Jaman Penjajahan
1. Portugis (1511-1526)
Nusantara menjadi
pelabuhan maritim penting bagi Kerajaan Portugis, yang secara reguler menjadi
rute maritim untuk menuju Pulau Sumatera, Jawa, Banda, dan Maluku
Ekspedisi Portugis di bawah pimpinan Alfanso
d’Albuquerqueini berhasil menaklukan Malaka pada tahun 1511.
Dominasi perdagangan orang Portugis di wilayah
Nusantara tidak berlangsung lama.
Portugis mengalami kekurangan bahan makanan, dana, dan sumber daya manusia.
Kedudukan Portugis di Nusantara juga semakin goyah akibat terjadinya pertikaian
dengan berbagai kesultanan setempat.
Portugis mengalami kekurangan bahan makanan, dana, dan sumber daya manusia.
Kedudukan Portugis di Nusantara juga semakin goyah akibat terjadinya pertikaian
dengan berbagai kesultanan setempat.
Pertikaian tersebut terjadi akibat perebutan
pengaruh dalam bidang ekonomi, politik, maupun agama. Dalam perseteruan itu,
pusat kekuasaan Portugis di Malaka sering mendapatkan serangan dari sejumlah
kerajaan muslim di sekitarnya, seperti Aceh, Johor, dan Demak. Akibatnya, kota
yang pernah menjadi bandar perdagangan yang ramai itu menjadi sepi sehingga
orang Portugis pun merugi.
Selain
Malaka rakyat Maluku juga bertindak. Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis, dimanfaatkan Belanda untuk
menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis
untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di
Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo,
Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil
menguasai sebagian besar wilayah Maluku.
- Perlawanan Rakyat terhadap
Portugis
- Perlawanan Rakyat Minahasa terhadap Portugis
Perjuangan perlawanan Rakyat
Perserikatan Minahasa melawan Portugis telah berlangsung dari tahun 1512-1560,
dengan gabungan perserikatan suku-suku di Minahasa maka mereka dapat mengusir
Portugis. Portugis membangun beberapa Benteng pertahanan di Minahasa
diantaranya di Amurang dan Kema.
- Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis
Pada tahun 1511, armada Portugis
yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan Malaka. Usaha perlawanan
kolonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan
karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun 1527, armada
Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai Banten,Sunda
Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh
Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi
Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta.
- Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis
Mulai tahun 1554 hingga tahun
1555, upaya Portugis tersebut gagal karena
Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.
Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.
- Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis
Bangsa Portugis pertama kali
mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun
1513. Akan tetapi, Ternate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya
dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1533, Sultan Ternate
menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada
tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali
melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh
Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya
dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian
bermukim di Pulau Timor.
2.
Spanyol (1521
– 1646)
1521 Spanyol
memulai jajahannya di Sulawesi utara
1526 Perjanjian
Saragosa ; Spanyol meninggalkan Tidore
1560 Spanyol
mendirikan pos di manado
1617 Gerakan
perlawanan rakyat minahasa di Sulawesi
utara untuk mengusir kolonial spanyol.
utara untuk mengusir kolonial spanyol.
1646 Spanyol
diusir dari Minahasa dan Sulawesi utara.
Tahun selanjutnya spanyol masih mencoba memengaruhi
kerajaan sekitar untuk merebut kembali minahasa
tetapi gagal,terakhir dengan mendukung Bolaang
Mongondow yang berakhir tahun 1692
Tahun selanjutnya spanyol masih mencoba memengaruhi
kerajaan sekitar untuk merebut kembali minahasa
tetapi gagal,terakhir dengan mendukung Bolaang
Mongondow yang berakhir tahun 1692
Bangsa spanyol masuk ke Filipina melalui
Ferdinand Magellan.
Bangsa spanyol berhasil mencapai kepulauan Maluku pada 8 November 1521
dibawah pimpinan kapten Sebastian del Cano. Setelah itu bangsa para pelaut-pelaut spanyol berlabuh ke Tidore dan kedatangan pelaut tersebut disambut baik oleh kesultanan Tidore. Sambutan tersebut tentu beralasan karena kesultanan Tidore terlibat persaingan ekonomi dalam perdagangan rempah-rempah dan membutuhkan sekutu untuk mengimbangi Ternate yang sudah terlebih dahulu bersekutu dengan bangsa portugis.
