ada
4.3.4.2 Cara Kerja 2 :
•
Ambil spesimen kotoran gigi menggunakan tuduk
gigi steril
•
Oleskan pada nutrien agar dengan motode
zig-zag agar merata
•
Tutup cawan, inkubasi selama 24 jam dengan
suhu 35oC
•
Amati koloni yang tumbuh
4.3.5 Hasil Pengamatan:
Letak Flora normal
|
Jumlah koloni
|
Rongga mulut
|
2 koloni
|
Kotoran gigi
|
332 Koloni
|
4.3.6 Kesimpulan
:
Di tubuh kita
terdapat flora normal dalam jumlah tertentu berfungsi sebagai pelindung, namun
jika jumlahnya berlebih dapat menjadi patogen. Di udara terdapat banyak
mikrooganisme karena udara merupakan salah satu habitat flora normal. Oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan diri kita
sendiri dan lingkungan. Dengan cara merubah pola
hidup menjadi lebih sehat.
4.4.1
FLORA NORMAL AIR
4.4.2
Tujuan Praktikum
1.
Mengetahui flora normal air
2.
Melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal air
4.4.3
Alat dan Bahan
1.
Agar Na
2.
Air keran
3.
Labu bunsen
4.
Penjepit
5.
Tabung reaksi
6.
Korek
4.4.4
Cara Kerja :
•
Ambil air keran dan masukan dalam 2 tabung reaksi
•
Tuang satu sample air di tabung reaksi ke dalam nutrien
agar
•
Didihkan sample air keran yang lain lalu lakukan yang
sama
•
Tutup kembali cawan, inkubasi selama 24 jam dengan suhu
35o C
•
Amati koloni yang tumbuh
4.4.5
Hasil Pengamatan
Flora Normal Air
Keran Tidak Dididihkan
|
Flora Normal Air
Keran Dididihkan
|
Jumlah Koloni = 1
Koloni
|
Jumlah Koloni = 0
koloni
|
4.4.6
Kesimpulan
Air dari alam dianggap tidak steril jadi jika
kita ingin meminum air hendaknya dipanaskan atau dididihkan terlebih dahulu
karena didalam air yang tidak dididihkan terdapat banyak bakteri terutama
E.coli dan dari hasil praktikum terbukti jika air tanpa pemanasan terdapat
bakteri.
4.5.1 Flora
Normal Kuku dan Rambut
4.5.2 Tujuan Praktikum
1. Mengetahui
flora normal kuku dan rambut
2. Melakukan
pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi keberadaan flora normal pada kuku dan
rambut
4.5.3 Cara Kerja
1. siapkan
potongan kuku dan helai rambut
2. buka
tutup lempeng agar, lempeng agar dibagi menjadi dua bagian
3. letakkan
potongan kuku pada bagian 1 dari lempeng agar, letakkan helai rambut pada
bagian 2 lempeng agar
4. tutup
kembali lempeng agar, inkubasi terbalik selama 24 jam pada suhu 35oC
5. amati
jumlah koloni
4.5.4 Hasil Pengamatan
Flora normal kuku
|
Flora normal rambut
|
|
Jumlah Koloni
|
2
|
0
|
4.5.5
Kesimpulan
Hanya di kuku yang
terdapat flora normal dan itu membuktikan bahwa tangan yang sudah dicuci pun
tidak memperkecil adanya bakteri di tangan karena terdapat bakteri yang
tersembunyi yang terdapat disela-sela kuku atau dibawah kuku. Untuk rambut dengan
rajin membersihkan rambut, bakteri tidak akan menempel pada rambut kita dan
membuat rambut kita bersih dan sehat.
PRAKTIKUM V
KEPEKAAN BAKTERI
TERHADAP SUHU
5.1
Teori Singkat
Pertumbuhan mikroba
sangat dipengaruhi oleh lingkungan seprti suhu, kelembaban, dan pengaruh lain.
Kepekaan kuman terhadap zat kimia tertentu dapat dipakai untuk menghindari
kontaminasi pada alat ataupun bahan.
