BAB V
MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT
A.
Pengertian manajemen kesehatan
Secara umum manajemen merupakan suatu kegiatan untuk mengatur orang lain
guna mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Hal ini berdasarkan beberapa
pendapat ahli berikut
1. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh
satu orang /lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna
mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja.
(Evancevich)
2. Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari
suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi (Encyclopaedia of sosial sciences)
3. Manajemen membuat tujuan tercapai melalui
kegiatan-kegiatan orang lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecahkan
sekurang-kurangnya 2 tanggung jawab utama (perencanaan dan pengawasan)
4. Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah
ditentukan dengan menggunakan orang lain (Robert D. Terry).
Dalam bidang kesehatan masyarakat – Manajemen kesehatan adalah suatu
kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas
kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.”
Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum
dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan
sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo,
2003)
Seperti telah disebutkan diatas fungsi manajemen, menurut beberapa ahli
mengandung berbagai komponen sebagai berikut :
Menurut L.
Gullick manajemen mengandung beberapa unsur antara lain Planning, Organizing,
Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgetting
1. Menurut George Terry – Planning, Organizing,
Actuating, Controlling
2. Menurut Koonzt O’ Donnel – Planning, Organizing,
Staffing, Directing, Controlling
3. Menurut H. Fayol – Planning, Organizing, Commanding,
Coordinating, Controlling
Berbagai
komponen fungsi manajemen diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Planning
(perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi sampai dengan menetapkan alternative kegiatan untuk pencapaiannya.
2.
Organizing
(pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk menghimpun semua
sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara
efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3.
Actuating
(directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau fungsi
penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar mereka mampu
bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan
ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.
4.
Controlling
(monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk
mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja
yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
B. Perencanaan
Kesehatan
1. Planning
Perencanaan program kesehatan adalah
sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di
masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika
perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan
emosi atau angan-angan saja.
Dalam upaya pemberantasan kesehatan baik itu yang sifatnya
menular maupun tidak menular yang dilakukan oleh departemen kesehatan dalam
suatu negara diperlukan sebuah pola kerja atau program kerja yang tersusun
dengan baik. untuk mendukung itu semua maka diperlukan fungsi manajemen
perencanaan agar tujuan yang dicapai terarah dengan baik, adapun perencanaan
yang dapat disusun dalam program kesehatan untuk melakukan pemberantasan
penyakit tidak menular yaitu;
- Penyusunan perencanaan dalam lingkup tugas dibidang pencegahan dan penanggulangan penyakit;
- Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan pencegahan dan pemberantasan penyakit bersumber pada binatang, penyakit menular langsung, penyakit menular tertentu dan penyakit tidak menular serta kejadian luar biasa penyakit dan wabah;
- Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
- Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data dan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit bersumber pada binatang , penyakit menular langsung, penyakit menular tertentu dan penyakit tidak menular serta kejadian luar biasa penyakit dan wabah;
- Pelaksanaan koordinasi dengan instansi /lembaga lainnya terkait pembinaan di Tempat-tempat Umum, Lingkungan Pemukiman, Lingkungan Kerja Perusahaan, pengendalian vektor penyakit, pengawasan kualitas air bersih dan air minum;
- Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.
- Evaluasi pencapaian hasil kerja yang terdapat dalam tujuan utama program kerja.
Langkah yang sering digunakan dalam
perencanaan program kesehatan adalah mengikuti prinsip lingkaran pemecahan
masalah (problem solving cycle), secara umum tersusun sebagai berikut :
- Melakukan Pengumpulan Data
- Menetapkan Prioritas Masalah
- Menyusun Alternatif Jalan Keluar
- Memilih Prioritas Jalan Keluar
- Menyusun Rencana Kerja Selengkapnya
- Metode Penilaian dan Kriteria Keberhasilan
2. Organizing
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengorganisasian yang dapat dilakukan dalam perencanaan
program kesehatan ialah:
- Bagaimana bentuk tindakan pemberantasan panyakit tidak menular yang akan dilakukan dan siapa yang akan melakukannya?
- Mengordinir petugas kesehatan yang akan melakukan tahapan pemberantasan penyakit tidak menular dimasyarakat.
Untuk menjawab point pertama diatas maka tindakan
pengorganisasian perencanaan program kesehatan itu berupa pelaksanaan
tugas-tugas oleh bidang-bidang pemberantasan kesehatan tidak menular yang telah
dibentuk sebelumnya oleh pemerintah terkait yang kemudian akan dilaksanakan
oleh bidang-bidang tersebut misalnya Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari:
a.
Seksi
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan
pengendalian kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit.
b.
Seksi
Pengamatan Penyakit dan Imunisasi Seksi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan
pengendalian kegiatan Pengamatan Penyakit dan Imunisasi.
c.
Seksi
Penyehatan Lingkungan Seksi
Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan
koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan penyehatan lingkungan.
Dari ketiga contoh diatas merupakan bentuk pengorganisasian
dari pernecanaan program kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit tidak
menular.
Kemudian poin kedua ialah cara untuk mengordinir petugas
pemberantasan kesehatan dimasyarakat oleh petugas kesehatan ialah dengan
memberdayakan semua potensi yang ada baik itu dari lingkup kesehatan sendiri
maupun dari masyarakat sendiri.
3. Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti
bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja
keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah
disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan
penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya
masing-masing. Tidak boleh saling jegal untuk memperebutkan lahan basah
misalnya.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam
melaksanakan pembangunan kesehatan di tengah beban dan permasalahan kesehatan
yang semakin pelik, dibutuhkan strategi jitu untuk menghadapinya. Dalam
perencanaan program kesehatan untuk memberantas penyakit tidak menular dapat
dilaksanakan strategi sebagai berikut yang dapat dijalankan oleh dinas
kesehatan terkait:
a.
Menggerakkan
dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
Sasaran utama strategi ini adalah seluruh desa menjadi desa siaga, seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh keluarga sadar gizi.
Sasaran utama strategi ini adalah seluruh desa menjadi desa siaga, seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh keluarga sadar gizi.
b.
Meningkatkan
akses masyarakat tehadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Sasaran utama strategi ini adalah ; Setiap orang miskin mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu; setipa bayi, anak, dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit; di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten; di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar; setiap Puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya; pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit, Puskesmas dan jaringannya memenuhi standar mutu.
Sasaran utama strategi ini adalah ; Setiap orang miskin mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu; setipa bayi, anak, dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit; di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten; di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar; setiap Puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya; pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit, Puskesmas dan jaringannya memenuhi standar mutu.
c.
Meningkatkan
sistem surveillans, monitoring dan informasi kesehatan.
Sasaran utama dari strategi ini adalah : setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada desa/lurah untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat; setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat; semua ketersediaan farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat; terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan; dan berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia.
Sasaran utama dari strategi ini adalah : setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada desa/lurah untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat; setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat; semua ketersediaan farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat; terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan; dan berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia.
d.
Meningkatkan
pembiayaan kesehatan. Sasaran
utama dari strategi ini adalah : pembangunan kesehatan memperoleh prioritas
penganggaran pemerintah pusat dan daerah; anggaran kesehatan pemerintah
diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan; dan terciptanya sistem
jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin.
4. Controlling
Hal-hal yang perlu dikontrol dalam program perencanaan
kesehatan misalnya:
a. Tenaga Kesehatan
Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya
kesehatan yang menekankan penyembuhan penyakit adalah sangat penting.
Pengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat memerlukan
pendekatan holistic yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap
masyarakat secara kolektif dan tidak individual. Tenaga kesehatan harus mampu
mengajak, memotifasi dan memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerjasama
lintas sektoral, mampu mengelola system pelayanan kesehatan yang efisien dan
efektif, mampu menjadi pemimpin, pelopor, pembinan dan teladan hidup sehat.
b. Pemberdayaan Masyarakat
Dalam pembinaan dan pemberdayaan mayarkat yang sangat
penting adalah bagaimana mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk dapat
tertarik dan bertanggungjawab atas kesehatan mereka sendiri dengan memobilisasi
sumber dana yang ada pada mereka.
c. Kesehatan dan Komitmen Politik.
Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah politik oleh
karena itu untuk memecahkan masalah kesehatan diperlukan komitmen politik.
Dewasa ini masih terasa adanya anggapan bahwa unsur kesehatan penduduk tidak
banyak berperan terhadap pembangunan social ekonomi. Para penentu kebijakan
banyak beranggapan sector kesehatan lebih merupakan sector konsumtif ketimbang
sektor produktif sebagai penyedia sumber daya manusia yang berkualitas,
sehingga apabila ada kegoncangan dalam keadaan ekonomi negara alokasi terhadap
sector ini tidak akan meningkat.
5. Evaluating
Evaluasi program adalah sebuah
kegiatan yang dilakukan untuk melihat lebih dekat dan seksama sebuah
program. Hal ini melibatkan metode penelitian dan sifatnya lebih
detail. Tujuan evaluasi ini adalah untuk melihat seberapa banyak
perubahan yang dapat dilakukan program tersebut terhadap outcomes kesehatan
secara luas, seperti prevalensi penggunaan alat kontrasepsi atau ratio kematian
ibu dan bayi. Kegiatan evaluasi biasanya meliputi pengukuran pada saat
awal program dan akhir program dan jika memungkinkan mengontrol atau
membandingkan antara kelompok yang satu dengan yang lain untuk membantu melihat
seberapa besar perubahan dalam pencapaian outcomes sebagai hasil akhir dari
kegiatan-kegiatan program kesehatan tersebut. Namun, tidak termasuk
faktor-faktor yang mempengaruhi lainnya dari luar program tersebut.
Mendesain sebuah evaluasi yang baik
membutuhkan spesialisasi keterampilan teknis yang mungkin saja tidak dimiliki
oleh program-program kesehatan. Jika dimungkinkan, seorang ahli evaluasi
dapat membantu program tersebut. Berbeda dengan monitoring sebuah program
yang dapat dilakukan oleh manager program. Evaluasi yang dapat dilakukan dalam
hal ini ialah sebagai berikut:
- Mengurangi jumlah isu yang dapat diukur.
- Membentuk dua tim evaluasi yang berlawanan dan memberikan kepada mereka kesempatan untuk berargumen.
- Melakukan sebuah dengar pendapat yang formal. Tim evaluasi ini kemudian mengemukakan argument-argumen dan bukti sebelum mengambil keputusan
Tata Cara Download
- Masuk pada postingan
- Lihat dibagian bawah tempat download yang di sediakan
- Makan akan masuk kedalam safelink-niszk
- tunggu sekitar 10 detik
- Maka akan langsung redirect ke link download tersebut.