Bangsa spanyol berhasil mencapai kepulauan Maluku pada 8 November 1521
dibawah pimpinan kapten Sebastian del Cano. Setelah itu bangsa para pelaut-pelaut spanyol berlabuh ke Tidore dan kedatangan pelaut tersebut disambut baik oleh kesultanan Tidore. Sambutan tersebut tentu beralasan karena kesultanan Tidore terlibat persaingan ekonomi dalam perdagangan rempah-rempah dan membutuhkan sekutu untuk mengimbangi Ternate yang sudah terlebih dahulu bersekutu dengan bangsa portugis.
Namun portugis yang ada di Ternate merasa terancam dan
tidak mau disaingi sesama bangsa eropa yang dianggap mengganggu monopolinya.
Kemudian mereka bersengketa dan dibuatlah perjanjian di Saragosa pada tahun
1526 yang menyebabkan spanyol harus meninggalkan Tidore. Tujuan kedatangan
bangsa spanyol ke Indonesia sama dengan tujuan bangsa portugis, yaitu :
- Mencari kekayaan
- Menyebarkan agama nasrani
- Mencari daerah jajahan
- Hubungan spanyol
dengan penduduk pedalaman
terjalin melalui barter
ekonomi bermula di uwuran (sekarang kota amurang). Gudang kopi
manado dan minahasa menjadi penting bagi spanyol karena kesuburan tanahnya dan digunakan spanyol untuk penanaman kofi yang berasal dari amerika-selatan untuk dipasarkan ke daratan cina. - Spanyol memulai kolonisasi di Sulawesi utara 1560 spanyol mendirikan pos di manado.
- Minahasa memegang peranan sebagai lumbung beras bagi spanyol ketika melakukan usaha penguasaan total terhadap Filipina. Pada tahun 1550 spanyol telah mendirikan benteng di Wenang dengan cara menipu kepala Walak Lolong Lasut menggunakan kulit sapi dari benggala India yang dibawa portugis ke minahasa. Tanah seluas kulit sapi yang dimaksud spanyol adalah tanah seluas tali yang dibuat dari kulit sapi itu. Spanyol kemudian menggunakan orang Mongodouw untuk menduduki benteng portugis di Amurang pada tahun 1550-an sehingga akhirnya spanyol dapat menduduki minahasa dan Dotu Kepala Walak (kepala negara) Lolong Lasut punya anak buah Tonaas Wuri’ Muda.
v Perlawanan minahasa melawan spanyol
Minahasa berperang dengan spanyol
dimulai tahun 1617 dan berakhir tahun 1645. Perang ini dipicu oleh
ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang minahasa,terutama dalam hal
perdagangan beras sebagai komoditi utama waktu itu. Akhir dari perang itu
adalah kekalahan total spanyol sehingga berhasil diusir oleh para waranei
(ksatria-ksatria minahasa)
v Dampak spanyol bagi ekonomi Indonesia utara
Diplomasi para pemimpin pemerintahan
Walak mendekati belanda berhasil mengusir spanyol. Namun konsekuensinya adalah
rintisan jalur niaga laut di pasifik hasil rintisan spanyol sejak abad ke-17
terhenti dan memengaruhi perekonomian Sulawesi utara. Sejak itupun pelabuhan
manado menjadi sepi dan tidak berkembang yang memengaruhi pengembangan kawasan
Indonesia bagian timur hingga pasifik barat daya.
Pelabuhan manado hanya menjadi
persinggahan jalur niaga dari selatan ke asia timur melalui lintasan selat
Makassar. Akibatnya kegiatan hubungan ekonomi di seputar laut Sulawesi dengan dunia luar terlantar,karena penyaluran
semua komoditi diseluruh gugusan nusantara diatur oleh Batavia yang
mengendalikan semua jaringan tata niaga dibawah kebuijakan satu pintu yang
membawa derita berkepanjangan bagi kegiatan usaha penduduk pedalaman minahasa.
3. Inggris ( 1811 - 1861 )
Dalam masa penjajahan Inggris
tercatat sejarah yang berkisar sekitar 5 tahun, dimulai dari tahun 1811 - 1861,
Indonesia terpuruk.