5.2 Tujuan Praktikum
Memahami pengaruh
pemanasan terhadap pertumbuhan kuman
6.3 Alat dan Bahan
·
Lempeng NA
·
Uang logam
6.4 Cara kerja
•
Ambil satu buah uang logam tempelkan pada permukaan lempeng agar
•
Ambil satu buah uang logam yang lain, bakar hingga memijar dan tempelkan
pada permukaan lempeng agar lain
•
Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C
•
Amati yang terjadi
Hasil pengamatan:
Uang logam yang tidak dipijar
|
Uang logam yang dipijar
|
2
Koloni
|
0
koloni
|
5.5
Kesimpulan
Suhu dapat mempengaruhi jumlah koloni bakteri
karena umumnya pada suhu tinggi bakteri tidak dapat hidup
Praktikum VI
PEWARNAAN GRAM
6.1
Teori Singkat
Pewarna bereaksi secara kimiawi
dengan protoplas bakteri; apabila sel belum mati, proses pewarnaan akan
membunuhnya. Pewarnaan gram dapat membedakan bakteri menjadi dua golongan utama
gram positif dan gram negatif.
6.2 Tujuan
Untuk membedakan bakteri menjadi
dua golongan yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative.
6.3 Alat dan Bahan
•
Aqua dest
•
Carbol kristal ungu
•
Fuchsin
•
Lugol
•
Alcohol 95%
•
Kaca objek
•
Cover glass
•
Mikroskop
•
Immersion oil
•
Kawat Ose
•
Lampu bunsen
•
Biakan bakteri
Biakan kuman
•
Bakteri makanan dan jamu
6.4 Cara Kerja
•
Pijarkan kawat ose
•
Ambil satu sengkelit biakan kuman, letakkan pada kaca objek, suspensi
dengan air kemudian difiksasi
•
tambahkan pewarna I kristal ungu biarkan selama lima menit, cuci dengan air
•
tambahkan cairan lugol biarkan 45-60 detik cuci dengan air
•
bilas dengan alcohol 95% sampai warna ungu tidak mengalir, cuci dengan air
•
Tambahkan pewarna II fuchsin, diamkan 1-2 menit. Cuci denagn air, keringkan
•
tambahkan minyak imersi, tutup dengan cover glass, periksa dibawah
mikroskop dengan pembesaran 40x dan 100x objektif
6.5 Hasil Pengamatan
Bakteri Ale-Ale
- Bentuk : Cocus
- Warna : Ungu
- Bakteri : Gram +
Bakteri Jamu Sehat Wanita
§ Bentuk : Cocus
§ Warna : Merah
§ Bakteri : Gram -
6.6 Kesimpulan Praktikum VI
Setelah Pewarnaan , jika bakteri berwarna
merah maka bakteri tersebut merupakan bakteri gram negatif (-), dan jika
berwarna ungu maka bakteri gram positif (+). Pada percobaan diatas dapat
disimpulkan bahwa bakteri pada Ale-Ale adalah bakteri gram positif sedangakn
bakteri pada Jamu Sehat Wanita adalah bakteri gram negatif.
PRAKTIKUM
VII
PEMBIAKAN
BAKTERI
7.1
Tujuan
– Untuk
mendapatkan biakan kuman yang baru
– Untuk mengetahui cara pembiakan kuman
7.2
Alat
dan Bahan
• 3 buah Tabung Reaksi
• Kawat Ose
• Label
• Biakan bakteri :
– Bakteri dari hasil ALTB Ale-Ale
– Bakteri dari hasil ALTB Jamu Sehat Wanita
7.3 Cara
Kerja :
– Ambil
3 tabung rx yg berisi agar miring
– Siapkan
biakan bakteri yg sudah tersedia pada agar plate
– Beri
nama dengan menggunakan label
– Siapkan
kawat ose lalu pijarkan terlebih dahulu sebelum mengambil biakan bakteri
– Ambil
biakan bakteri
– Pindahkan
kedalam media agar miring secara zig-zag
– Pijarkan
ujung tabung agar miring dan
kawat ose , kemudian tutup dengan kapas
– Inkubasi
dengan inkubaktor selama 24 jam 37oC
Segera lihat
hasilnya
7.4 Kesimpulan
Membiakan
suatu bakteri dapat dilakukan dengan agar miring dan biasanya hasil biakan
mikroba berbeda-beda ada yang berwarna dan ada yang tidak tergantung pada
biakan mikroba yang digunakan dan dari hasil pengamatan bisa disimpulkan bahwa
bakteri dapat dipindah tempatkan atau dibiakan dalam media agar lain dan juga
dapat pindah tempat dari yang satu ke tempat yang lain.