Inggris memiliki kekuasaan dan
kontrol akan Indonesia. Masa penjajahan Inggris memang terbilang relatif
singkat, karena setelah Inggris, Belanda menjajah Indonesia dengan sekuat
tenaga dan waktu yang lama.
Berikut adalah garis kronologis (timeline) dari keseluruhan relasi
Inggris dengan Indonesia :
1511
· Pedagang Eropa (terutama Inggris dan Belanda) mulai ramai melakukan pelayaran
menyusuri pantai Barat Sumatera dari Aceh.
· Pedagang Eropa (terutama Inggris dan Belanda) mulai ramai melakukan pelayaran
menyusuri pantai Barat Sumatera dari Aceh.
1579
· F. Drake singgah di Ternate.
· F. Drake singgah di Ternate.
1602
· Armada Inggris tiba di Banten dan mendirikan loji (semacam benteng pertahanan
kecil)
· Armada Inggris tiba di Banten dan mendirikan loji (semacam benteng pertahanan
kecil)
1613
· Inggris mengadakan perdagangan dengan Kerajaan Gowa
(Makassar)
· Inggris mengadakan perdagangan dengan Kerajaan Gowa
(Makassar)
1614
· Inggris mendirikan loji di Batavia (Jakarta)
· Inggris mendirikan loji di Batavia (Jakarta)
1685
· Inggris masuk ke Bengkulu (24/06)
· Inggris masuk ke Bengkulu (24/06)
1695
· Perjanjian Inggris-Bengkulu (16/08)
· Perjanjian Inggris-Bengkulu (16/08)
1718
· Dibangunnya Benteng Marlborough (Fort Marlborough) oleh Inggris di Bengkulu.
· Dibangunnya Benteng Marlborough (Fort Marlborough) oleh Inggris di Bengkulu.
1719
· Pemberontakan oleh rakyat Bengkulu yang dipimpin oleh Sultan Mansyur dan Sultan
Sulaiman membuat Inggris meninggalkan Bengkulu.
· Pemberontakan oleh rakyat Bengkulu yang dipimpin oleh Sultan Mansyur dan Sultan
Sulaiman membuat Inggris meninggalkan Bengkulu.
1724
· Inggris kembali ke Bengkulu dengan perjanjian. (17/04)
· Inggris kembali ke Bengkulu dengan perjanjian. (17/04)
1811
· Inggris masuk dan menguasai Jawa.
· Inggris membebaskan Pangeran Notokusumo yang ditawan Belanda.
· Kapitulasi Tuntang (18/09)
Ditandatangani oleh S. Auchmuty (Inggris) dan Janssens (Belanda). Isi perjanjian:
· Inggris masuk dan menguasai Jawa.
· Inggris membebaskan Pangeran Notokusumo yang ditawan Belanda.
· Kapitulasi Tuntang (18/09)
Ditandatangani oleh S. Auchmuty (Inggris) dan Janssens (Belanda). Isi perjanjian:
• Seluruh Jawa dan sekitarnya diberikan kepada Inggris.
• Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris.
• Pegawai Belanda dapat tetap memegang jabatannya apabila mau bekerjasama
dengan Inggris.
• Hutang Belanda terdahulu bukan tanggung jawab Inggris.
•
Dimulainya pemerintahan yang dipimpin Thomas S.
Raffles
•
Terjadinya persengketan dengan orang-orang pribumi di
Palembang
1812
· Terjadinya persengketaan dengan orang-orang pribumi di Yogyakarta.
· Terjadinya persengketaan dengan orang-orang pribumi di Yogyakarta.
1814
· Convention of London (Konvensi London. Ditandatangani oleh John Fendall (Inggris)
dan Van der Cappelen (Belanda)
Isi perjanjian:
a. Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
b. Jajahan Belanda (Sailan, Kaap Koloni, Guyana) tetap di tangan Inggris.
c. Cochin (Pantai Malabar) diambil alih Inggris, dan Bangka diserahkan kepada Belanda.
· Convention of London (Konvensi London. Ditandatangani oleh John Fendall (Inggris)
dan Van der Cappelen (Belanda)
Isi perjanjian:
a. Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
b. Jajahan Belanda (Sailan, Kaap Koloni, Guyana) tetap di tangan Inggris.
c. Cochin (Pantai Malabar) diambil alih Inggris, dan Bangka diserahkan kepada Belanda.
1816
· Inggris menyerahkan kekuasaan kepada Belanda. (19/08)
· Inggris menyerahkan kekuasaan kepada Belanda. (19/08)
1824
· Traktaat London (Perjanjian London) (17/03)
Isi perjanjian:
a. Inggris menyerahkan Bengkulu kepada Belanda.
b. Belanda menyerahkan Singapura kepada Inggris.
· Traktaat London (Perjanjian London) (17/03)
Isi perjanjian:
a. Inggris menyerahkan Bengkulu kepada Belanda.
b. Belanda menyerahkan Singapura kepada Inggris.
1904
· Inggris mengadakan perdagangan dengan Banda dan Ambon.
· Inggris mengadakan perdagangan dengan Banda dan Ambon.
1909
· Inggris mendirikan pos di Sukadana, Kalimantan
· Inggris mendirikan pos di Sukadana, Kalimantan
1945
· Inggris mendarat di Surabaya (09/11)
· Indonesia bertahan atas serangan Inggris, pertempuran terjadi selama tiga
minggu. Kemudian hari ini dijadikan hari pahlawan (10/11)
· Inggris mendarat di Surabaya (09/11)
· Indonesia bertahan atas serangan Inggris, pertempuran terjadi selama tiga
minggu. Kemudian hari ini dijadikan hari pahlawan (10/11)
1946
· Tentara terakhir Inggris meninggalkan Indonesia
· Tentara terakhir Inggris meninggalkan Indonesia
4. Belanda (1596 – 1942)
Belanda datang ke Indonesia pada 1596. Kapal mereka mendarat di Banten. Mereka datang di bawah pimpinan Cornelis de Houtman.
Tujuan Belanda datang ke Indonesia untuk menguasai
perdagangan rempah-rempah
Untuk memperkuat kedudukannya, pada 20 Maret 1602 Belanda
mendirikan kongsi dagang yang disebut VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) yang berarti Perserikatan Dagang Hindia Timur di
Batavia. Untuk memajukan usahanya VOC diberi beberapa hak khusus disebut Octroi dari pemerintah
Belanda, yaitu:
•
Hak melakukan monopoli perdagangan di daerah yang ditempati.
•
Membentuk tentara sendiri, mengangkat pegawai, dan membentuk pengadilan.
•
Melakukan perjanjian politik dan ekonomi dengan kerajaan-kerajaan, serta
melakukan perang atau damai dengan bangsa/suatu kerajaan lain.
•
Hak mencetak mata uang sendiri.
Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter
Both. Kemudian diganti Jan Pieterszoon Coen. Di bawah kepemimpinan JP Coen, VOC
mengalami kemajuan pesat. Ia mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia. Batavia kemudian dijadikan
pusat pemerintahan dan kegiatan VOC.
Mula-mula kegiatan VOC hanya berdagang. Akan
tetapi, lama-kelamaan VOC berusaha menguasai perdagangan (monopoli). Di Maluku
VOC melakukan Pelayaran Hongi (patroli
laut) untuk mengawasi rakyat Maluku agar tidak
menjual rempah-rempah mereka kepada pedagang lain. Pusat-pusat
perdagangan yang di-kuasai VOC adalah Ambon, Jayakarta, dan Banda.
Setelah
perdagangannya maju, VOC mulai melakukan
penjajahan. Mereka memecah belah kekuatan rakyat dengan mengadu domba.
Siasat ini disebut ”devide et impera”.
Pada tanggal 31 Desember
1799, VOC dibubarkan. Dan pada tanggal 1 Januari 1800, kekuasaan VOC di
Indonesia digantikan langsung oleh pemerintah Kerajaan Belanda. VOC dibubarkan
karena sebab-sebab berikut ini.
1. Pejabat-pejabat
VOC melakukan korupsi dan hidup mewah.
2. VOC menanggung
biaya perang yang sangat besar.
3. Kalah bersaing
dengan pedagang Inggris dan Prancis.