7.5 Hasil
Pengamatan
PRAKTIKUM VIII
KEPEKAAN KUMAN
TERHADAP ANTIBIOTIKA
8.1 Teori Singkat
Penyakit infeksi bakteri dapat diobati dengan
antibiotika baik yang bersifat bakterisida maupun bakteriostatika. Untuk
mengatasi penyakit dengan tepat diperlukan data kepekaan kuman penyebab infeksi
tersebut terhadap antibiotika yang tersedia.
Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotika dapt
dilakukan dengan berbagai cara antara lain adalah :
1.
Cara Cakram (Disk Methode)
Dipakai cakram kertas yang telah
mengandung antibiotika dengan kadar tertentu dan diletakkan di lempeng agar
yang telah ditanami kuman atau bakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan
kuman yang tampak menunjukan ensitivitas kuman tersebut terhadap antibiotika
yang bersangkutan.
2.
Cara tabung (Tube Dilution Methode)
Dalam hal ini dibuat bebagai
konsentrasi antibiotika dan dicari konsentrasi terendah yang masih dapat
menghambat pertumbuhan kuman
8.2 Tujuan
praktikum
1.
Mengetahui metode untuk memeriksa kepekaan kuman terhadap berbagai
antibiotik
2.
Mampu melakukan interpretasi terhadap hasil tes kepekaan antibiotika
8.3 Alat dan Bahan
1.
Suspensi antibiotik (Kloramfenikol, Tetrasiklin, Cefadroksil)
- Agar Na
- Suspensi kuman dalam larutan Nacl
- Kapas steril
- Cakram antibiotika
- Pinset
- Lampu bunsen
- Mikro Pipet
8.4 Cara Kerja
- Buat suspensi antibiotika dengan kadar tertentu
- Ambil 20 mikroliter suspensi antibiotik dengan mikro pipet
- Teteskan suspensi di atas cakram steril pada agar yang sudah diberi bakteri
- Inkubasi pada suhu 37°C selama 18 – 24 jam
- Perhatikan ada tidaknya & hitung zona hambat yang terbentuk disekitar cakram
8.5 Hasil
Pengamatan
Diameter zona hambatan ( dlm cm ):
ANTIBIOTIKA
|
Cefadroksil
|
Tetrasiklin
|
Kloramphenicol
|
||||
BAKTERI
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
|
Ale-Ale
|
0,5 cm
|
0,5 cm
|
9
cm
|
5,5 cm
|
5 cm
|
5 cm
|
|
Sehat Wanita
|
7 cm
|
5 cm
|
5 cm
|
4,3 cm
|
3,5 cm
|
3 cm
|
8.6 Kesimpulan
Antibiotik dalam konsentrasi tertentu mampu membunuh
bakteri yang peka terhadap antibiotik tersebut. Pemeriksaan kepekaan antibiotika terhadap bakteri dapat dilakukan dengan
cara cakram.Mekanisme kerja antibiotik adalah bakterisid dan bakteriostatik.
Semakin besar diameter antibiotic berarti semakin besar pula spectrum kerjanya
untuk menghambat ataupun membunuh bakteri. Jadi dapat disimpulkan bahwa
antibiotik tetrasiklin lebih ampuh untuk membunuh bakteri Ale-Ale, sedangkan
cefadroksil lebih ampuh untuk membunuh bakteri dari Jamu Sehat Wanita.
8.7 Dokumentasi
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Disetiap aktifitas yang kita lakukan terdapat bakteri atau
kuman, dari mulai kita makan, minum, dll. Kita harus selektif dalam memilih
makanan dan minuman, pilih lah makanan dan minuman yang telat memenuhi standar
BPOM dan telah diuji kebersihan dan kesterilannya. Ditubuh kita pun juga
terdapat bakteri dari mulai kulit, kuku, rambut, hingga dalam paru-paru kita.