4. Para pegawai VOC
melakukan perdagangan gelap.
Pada 31 Desember 1799 pemerintah Belanda mengambil
alih kekuasaan di Indonesia.
Pada 1806, Napoleon Bonaparte (Kaisar Perancis) berhasil menaklukkan Belanda.
Napoleon kemudian mengubah bentuk negara Belanda dari republik menjadi kerajaan. Napoleon mengutus Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal ke Indonesia.
Pada 1806, Napoleon Bonaparte (Kaisar Perancis) berhasil menaklukkan Belanda.
Napoleon kemudian mengubah bentuk negara Belanda dari republik menjadi kerajaan. Napoleon mengutus Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal ke Indonesia.
u
Kerja Paksa (Rodi)
Pada saat VOC dibubarkan, Belanda sedang
bermusuhan dengan Inggris. Untuk mempertahankan kekuasaan Belanda di Pulau Jawa, Gubernur Jenderal Daendels
memerintahkan Kerja Rodi pada pembuatan jalan raya. Jalan raya ini dibuat dari Anyer (Banten) sampai
Panarukan (Jawa Timur).
Kekejaman Gubernur Jenderal Daendels terhadap
rakyat Indonesia diketahui oleh Napoleon. Pada 1811, Daendels dipanggil ke
Belanda. Ia digantikan oleh Gubernur Jendral
Jansens. Akan tetapi, Jansens kurang cakap dalam melaksanakan tugasnya.
Pada 1811 Inggris berhasil mengalahkan Belanda di
daerah Tuntang dekat Salatiga, Jawa Tengah. Sejak itulah kedudukan Belanda di
Indonesia digantikan oleh Inggris.
u
Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)
Belanda datang lagi ke Indonesia dengan menunjuk
Van der Capellen sebagai gubernur jenderal.
Pada 1830, Van der Capellen digantikan oleh Van den Bosch. Ia diberi tugas untuk mengisi keuangan
Belanda yang kosong. Untuk memenuhi tugasnya Van den Bosch memberlakukan sistem tanam paksa atau Cultuur Stelsel. Dalam melaksanakan tugasnya Belanda membuat peraturan-peraturan pokok tanam paksa sebagai berikut :
Pada 1830, Van der Capellen digantikan oleh Van den Bosch. Ia diberi tugas untuk mengisi keuangan
Belanda yang kosong. Untuk memenuhi tugasnya Van den Bosch memberlakukan sistem tanam paksa atau Cultuur Stelsel. Dalam melaksanakan tugasnya Belanda membuat peraturan-peraturan pokok tanam paksa sebagai berikut :
• Rakyat harus menanami 1/5 dari tanah yang
dimilikinya dengan tanaman ekspor seperti kopi, tebu, teh, dan tembakau.
• Hasil tanaman harus dijual kepada pemerintah
dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
• Tanah yang ditanami tanaman ekspor tersebut bebas
dari pajak tanah.
• Kaum petani tidak boleh disuruh bekerja lebih
keras daripada bekerja untuk tanaman padinya.
• Rakyat yang tidak memiliki tanah dikenakan kerja
rodi selama 65 hari setiap tahun di tanah milik pemerintah.
• Kerusakan tanaman menjadi tanggungan pemerintah,
apabila kerusakan itu bukan karena kesalahan rakyat.
Pihak Belanda
bertindak sewenang-wenang dalam mengeruk hasil bumi. Bahkan dalam
pelaksanaannya lebih berat dari peraturan yang telah dibuat. Rakyat harus
menanami 1/4, 1/3, atau setengah dari tanah yang dimilik untuk ditanami tanaman
tertentu. Hasilnya harus disetorkan kepada Belanda.
Penjajahan
Belanda terhadap Indonesia benar-benar berakhir saat
Pemerintah Jepang melakukan penyerangan.
Pemerintah Jepang melakukan penyerangan.
Tanggal 27 Februari 1942 tentara Jepang berhasil mengalahkan armada
gabungan dari Negara Amerika, Inggris, Belanda, dan Australia.Kemudian, di
bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura, tentara Jepang mulai
menginjakkan kaki ke Pulau Jawa.
Di sana
Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mengancam akan menyerang Belanda apabila tidak
segera menyerah. Pada akhirnya setelah mengalami kekalahan terus menerus dari
pihak Jepang, Tjarda van Starkenborgh Stachouwer sebagai Jenderal Hindia
Belanda menyerah dan dan ditangkap.
Hal ini
menjadi tanda dimulainya masa penjajahan Jepang di
Indonesia sekaligus berakhirnya sejarah penjajahan Belanda di Indonesia.
5. Jepang (1942 – 1945)
Tanggal 11 Maret 1942, Jepang mendarat di Indonesia
dan menguasai dataran Tarakan,Balikpapan,Samarinda,Palembang,Pontianak,Banjarmasin,
Makasar, Minahasa, Bali, dan Ambon. Tujuan
penguasaan mengepung kekuatan Belanda
Latar belakang
Pendudukan Jepang di Indonesia
§ Perubahan besar-besaran pada masa Tenno Meiji, Jepang berubah menjadi
negara imperialis.
§ Imperialis Hakko-ichi-u, jepang bermaksud menjadikan Asia sebagai
kesatuan wilayah dibawah pimpinan Jepang.
§ Indonesia dijadikan sebagai sumber bahan mentah.
§ Sentimen terhadap imperialisme Barat di kawasan Asia memicu jepang
untuk segera menduduki Indonesia yg dikuasai Belanda.
Masuknya
Jepang ke Indonesia
v Perang Asia Timur Raya
o
Serangan Jepang
terhadap pangkalan AS di Pearl Harbour Hawai (8 September 1941).
o
Jepang menguasai Asia
Tenggara termasuk Indonesia.
v Belanda menyerah kepada Jepang
o
Kalijati Subang jabar
(8 Maret 1942)
o
Pernyataan menyerah
(Hitoshi Immamora dan Letjen Ter Poorten)
Dampak
pendudukan Jepang di Indonesia
• Keuntungan:
- Kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menjadi birokrat.
- Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
- Status sosial pribumi mengalami kenaikan.
- Adanya kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk memperoleh pendidikan atau bersekolah.
- Dengan berdirinya PETA, para pemuda dapat memperoleh pendidikan militer dan penanaman jiwa nasionalis
• Kerugian :
1.
Semua organisasi politik
dilarang untuk beraktivitas.
2.
Kesengsaraan rakyat karena
adanya Romusha.
3.
Kontrol media cetak dan
elektronik yang kuat.
4.
Alam Indonesia diekspoitasi
secara besar-besaran.
5.
Banyak para pejuang yang
dihukum mati.
6.
Pemerintahan Jepang yang kejam
karena berbau fascis (adanya polisi militer yang kejam).
7.
Banyak wanita Indonesia yang dijadikan Iugun Ianfu.
Masa-Masa Akhir Penjajahan Jepang
Pada tanggal 6 Agustus 1945, pasukan perang Amerika Serikat menjatuhkan 2 bom
atom di Hiroshima dan Nagasaki. Hal ini membuat Jepang kemudian menyerah kepada
sekutu. Momen ini kemudian dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya. Perjuangan terakhir rakyat untuk merdeka ini
akhirnya menjadi bagian penutup sejarah penjajahan Jepang di Indonesia
6. Perlawanan Bangsa Indonesia
Melawan Penjajah
- Perjuangan sebelum abad ke 20
Penjajahan
eropa yang memusnahkan kemakmuran bangsa indonesia itu tidak dibiarkan begitu
saja oleh segenap bangsa indonesia. Sejak semula, imprialis itu menjejakkan
kakinya di indonesia, di mana-mana bangsa indonesia melawannya dengan semangat
patriotik melalui perlawanan secara fisik. Kita mengenal nama-nama pahlawan
bangsa yang berjuang dengan gigih melawan penjajah. Pada abad ke-XVII dan XVIII
perlawanan terhadap penjajahan digerakkan oleh Sultan Agung (Mataram 1645),
Sultan Ageng Tirtayasa dan Ki Tapa di banten (1650), Hasanuddin di makassar
1660), Iskandar Muda di aceh (1635), untung Surapati dan Trunojoyo da jawa
timur (1670), Ibnu Iskandar di Minangkabau (1680), dan lain-lain. Pada
permulaan abad ke- XIX penjajah belanda mengubah sistem kolonialismenya yang
semula berbentuk perseroan dagang partikelir yang bernama VOC beganti dengan
badan pemerintahan resmi, yaitu pemerintahan Hindia Belanda. Semula pernah
terjadi pergeseran pemertintahan penjajahan dari Hindia Belanda kepada Inggris,
tetapi tidak berjalan lama dan segera kembali kepada belanda lagi. Dalam usaha
memperkuat kolonialismenya, belanda menghadapi perlawanan bangsa indonesia yang
dipimpin oleh Patimura (1817), Imam Bonjol di Minangkabau (1822—1837),
Diponegoro di mataram (1825-1830), Badaruddin di Palembang (1817), Pangeran
Antasari di Kalimantan (1860), Jelantik di bali (1850), Anang Agung made di
Lombok (1895), Teuku Umar, Teuku Cik Di Tiro dan Cut Nya’Din di aceh
(1873-1904), Si Singamangaraja di batak (1900).