Bakteri atau kuman dapat mati dengan cara pemanasan juga bisa dengan cara kita
memcucinya dengan sabun atau desinfektan seperti alkohol. Bakteri dapat
dibiakan dan diperbanyak dengan media agar Na. Dan terakhir bakteri dapat
diwarnai agar kita tahu jenis baketri tersebut.
B. Saran
Inilah
laporan yang dibuat oleh kloter pertama praktikum mikrobiologi ini meskipun
penulisan ini jauh dari kata sempurna namun kita dapat memimplementasikan
tulisan ini dan kami juga butuh saran dan kritikan agar bisa menjadi motivasi
untuk masa depan yang lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Laporan Akhir
Praktikum Mikrobiologi
·
Tim Penyusun Buku
Pedoman Praktikum Mikrobiologi. Buku
Pedoman Mikrobiologi. Jakarta : 2010
·
Laporan Praktikum
Mikrobiologi Pengenalan Alat-Alat Laboraturium
·
Laporan Praktikum Mikrobiologi
(Pengenalan Alat-Alat Laboraturium)
LAMPIRAN
FOTO-FOTO PRAKTIKUM
A.
Lampiran Foto ALTB
ALTB Dari Makanan Taro 10-3
|
ALTB Dari Makanan Taro 10-0
|
ALTB Dari Jamu Sehat Wanita 10-3
|
ALTB Dari Makanan Taro 10-2
|
ALTB Dari Minuman Mizone 10-1
|
ALTB Dari Makanan Taro 10-1
|
ALTB Dari Jamu Sehat Wanita 10-5
|
ALTB Dari Jamu Sehat Wanita 10-4
|
ALTB Dari Jamu Pegel Linu 10-5
|
ALTB Dari Minuman Mizone 10-3
|
ALTB Dari Minuman Gresh 100
|
ALTB Dari Jamu Pegel Linu 10-5
|
ALTB Dari Minuman Gresh 10-1
|
ALTB Dari Minuman Gresh 100
|
ALTB Dari Makanan Komo 10-3
|
ALTB Dari Makanan Komo 10-1
|
ALTB Dari Makanan Komo 10-2
|
ALTB Dari Makanan Komo 10-3
|
Contoh Agar Na yang Positif
Bakteri dan Memiliki
Banyak Koloni
|
ALTB Dari Makanan Komo 10-1
|
Contoh Agar Na Yang Positif
Bakteri dan juga Jamur
|
ALTB Dari Makanan Komo 10-2
|
Contoh Agar Na Yang Positif
Bakteri dan juga Jamur
|
Contoh Agar yang Negatif
Bakteri
|
Contoh Agar Na yang Positif
Bakteri dan Memiliki
Banyak Koloni
|
B.
Lampiran Foto MPN Coliform
MPN
Colifrom Jamu Sehat Lambung
|
MPN Coliform Minuman Panther
|
MPN Coliform Ale-Ale, Lays, dan
Jamu Encok
|
MPN
Coliform Jamu Sehat Lambung
|
C.
Lampiran Foto Flora Normal
Flora Normal Pada Tangan Yang
Tidak Dicuci
|
Flora Normal Pada Kuku
|
Flora Normal Di Udara Dalam
Ruangan Lab (Ber AC)
|
Flora Normal Di Udara Luar
|
Flora Normal Rongga Mulut
(Kotoran Gigi)
|
Flora Normal Pada Rambut
|
Flora Normal Tangan Tidak
Dicuci
|
Flora Normal Tangan Yang Dicuci
dan Tidak Dicuci
|
Flora Normal Tangan Dicuci
Dengan Alkohol
|
Flora Normal Udara Mulut
|
D. Lampiran Foto
Kepekaan Bakteri Terhadap Suhu
Uang Logam Tidak Dipanaskan
|
Uang Logam Dipanaskan
|
D.
Lampiran Foto
Pewarnaan Gram dan Pembiakan Bakteri
Bakteri Gram Positif Minuman
Ale-Ale
|
Bakteri Gram Negatif Jamu Sehat
Wanita
|
Pembiakan Bakteri Pada Agar Miring
|
E.
Lampiran Foto
Kepekaan Kuman Terhadap Antibiotika
Antibiotik Tetrasiklin
|
Antibiotik Kloramfenikol
|
Antibiotik Cefadroksil
|
Link Download File dibawah ini