- Kebangkitan Nasional 1908
Pada permulaan
abad ke-XX bangsa indonesia mengubah cara-caranya dalam melakukan perlawanan
terhadap penjajahan belanda. Kegagalan perlawanan secara fisik yang tidak
adanya koordinasi pada masa lalu mendorong pemimpin-pemimpin indonesia abad
ke-XX itu untuk mengubah bentuk perlawanan yang lain. Bentuk perlawanan itu
ialah dengan membangkitkan kesadaran bangsa indonesia akan pentingnya
bernegara. Usaha-usaha yang dilakukan adalah mendirikan berbagai macam
organisasi politik di samping organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan
dan sosial. Organisasi sebagai pelopor pertama adalah Budi Utomo pada tanggal
20 Mei 1908. Mereka yang tergabung dalam organisasi itu mulai merintis jalan
baru ke arah tercapainya cita-cita perjuangan bangsa indonesia, tokohnya yang
terkenal adalah dr. Wahidin Sudirohusodo. Kemudian bermunculan organisasi
pergerakan lain , yaitu Sarikat Dagang Islam (1909), kemudian berubah bentuknya
menjadi pergerakan politik dengan mengganti nama menjadi Sarikat Islam (1911)
di bawah pimpinan H.O.S Tjokroaminoto. Berikutnya muncul pula Indische Parti
(1913) dengan pimpinan Douwes Deker, Ciptomangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Namun karena terlalu radikal, pemimpinnya dibuang keluar negeri (1913). Akan
tetapi, perjuangan tidak kendur karena kemudian berdiri Partai Nasional
Indonesia (1927) yang dipelopori oleh Soekarno dan kawan-kawan.
- Sumpah Pemuda 1928
Pada tanggal 28
Oktober 1928 terjadilah penonjolan peristiwa sejarah perjuangan bangsa
indonesia mencapai cita-citanya. Pemuda-pemuda indonesia yang di pelopori oleh
Muh. Yamin, Kuncoro Purbopranoto, dan lain-lain mengumandangkan sumpah pemuda
yang berisi pengakuan akan adanya bangsa, tanah air, dan Bahasa satu, yaitu
indonesia. Melalui sumpah pemuda ini, makin tegaslah apa yang diinginkan oleh
bangsa indonesia, yaitu kemerdekaan tanah air dan bangsa. Oleh karena itu,
diperlukan adanya persatuan sebagai suatu bangsa yang merupakan syarat mutlak.
Sebagai tali pengikat persatuan itu adalah bangsa indonesia. Sebagai realisasi
perjuangan bangsa, pada tahun 1930 berdirilah Partai Indonesia yang disingkat
Partindo (1931) sebagai pengganti PNI yang dibubarkan. Kemudain golongan
demokrat yang terdiri atas Moh. Hatta dan Sultan Syahrir mendirikan PNI baru,
dengan semboyan kemerdekaan indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri.
Tata Cara Download
- Masuk pada postingan
- Lihat dibagian bawah tempat download yang di sediakan
- Makan akan masuk kedalam safelink-niszk
- tunggu sekitar 10 detik
- Maka akan langsung redirect ke link download tersebut.